🍑🍑🍑
Karin berdiri termenung didepan rumah barunya, dia benar-benar akan tinggal sendirian. Supirnya sudah pergi dan dia juga yang menyuruhnya, setelah itu dia pun masuk ke dalam dan tak lupa membawa kunci rumah itu.
CEKLEK
Mata Karin tampak menelusuri isi rumah ini, besar sekali dan elegan. Ini adalah rumah yang disukai Karin, penampilan luar dalam rumah ini membuatnya akan nyaman tinggal disini meski sendirian.
Karin naik ke lantai atas dan memasuki kamarnya. Terdapat satu kamar saja disini, walaupun rumah ini besar mereka hanya membuat satu kamar saja. Karin menaruh kopernya didepan lemari sementara itu dia menelusuri tempat tidur nya.
Mencoba mencari kenyamanan disana, berguling-guling dan berselimut. "Hum.. Dingin, benar-benar dingin" gumamnya lalu bangkit dan memulai merapikan kamarnya.
Hanya butuh empat jam saja untuk Karin menyelesaikan isi rumah ini, dari ujung hingga ujung. Semua bersih, Karin juga menerima setiap pesanan barang-barang dari ibunya yang dikirim kemari.
Karin kini berjalan menikmati udara segar ditaman samping rumahnya, sangat segar benar-benar segar. Bunga-bunga disana tumbuh dengan subur dan memberi kehangatan yang nyaman bagi Karin. Tak lupa ada satu kursi panjang dan meja dibawah pohon besar itu.
Memudahkan Karin yang hobi membaca buku, dia akan senang jika setiap hari duduk disana sambil membaca buku. Rumah-rumah disamping kanan kiri nya memiliki ukuran yang elegan juga, dan didepan rumah ini adalah sungai yang memiliki air yang sangat jernih.
Sangat indah, Karin menyukai lokasi rumahnya ini. "Mama selalu tahu apa yang aku sukai, tempat ini membuatku sangat nyaman" gumamnya dengan senang hati.
Kemudian dia menoleh ke kanan-kiri melihat rumah sekitarannya yang tak tampak pemiliknya membuatnya bingung. "Kenapa disini sangat sepi, tidak mungkin kan aku tinggal sendirian disini.." ucapnya dengan bingung.
Tiba-tiba saat dia berbalik badan hendak kembali ke tempat duduknya, dia dibuat kaget hingga tersandung.
"Siapa yang mengatakan jika kau tinggal sendirian disini?"
"Hah!" Karin tersandung dan memasang wajah kaget, dia masih menatap seorang perempuan cantik dan manis juga lucu di taman rumah sebelahnya.
Karin memegang dadanya yang masih berdetak dengan kencang.
"Ah maaf jika aku membuatmu terkejut" ucap gadis itu terkekeh pelan melihat reaksi Karin yang masih terkejut.
Karin tersenyum kecil dan bernapas lega, baru saja dia mengira disini sepi nyatanya ada seseorang dirumah sebelahnya. "Ah.. Tidak apa-apa, kemarilah!" ucapnya.
Gadis itu berjalan menghampiri Karin dengan senyumannya yang tidak pudar. "Perkenalkan namaku Alyssa, semoga kita saling mengenal dan dekat. Aku benar-benar merasa sendirian juga di sini, aku harap kau mau berteman denganku" ucap gadis itu tersenyum ramah.
Karin terkekeh pelan dan mengangguk, dia membalas jabatan tangan Alyssa. "Namaku Karin, aku juga berharap begitu" ucapnya lalu melepaskan jabatan tangan mereka.
Keduanya kini saling berbincang hal-hal yang random. "Dulu disini adalah komplek khusus laki-laki namun karena suasana disini tak cocok untuk mereka, jadi di ganti komplek ini menjadi khusus perempuan" jelas Alyssa.
Karin mengangguk-angguk paham. "Benar, aku langsung merasa kenyamanan disini. Sungai itu membuatku ingin selalu berada di depan rumahku" ucapnya dengan tertawa kecil.
"Apa kau suka membaca buku?" tanya tiba-tiba Alyssa.
Karin tersenyum dan mengangguk-angguk. "Ya, aku suka membaca buku, apa kau juga menyukainya?" tanya balik Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐕𝐈𝐋'𝐒 𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍
Novela JuvenilDevan, laki-laki gila akan cinta pada pandangan pertamanya dengan Karin adalah sebuah takdir yang laki-laki itu syukuri. Tetapi tidak pada Karin yang justru mencari cara agar keluar dari hidup dan pergi sejauh-jauhnya dari Devan. Tapi tidak semudah...