'Santriantar, apa yang mau kau lakukan terlebih dahulu, berlatih pedang? Memikirkan rencana? Mengamankan semua benda yang menurut mu penting untuk diamankan agar sih Reta'ka tidak mengambilnya, atau kau ingin langsung mempelajari magic terlarang saja?'
"Kurasa lebih baik kita berlatih pedang terlebih dahulu, lalu mempelajari magic terlarang, ketiga membuat rencana, dan terakhir menyembunyikan apa yang pantas untuk kita sembunyikan, Voltra." Ujar Santriantar.
'Baiklah Santriantar, jika begitu kau harus fokus membidikkan pedang mu pada manusia bambu yang sudah kupersiapkan didepan mu itu.' Kata Voltra, lalu saat Santriantar menatap kedepannya tiba-tiba saja bambu-bambu itu berubah menjadi manusia bambu yang siap menyerang Santriantar kapan saja.
"Khe, ini hanya manusia bambu saja apa susahnya, ini pasti akan sangat mudah." Kata Santriantar memandang remeh manusia bambu yang dibuat oleh Voltra.
'Heh, mudah ya katamu? Apa kau tidak tau, bahwa manusia bambu yang sudah ku buat itu sudah ku beri sedikit kekuatan Voltra ku.' Sahut Voltra dengan seringai diwajahnya.
Voltra tersenyum puas saat mendengar Santriantar mendengus kesal. "Ck, dasar kau ini." Katanya kesal. "Ah, tapi tidak papa listrik tidak akan pernah menyakiti listrik. Listrik tidak akan pernah berpengaruh pada listrik lain, kecuali jika ada yang ikut campur diantara hubungan antara listrik satu dengan listrik dua." Lanjut Santriantar.
Lalu, didetik berikutnya Santriantar mengeluarkan dua pedang Voltra miliknya, dengan gesit menebas semua manusia bambu itu.
"Pedang Voltra!"
"LIBASAN PEDANG VOLTRA, HIYA!!"
Sring!
Sring!
Srek!
Satu kali tebasan saja, sudah mampu membuat semua manusia bambu itu hancur.
Santriantar tersenyum miring melihat itu. "Bagaimana, Voltra sih sombong, aku berhasil bukan melawan bambu-bambu itu?"
'Khe, jangan senang dulu Santriantar, lihat lagi kedepan mu.'
Santriantar langsung menurut, dia langsung membola seketika, saat semua bambu-bambu itu kembali menjadi satu lagi.
"Aa--pe--kah?! Voltra kau benar-benar licik!" Dengusnya kesal.
'Aku tidak licik Santriantar, tapi pasti akan ada musuh yang bakalan melakukan trik yang sama dengan apa yang aku lakukan saat ini. Aku hanya ingin menguji konsentrasi mu saja. Jangan lengah, ingat yang tumbang belum tentu kalah.'
'Dan yang kalah, belum tentu kalah. Yang menang belum tentu menang. Musuh pasti memiliki 1000 trik untuk mencari taktik mempertahankan diri mereka, Santriantar.'
"Ya kau benar juga..... Tidak salah aku memilih mu sebagai guru ku!"
'Guru? Gak kebalik tuh? Kau tuan ku bodoh!' Kata Voltra jengah.
"Ya, ya sudahlah, bagi ku sama saja. Baiklah ayo kita habiskan semua manusia runcing ini."
"LONTARAN PEDANG VOLTRA!!"
Sring!
Sring!
Santriantar tersenyum tipis saat manusia bambu itu kembali lagi berdiri, oh ternyata belum jera juga ya mereka? Baiklah jika begitu dia tidak punya pilihan lain selain mengeluarkan hujan Voltra miliknya, lalu disusul oleh sambaran mega Voltra.
"HUJAN VOLTRA!" Setelah Santriantar melempar satu pedang ke langit, lalu beberapa pedang mulai bermunculan jatuh ke bawah mengenai para manusia bambu itu.
"Khe, rasakan ini, SAMBARAN MEGA VOLTRA MAKSIMUM!!"
Bzzzt!
Sring!
Sring!
Krak!
Santriantar tersenyum puas saat semua manusia bambu itu kembali hancur. Kali ini dia benar-benar menghancurkan mereka.
