5 : perhatian

687 47 2
                                    

kini kedua orang itu berdiri di samping kanan Rakha sedangkan Faro dan Rahsya berada di samping kiri Rakha, hal ini membuat kedua orang ini berhadapan dengan Faro dan Rahsya sedangan di tengah-tengah mereka terdapat anak yang terbaring lemah

"Rakh lo gapapa kan?" pertanyaan kini terdengar dari mulut Afan

"Afan eby?" tanya Faro

"iya kak aku Eby trs ini afan" jawab eby

"kita boleh kan jenguk Rakha?"tanya afan kepada Faro dan rahsya

"boleh dong"ujar Faro dengan senyuman nya

"Rakh kakak ambilin kamu bubur dulu ya, kan kamu dr td blm makan" ucap Faro

"ja-ngan Ra-kha ta-kut" ucap Rakha sambil gemetar

"Rakh ngp in si lo takut kan disini ada gw sama yang lain" ujar Rahsya

"iya Rakh, lagian kakak cuma sebentar aja ko" ujar Faro sambil melepaskan pelukan Rakha tetapi Rakha memeluk nya sangat erat sehingga Faro susah untuk melepaskan pelukannya

"kalo gitu Rahsya aja kak yang ke bawah buatin bubur buat Rakha" ucp Rahsya

***

Saat Rahsya turun dari tangga menuju ke dapur tiba-tiba seseorang bertanya kepadanya

"Mau ngapain kamu sya?" tanya perempuan itu

"mau buatin Rakha bubur mah" jawab Rahsya

"ngapain? jangan capek-capek nnt kamu sakit" ucap Naya

"Rahsya sekarang ga sakit mah tp sekarang yang sakit Rakha" ucp Rahsya dengan tegas

"Tapi apa? mamah ga ngejenguk Rakha sama sekali, bahkan buat liat Rakha aja mama gamau? inget ya mah disini anak mamah itu 3 Aku Rakha sama mas Faro, bukan cuma aku sama mas faro, apa mamah ga kasian sama Rakha dia ga slah apa-apa mah, tp mamah anggap dia kyk org asing dirumh ini" ucap Rahsya pancang lebar dan kini tetesan demi tetesan air mulai membasahi pipinya

"yaudh kalo gitu mamah bikinin Rakha bubur" ujar Naya, hatinya sedikit tersentuh karena ucapan Rahsya

"yaudh kalo gitu, Rahsya ke kamar Rakha, nnt mamah anterin buburnya kesana" ucp Rahsya yang dibalas anggukan oleh Naya

Rahsya berjalan menaiki tangga dan menuju kamar Rakha tetapi Naya yang kini sedang membuat bubur untuk anak terakhirnya

***
Naya sekarang mamasukki kamar Rakha dan memberikan semangkok bubur dengan 1 gelas air

"Rakh makan dulu yuk, mamah suapin" ucap Naya sambil duduk samping kanan Rakha

Sontak Rakha menatap tak percaya atas perhatian yang diberikan Naya dan kini pandangan Rakha beralih menatap Faro, sehingga Faro memberi kode agar Rakha memakan bubur yang diberikan mamahnya

"em oiya dek, mas Faro, Rahsya sma yg lain mau kebawah sebentar nih, kamu disini sama mamah dulu ya" ucp Faro sambil memberikan kode agar meninggal Rakha berdua dengan Naya sang mama

"nah iya, kita ke bawah duku ya Rakh" ucap semuanya dan mereka langsung berjalan keluar dari kamar Rakha

"j-jangan tinggalin Rakha sendiri masss" ujar Rakha ketakutan

"Kamu ga sendiri disini ada mama" ucap Faro sambil menutup pintu kamar

"Rakh maafin mamah ya, mama udh jahat sm kamu, kalo kamu ga maafin mamah gpp ko sayang" ucp Naya

"sekarang kamu makan dulu ya, sini mamah bantuin duduk" lanjut Naya

saat Naya membantu membangun kan Rakha ia membantu dengan memegang kedua pundak Rakha

"aww" rintihan rakha

"kenapa syang" tanya Naya, sontak naya melihat bagian belakang badan Rakha yang tertutup kain baju

"yaAllah Rakh, ini kenapa nak ko banyak sekali lukanya" tanya Naya khawatir

"pasti ini bekas cambukan papah selama ini" tanya naya sekali lagi

Rakha hanya menundukkan kepalanya ia tak ada keberanian untuk menatap wajah Naya

"Rakh, maafin mamah ya, mamah banyak salah sama kamu" ucp Naya yang menangis dan ia menarik badan Rakha agar masuk kedalam pelukannya dan dibalas pelukan oleh Rakha

"ma-mah ga salah" hanya satu kalimat yang dpt Rakha keluarkan

"sekarang kamu makan, habis itu kamu minum obat ok" ucap Naya

Satu suapan berhasil masuk kedalam mulut Rakha hingga suapan ke tiga tangan Rakha menutupi mulutnya

"kenapa sayang?" tanya Naya

"udah kenyang mah" jawab Rakha

"ok.....sekarang minum obat ya, habis itu istirahat" bujuk Naya dan dibalas anggukan oleh Rakha

sekarang Rakha berbaring di atas kasur miliknya yang sangat keras bahkan sudah tidak layak dipakai

"Rakh gimana kalo sementara kamu tidur di kamar mas Faro, nnt mamah ganti kasur ini yang layak buat di pakai" ujar Naya

"gausah ma, Rakha gapapa ko, sekarang Rakha mau tidur kepala Rakha pusing" ucp Rakha

kini anak itu sudah memejamkan matanya erat dan Naya setia disampingnya sambil mengelus rambut Rakha











MAAF KALO GA NYAMBUNG AND MAKASI BUAT SEMUANYA YANG UDH SUPPORT

MENURUT KALIAN NAYA BAKALAN BERUBAH ATAU CUMA PURA-PURA BAIK AJA???



buat apa aku hidup?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang