Jungwon dengan cepat menutupi tubuh haechan yang telanjang dengan selimut. Pemuda itu kemudian memakai bathrobenya dan membuka pintu kamar hanya sedikit agar ibunya tak melihat ke dalam.
"Ah, Mae dan Daddy sudah pulang ternyata. Ya, chanii sedang tidur di sini. Aku sedang... mengerjakan tugas juga" jawab jungwon tenang.
"Baiklah, jangan lupa segera tidur, Jangan sampai kesiangan besok" pesan Mae sebelum akhirnya berlalu.
"Mae....chani disini"
ucap haechan lemah dan sangat lirih saat ia mendengarkan suara Mae dari luar kamar.Jungwon menghela napas lega setelah Mae pergi, lalu segera kembali menutup pintu dan menguncinya.
Jungwon segera kembali menghampiri adiknya yang terkulai lemah di atas ranjang. Ia menatap adiknya itu dengan sorot mata penuh kepuasan dan obsesi. Sekarang, tidak ada lagi yang bisa menghalanginya.
Dengan lembut, jungwon menyibak selimut yang menutupi tubuh tanpa sehelai benang itu. Ia mengamati bekas-bekas perbuatannya dengan seringai puas.
Jungwon itu kemudian menarik adiknya ke dalam pelukannya, menghirup dalam-dalam aroma yang menguar dari surai lembut yang lebih muda.
"Kau milikku sekarang, sayang. Tak ada yang bisa memisahkan kita lagi," bisik jungwon berat di telinga haechan.
Ia sama sekali tak peduli dengan ratapan dan isakan adiknya itu. Yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana caranya agar bearnya selalu ada bersamanya.
Haechan hanya bisa pasrah menerima semua perlakuan jungwon. Semua yang dimilikinya, baik fisik maupun yang ia jaga selama ini kini telah dirampas paksa oleh hyungnya sendiri.
Rasa takut dan ketidakberdayaan membuatnya hanya bisa menerima dengan mata terpejam, menahan diri untuk tidak menangis lebih keras lagi.
Jungwon memeluk erat tubuh itu seolah tak ingin melepaskannya barang sedetik pun. Ia menciumi puncak kepala adiknya dengan posesif, membisikkan kata-kata manis yang terdengar bagaikan racun bagi pemuda malang itu.
Obsesinya telah membutakan akal sehatnya, membuatnya hanya ingin memiliki haechan seutuhnya, bahkan dengan cara paksa sekalipun.
Haechan hanya bisa menangis dalam diam. Ia merasa dirinya telah ternodai, pasrah menerima nasibnya yang kini telah direnggut paksa oleh orang yang paling disayanginya.
"puaskah kau Hyung ? kau telah merusakku, kau sadar akan itu hy-hyung?"
ucapnya kecil dan lirih sebelum gelap melanda pandangannya.Jungwon tertegun mendengar pertanyaan adiknya. Untuk sesaat, sorot matanya menyiratkan sedikit penyesalan. Namun, obsesinya yang membara segera meredam semua keragu-raguan itu.
"Puas ? YA....AKU PUAS BEAR, AKU PUAS.Kau adalah segalanya bagiku, bear. Tak ada yang bisa memisahkan kita lagi," ucap jungwon dengan nada kesenangan dan posesif.
Jungwon dengan lembut mengangkat tubuh haechan dan membaringkannya di atas sofa panjang di kamarnya.
Jungwon kemudian berjalan menuju kamar mandi, kembali dengan membawa handuk basah untuk membersihkan tubuh adiknya dari jejak-jejak perbuatannya.
Dengan teliti, ia membersihkan setiap inci tubuh adiknya, menghapus semua bukti penyatuan mereka, walaupun masih berbekas. Wajahnya tampak tenang, seolah tak merasa bersalah atas apa yang telah dilakukannya pada adiknya itu.
Setelah selesai, ia menutupi tubuh adiknya dengan selimut tebal, memastikan bearnya itu nyaman.
Jungwon lalu membereskan kamarnya, menyembunyikan semua bekas perbuatannya. Ia tak ingin sedikit pun jejak tertinggal dari hubungan terlarang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Obsession [ Jungwon X Haechan ]
Fanfiction" Kak apa yang kau laku..... akkk ". " Kau hanya milikku Haechan tidak ada yang boleh menyentuhmu selain aku ". 🔞 21+ BXB Jangan salah lapak kalau GK suka skip ae • Dilarang plagiat ❌ • karya murni hasil penulis sendiri © Hak Cipta Dilindungi Und...