'Bagus Santriantar! Kerja bagus, aku bangga dengan konsentrasi mu itu. Baiklah kita sudahi latihannya sekarang lanjutkan pada fase dua, mempelajari magic terlarang.'
HXX - CH
'Hey Reta'ka, apa yang kau mau lakukan dengan buku Qavos Elemen itu?!' Tanya Gamma bingung saat Reta'ka secara diam-diam masuk kedalam istana Elemental, lalu mengambil buku Qavos Elemen.
"Buat apa katamu? Ya tentu saja untuk menyembunyikan buku sialan ini!"
"Kau tau Gamma, karna buku ini, aku jadi tidak bisa menjalankan rencana ku dengan baik. Buku ini akan selalu saja menunjukkan kejadian yang akan terjadi dimasa depan, dan aku tidak mau rencana ku gagal hanya karna buku tidak berguna ini."
'Ck, kau ini benar-benar tamak Reta'ka! Apakah tidak cukup kau memilikiku saja hah?! Aku ini juga termasuk elemen terkuat nomor 2 setelah Voltra! Kenapa kau masih mau mengingatkan elemen-elemen lain?'
"Tentu saja karna para pengguna mereka itu lemah. Aku tidak akan pernah membiarkan orang lemah seperti mereka memiliki elemen-elemen kuat itu."
"Hanya aku Gamma, hanya aku yang mampu mengendalikan semua elemen itu dengan benar." Ujar nya datar.
Gamma mendengus mendengar penjelasan Reta'ka, astaga Duke satu ini benar-benar membuat Gamma pusing! Pantas saja dia dibuang ke planet Atatatiga.
Gila, dia benar-benar gila, bagaimana bisa aku mempunyai tuan seperti nya?! Dan kenapa juga aku bodoh dengan mau-maunya saja dipilih oleh nya sebagai tuan ku?!
Argh, Gamma kau bodoh, bodoh dan bodoh! Apa aku harus memberitahu elemen lain soal ini? Tapi..... Aku harus mulai dari mana?
Aku juga takut, jika elemen lain tidak mempercayai ku, dan malah menuduhku balik soal rencana Reta'ka sialan ini, batin Gamma frustasi.
°°°°°
'Baiklah Santriantar, cobalah perlahan-lahan untuk merapalkan mantra itu, fokuskan pikiran mu, kosongkan pikiran mu pada satu objek mantra. Ingat kau tidak boleh tegang atau merasa gugup saat melakukan ritual ini, atau kau akan gagal. Ingat rilex lah, ada aku disini,' Voltra memberi arahan pada Santriantar yang sedari tadi tidak bisa melakukan mantra magic terlarang itu.
"The power-" Baru saja hendak mengatakan mantra terlarang itu, tiba-tiba saja salah satu pengawal prajurit kerajaan Elemental datang dan membawa kabar buruk untuknya.
"Pang--lima Santri--antar, ha...ha...ha... Kai--sar ha... Kai--sar menyuruh semua pengendali elemental untuk berkumpul di aula istana sekarang juga!" Kata prajurit itu.
"Ada apa prajurit kenapa raut wajah mu begitu cemas dan ketakutan?"
"Begini Panglima, buku.... Buku Qavos Elemen..."
Santriantar menautkan satu alisnya bingung. "Kenapa dengan buku Qavos Elemen? Apa buku itu menampilkan kejadian baru lagi?" Tanyanya, membuat pengawal itu menggeleng.
"Tidak panglima, tapi buku itu hilang!"
"AA--APA KAU BILANG, HILANG?!"
-BERSAMBUNG-
FYI : MUNGKIN UNTUK PART AWAL KEBANYAKAN FLASHBACK MASALALU KERAJAAN ELEMENTAL YA, TAPI TENANG AJA KOK BENTAR LAGI JUGA BAKALAN MUNCUL MASA KINI NYA JUGA.
KALOH GAK PAHAM SAMA ALURNYA KOMEN, NANTI DIJELASIN DI NEXT CHAPTER!
BY : @AQUEENEINTAN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback, Halilintar
Ngẫu nhiênGenangan darah para penduduk planet Gurlatan memenuhi tiap-tiap bagian planet Gurlatan. "Halilintar, bangun dan pergilah. saudara mu sudah menunggu mu didepan sana. aku tidak seegois penguasa elemen yang lain. ingat apa yang ku bilang padamu, aku ha...