JUST FRIEND'S [Completed]

JF CHAPTER 11

"kehidupan benar benar terus berjalan, buktinya sekarang tidak ada yang berubah semuanya masih sama."

🔺🔻🔺

3 Tahun kemudian

Author Pov

Seorang gadis berjalan dengan anggun menjadi the most beautiful girl di universitas nya sekarang, dan di hari kelulusan nya banyak sekali yang mencoba mendekatinya.

Tapi tidak pernah berhasil karena dia sudah menanamkan satu nama yang berhasil mengisi seluruh hatinya.

Cinta pertamanya yang jelas tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun.

Dia gadis dengan rambut sepundak berwarna brown itu sedang duduk dengan anggun di depan universitas menerima beberapa bucket yang diberikan kepadanya.

Tapi ia hanya Memasang wajah dingin nya, entah lah sejak kapan gadis itu menjadi lebih dingin, tapi hanya satu orang yang dapat merubah nya.

Orang yang sudah menghilang hampir 5 tahun tanpa kabar, dan gadis itu masih percaya jika suatu saat ia akan kembali melihat seseorang yang ia tunggu itu.

Orang yang berani mengambil seluruh isi hati dan isi kepalanya. Dikuasai Oleh orang itu.

Lihat lah bahkan gadis itu tidak memperdulikan orang yang berlalu lalang dihadapan nya dengan tatapan memuja, pandangan gadis itu hanya terpaku pada layar ponselya.

Hingga tepukan pada pundaknya membuat ia menoleh ke arah belakang.

"Astaga bec... Hilangkan lah wajah hantu mu ituu" Ujar Laura. Yang tak lain adalah teman satu fakultas nya.

Becky hanya memandangi wajah temannya itu lalu kembali menatap layar ponsel nya. Laura yang sudah kehabisan cara itu pun mengambil ponsel temannya itu.

Tentu saja cara itu membuat Becky menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam.

"Kembalikan!" Ucap Becky dengan nada biasanya tapi terkesan tegas.

"Ayolah bec, sampai kapan kau terus seperti ini, kau seperti kehilangan arah cuma gara gara wanita itu" Ucap Laura.

"Jangan pernah menjadikan dia topik pembahasn kita Laura!" Nada suara Becky sudah mulai terdengar mengerikan.

Baiklah Laura mulai takut, dia tidak berani jika Becky sudah seperti ini auranya itu Loh seperti seorang pembunuh bayaran.

"Baiklah maaf kan aku" Ucap Laura dan mengembalikan ponsel teman dekatnya itu.

Karena keduanya mulai diam dan Becky juga sudah mulai terfokus ke layar ponselnya Laura mulai membuka topik pembicaraan yang ia rasa ini sedikit sensitif.

"Becky aku ingin bertanya?" Tanya Laura sembari memandang teman nya yang tak berkutik dari ponselnya.

Becky hanya berdehem untuk menjawab kalimat temannya itu, Laura menghembuskan nafas dengan kasar.

"Bolehkah aku tau nama wanita yang menjadi alasan kau menolak semua pria di fakultas kita?" Tanya Laura dengan ragu.

Seketika pertanyaan Laura membuat Becky memandangi wajah temannya itu dengan tatapan yang tajam, tapi Laura tidak berbohong jika tatapan Becky sekarang berubah.