The beginning of it all

20 2 0
                                    

Christina Perri -you are my sunshine

You are my sunshine
Kamu adalah matahariku

My only sunshine
Satu-satunya sinar matahariku

You make me happy
Kamu membuatku senang

When skies are gray
Saat langit kelabu

You'll never know, dear
Kamu tidak akan pernah tahu, sayang

How much I love you
Betapa aku mencintaimu

Please don't take
Tolong jangan ambil

My sunshine away
Sinar matahariku hilang

Tepat setelah nyanyian merdu itu berhenti mengalun, suara tepukan penuh antusias terdengar dari satu pasang tangan lelaki. Lelaki itu memandang lekat gadis yang baru saja menyanyikan sebuah lagu yang sangat memanjakan telinga. Sedangkan sang gadis menatap lurus ke ufuk barat menikmati indahnya kepergian sang mentari meninggalkan bumi.

Sepasang remaja itu duduk  bersampingan di pinggiran danau kecil sambil menikmati indahnya cahaya senja yang memantul di permukaan danau.

"Gimana Bum, bagus gak suara gue?" Gadis tersebut bertanya.

"Itu suara termerdu di alam semesta!"

Gadis itu terkekeh."Sungguh?"

"Lebih dari sungguh." Jawab sang lelaki tak berhenti memandangi sang gadis.

Gadis itu tertawa. Seakan pujian itu adalah sesuatu yang sering ia dapatkan.

"Hmm... " Gadis itu tersenyum nakal seperti punya ide yg jahil.

Gadis itu memutar-mutarkan jari telunjuknya di depan wajah lelaki disampingnya sambil tertawa cekikikan.

"Cermin-cermin ajaib, suara siapakah yang paling merdu di dunia ini?" Tanya gadis itu, menirukan suatu adegan di film putri salju.

"Gistara Geya Elevanka." Jawab lelaki itu lantang.

Jawaban itu membuat gadis itu tersenyum puas.

"Kalau di seluruh galaksi?"

"Tetap Gistara Geya Elevanka."

Lagi-lagi gadis bernama Gistara itu tersenyum puas. Selalu di puji dan di ratukan oleh Bumi semesta salvadore adalah hal yang selalu ia dapatkan.

Gistara langsung memeluk Bumi erat dan langsung di balas oleh Bumi. Bumi tidak pernah gagal membuat Gistara bahagia. Sepasang remaja berumur 17 tahun itu berpelukan erat dan disaksikan senja yang begitu indah. Mereka bukan sepasang kekasih tetapi sepasang sahabat. Sahabat antara laki-laki dan perempuan yang sudah berlangsung sejak lama, tanpa ada status apapun.

Namun, apakah persahabatan itu akan tetap bertahan di kala mereka sudah menginjak usia remaja yang pastinya akan menemukan pujaan hatinya masing-masing?

Atau adakah persahabatan antara laki-laki dan perempuan yang berjalan mulus sampai mereka dewasa tanpa ada rasa sedikitpun?

Gistara tidak tau persahabatan seperti itu ada atau tidak. Tapi dia menginginkan kisahnya dengan Bumi berjalan baik selamanya tanpa ada gangguan kata cinta.

Bumi mengurai pelukan yang sudah terjalin cukup lama itu. Hari sudah mulai gelap, mereka harus segera pulang.

"Gistara ayo pulang!" Ajak Bumi lembut.

Gistara menggeleng membuat Bumi kebingungan.

"Kenapa hey, Lo ga berencana tidur di sini kan?" Ucap Bumi bercanda sambil mencubit pipi Gistara.

"Gue mau ngomong bentar dulu, boleh?"

Bumi semakin kebingungan. "Mau ngomong apa, hm? Tiap hari kita ketemu loh bahkan sampai gatau lagi mau bahas apa saking banyaknya kita ngomong. Kenapa harus curi waktu gini, Taraa?"

"Hehe. Suka aja mau ngomong sekarang." Jawab Gistara.

Bumi menyentil pelan dahi Gistara. "Dasar bocil, yaudah mau ngomong apa?"

"Tau gak Bum? Kemarin gue baca buku tentang cewe cowo sahabatan, nah salah satu ada tuh yang nyatain perasaan akhirnya rusak deh persahabatan mereka." Jelas Gistara sedikit muram.

Bumi terdiam. Dia tau apa maksud perkataan Gistara. Sudah sering Gistara membicarakan hal terkait semacam itu. Tapi Bumi tak menanggapi.

"Hm, terus?"

"Kita gak akan seperti itu kan? Kita akan sahabatan selamanya kan, Bumi?" Gistara menatap Bumi lekat. Tersirat di matanya dia sangat takut kehilangan Bumi.

"Iya." Jawab Bumi simpul.

"Gue takut kata cinta akan menghancurkan persahabatan kita." Ucap Gistara sendu.

"Gak akan. Dasar bocil penakut huuu." Bumi mencoba mencairkan suasana meski di lubuk hatinya yang terdalam ada sesuatu yang tidak suka.

Gistara cukup lega mendengarkan jawaban Bumi. Setidaknya dia sudah tenang akan hubungan dengan Bumi yang tidak akan rusak.

"Bumi memang yang terbaik, Tara sayang Bumi." Gistara kembali memeluk Bumi, dengan senang hati Bumi membalasnya. Untuk saat ini Gistara adalah perempuan yang paling Bumi sayangi di dunia ini.

"Bumi juga sayang Tara." Bisik Bumi tepat di telinga Gistara.

"Gue bakal berusaha Tara, untuk menghindari tumbuhnya rasa di antara kita." Batin Bumi.

Tanpa Gistara sadari hal ini bukanlah hal yang membuat hubungannya dengan Bumi akan selalu utuh. Namun sebaliknya, ini akan menjadi bumerang untuk Gistara. Menghindari kata CINTA diantara persahabatan itu bukan membuat persahabatan tetap utuh dan bertahan namun akan membuat mereka renggang, jauh dan menjauh.

Selamat Gistara kisah persahabatan tanpa kata CINTA ini baru saja di mulai.

Fyi:
Gistara (Sansekerta) artinya suara yang indah.
Geya artinya irama.

Note: ini cerita genre romance , maaf bgt kalo semua bahas cinta-cintaan. Hehehe

Instagram: Deilyaflawers

I hope you fun guys

Serein Whispers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang