CHAPTER III: Mimpi

46 3 0
                                    

"Jangan tinggalkan aku ayah!" Elysia kecil berusaha menyentuh tangan Duke Montclair yang perlahan menjauh.

"Ayah!" Teriak Elysia kecil saat ayahnya berjalan menjauhinya dan menghilang dalam kegelapan.

Elysia kecil menutup matanya dan menangis, lalu tiba-tiba datanglah sesosok gadis muda. Elysia, gadis muda yang mendatanginya adalah dirinya dalam versi dewasa.

"Hei berhentilah bahkan jika kau mati pria itu tidak akan pernah melihatmu." Ucap Elysia versi dewasa.

"Jalani hidup yang bahagia, jangan pedulikan orang yang bahkan tidak peduli denganmu." Ucapnya lagi lalu tersenyum dan perlahan menghilang.

Elysia kecil yang bingung berusaha meraba tempat dimana dirinya versi dewasa menghilang, tapi tiba-tiba ia berada di tempat yang asing di tengah-tengah kerumunan orang. Elysia kecil yang ketakutan berusaha untuk keluar dari kerumunan bukannya keluar dari kerumunan ia malah makin masuk kearah timbulnya kerumunan tersebut.

Elysia kecil melihat Elysia versi dewasa lagi tapi dalam kondisi yang berbeda, kepala dan tubuhnya telah terpisah di pemancungan. Dari kejauhan Elysia kecil dapat menyaksikan ayahnya dan Helena yang berdiri bersebelahan, Helena terlihat tersenyum remeh kearah tempat pemancungan tersebut.

Elysia kecil yang ketakutan berlari kearah berlawanan dari sebelumnya agar bisa keluar dari kerumunan manusia yang menyaksikan hukuman eksekusi dirinya versi dewasa. Saat berlari ketakutan Elysia kecil tidak sengaja terjatuh setelah menabrak seseorang pria berjubah hitam yang memiliki rambut panjang bewarna putih, akan tetapi saat Elysia berusaha melihat pria yang ia tabrak wajah pria berjubah itu buram. Karena ketakutan Elysia kecil berusaha untuk berlari sekencang-kencangnya.

Haahhh

Elysia terbangun, ternyata semua itu cuma mimpi. Dadanya berdebar cepat dan air matanya mengalir tanpa permisi, ia berusaha menenangkan diri dengan menarik napas panjang dan mengeluarkannya dengan perlahan.

"Itu semua hanya mimpi tapi kenapa terasa nyata." Ucapnya pada dirinya sendiri.

"Aku takut."

"Itu semua tidak ada dimasa lalu, tapi kenapa terasa begitu nyata?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Tok tok

"Permisi nona, saya akan membantu Anda untuk bersiap." Orang yang mengetuk pintu kamarnya tenyata adalah Anna, pelayan pribadinya.

"Masuklah." Titah Elysia kepada pelayan pribadinya tersebut. Anna pun dengan cekatan membantu nona muda keluarga Montclair tersebut untuk bersiap.

"Tadi tuan Duke menyampaikan bahwasanya Putra Mahkota akan berkunjung ke mansion, dan saya diutus untuk merias anda dengan sempurna hari ini." Ucap Anna menyampaikan perintah Duke Montclair.

"Alexander, aku sudah lama tidak bertemu dengannya." Gumam Elysia, dengan senyum yang mengembang.






°~° To be continued °~°

The Duke's Abandoned DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang