Zhang Mei berjalan keluar dari bangsal Wei An dan kembali ke meja perawat. Hari ini dia berencana untuk berbicara berdua saja dengan Wei An, jadi dia berangkat lebih pagi, dan jam masih menunjukkan pukul delapan pagi. Perawat lain pada dasarnya sedang dalam pergantian shift dimana mereka berganti pakaian di ruang loker baik itu yang akan mulai bekerja maupun yang akan pulang, jadi dia satu-satunya orang yang berada di meja perawat.
Zhang Mei dengan terburu-buru memasuki sistem komputer rumah sakit, mencari nomor telepon Feng Yan yang ditinggalkan ketika dia mengisi formular pendaftaran, mencatatnya ke sebuah sticky note, lalu dengan cepat menuntup halaman website rumah sakit.
Setelah melakukan semuanya, telapak tangan Zhang Mei sedikit berkeringat. Dia tidak tahu apakah itu karena dia merasa bersalah telah menggunakan kuasanya untuk memeriksa nomor telepon keluarga pasien tanpa izin, atau karena dia merasa gugup untuk menelpon Feng Yan.
Keluarga Feng di ibukota terkenal sebagai pemimpin dari keluarga kaya di seluruh ibukota, dan juga sebagai kepala dari empat keluarga besar di ibukota.
Feng Yan adalah putra tertua ketiga dari Keluarga Feng. Media suka memanggilnya dengan sebutan "Tuan Muda Ketiga Feng". Dia terkenal karena sifatnya yang menyendiri dan cuek.
Bagaimana bisa dia, seorang kepala perawat kecil, mengundang tuan muda ketiga Keluarga Feng kemari?
Zhang Mei menggertakkan gigi dan dia sudah bertekad untuk bekerja keras demi mendapatkan kepercayaan dari Master Wei.
Mengambil gagang telepon yang ada di meja perawat, Zhang Mei menghubungi serangkaian angka dengan jari yang gemetar, lalu bunyi bip yang menandakan panggilan sedang sibuk terdengar di telinganya, dan ritme yang berlarut-larut terdengar, membuat jantung Zhang Mei berdebar sangat keras.
"Halo, siapa ini?"
Suara datar dari seberang telepon terdengar di telinganya, tanpa diduga suara orang ini sangat dalam dan mellow, sangat menyenangkan untuk didengar, dan ada obsesi sesaat yang melintas di mata Zhang Mei.
"Bicara!" sebuah nada yang sepertinya tidak sabar terdengar dari sambungan telepon. Zhang Mei kembali tersadar, dia menggenggam gagang telepon dengan kedua tangannya, lalu mulai bicara dengan rasa gugup yang tidak tertahankan, "Ini dari meja perawat yang mengawasi pasien nomor satu dari departemen rumah sakit XX. Apakah benar saya sedang berbicara dengan tuan Feng Yan?"
Feng Yan yang sudah berada di pintu masuk Grup Giok tiba-tiba menghentikan langkahnya, menyebabkan asisten di belakangnya, Bai Guangnyao, untuk berhenti dengan tergesa-gesa dan menatapnya dengan wajah yang terkejut.
"Saya Feng Yan, ada yang bisa saya bantu?" Wajah Feng Yan sedingin es saat dia berbicara.
Di seberang telepon, alis Zhang Mei bergetar, dan dia dengan cepat menjawab, "Tuan Feng, apakah anda bebas untuk datang ke rumah sakit hari ini? Rumah sakit...."
"Saya sangat sibuk dan tidak punya waktu." Feng Yan menyela perkataannya tanpa ekspresi. Apa lagi yang dilakukan Wei An kali ini?
Tiba-tiba diinterupsi dengan paksa, pikiran Zhang Mei menjadi kosong untuk beberapa saat. Dia mencengkram gagang teleponnya dan membuka mulut, tidak berani berbicara untuk beberapa waktu.
"Jika tidak ada yang lain, saya akan menutupnya."
Cibiran muncul dari sudut bibir Feng Yan. Apakah dia akan menciptakan kesempatan pertemuan lagi antara dirinya dan Su Xiaomu untuk mengunjungi dokter bersama? Sama sekali bukan hal yang baru, dan dia tidak mau lagi bermain-main dengannya.
Zhang Mei yang terkejut secara spontan berteriak, "Tidak, tidak, Tuan Feng, tolong jangan menutup teleponnya dulu. Tuan Wei sedang sekarat. Hari ini mungkin hari terakhir kalian bisa melihat satu sama lain. Tolong pastikan anda datang!" di seberang panggilan, tiba-tiba ada kesunyian yang mematikan.
Baru saja Zhang Mei mengira bahwa pihak lain tidak mendengarkan apa yang dia katakan, sebuah suara yang bernada dingin terdengar di telinganya, "Saya akan berada di sana pukul satu siang nanti." Di waktu yang sama,
Bai Guangyao berdiri di belakang Feng Yan dengan gemetaran. Ya, panggilan dari siapa yang diterima oleh Tuan Muda yang membuatnya memperhatikan sampai harus berhenti untuk menjawabnya? Dia tidak tahu apa yang diucapkan oleh orang di seberang telepon, tapi itu sebenarnya membuat Tuan Muda Ketiga dari Keluarga Feng, yang selalu acuh terhadap berbagai emosi dan kemarahan, dipenuhi dengan aura dingin!
Setelah melangkah ke dalam elevator, Bai Guangyao dengan berhati-hati mulai melaporkan jadwal hari ini.
"Tuan Feng, anda belum datang ke perusahaan selama beberapa hari. Selama beberapa hari terakhir, anda telah menumpuk beberapa proyek penting yang memerlukan anda untuk membuat keputusan, jadi jadwal hari ini sedikit padat. Bisakah anda...." "Pergi langsung ke ruang konferensi." Potong Feng Yan.
"Baik, saya akan mengatur pertemuan sekarang juga. Pertemuan akan dimulai pada pukul 8:10, dan saya akan memberitahu semua manager departemen sekarang juga...."
Bai Guangyao segera mengikuti Feng Yan, dengan membawa setumpuk dokumen di tangan kirinya, dan segera menggerakkan kelima jari tangan kanannya untuk memencet tombol naik. Dia memberikan pemberitahuan pada grup perusahaan untuk semua manager departemen untuk bergegas pergi ke ruang konferensi.
Sial, siapa yang membuat panggilan itu? Mengapa Tuan Muda Ketiga harus mengadakan pertemuan segera setelah dia sampai? Ritme ini benar-benar awal dari pekerjaan yang gila dan efisien!
Bai Guangyao memprotes dengan keras di dalam hatinya, dan di waktu yang sama segera menghidupkan proyektor do ruang pertemuan dan fasilitas lainnya.
"Asisten Bai, tolong sisihkan waktu di siang hari. Aku ingin pergi keluar."
Bai Guangyao dengan pelan meletakkan kopi di tangannya di samping Feng Yan, dan berkata dengan tegas, "Baik, Tuan Muda Ketiga."
Sepertinya semua pekerjaan hari ini akan diselesaikan sebelum pukul dua belas siang!
Bai Guangyao mengasihani dirinya sendiri dan para manager dari berbagai departemen selama tiga detik di dalam hatinya. Harus diketahui bahwa ini bukanlah beban kerja sehari yang dipadatkan menjadi jangka waktu seharian, tapi beban kerja selama seminggu!
Pada pukul 8:08 semua manager departemen sudah sampai, Feng Yan melirik semua orang, lalu berkata, "Pertemuan bisa dimulai...." Pada pukul 11:58, Feng Yan mengangkat tangannya dan menatap jam tangannya. Folder itu membuat lengkungan di udara, lalu tertutup dan terbaring di atas meja konferensi mewah.
"Cukup sekian untuk pertemuan kali ini jika ada masalah dengan perencanaan, ambil kembali dan revisi. Kirimkan ke email saya sebelum jam kerja besok. Pertemuan selesai di sini!" Para maneger dari semua departemen mulai keluar satu-persatu.
Bai Guangyao tidak terkejut, matanya selalu terfokus pada apa yang dibutuhkan oleh Feng Yan.
Feng Yan bangun dari duduknya dan merapikan jasnya, lalu menatap Bai Guangyao.
Bai Guangyao mengerti bahwa ini adalah cara Tuan Muda Ketiga memberitahu bahwa dia ingin pergi sendiri.
Bai Guangyao segera menyerahkan kunci mobil, dan tidak lupa mengatakan, "Tuan Muda Ketiga, tolong berkendara dengan hati-hati."
Feng Yan mengangguk dengan acuh, mengambil kunci mobil dari tangan Bai Guangyao, dan berjalan keluar dari ruang konferensi.
Sakit kritis? Hehe!
Dia ingin melihat, trik baru apa lagi yang sedang dimainkan oleh Wei An? Dia jelas-jelas memiliki nomer pribadinya, tapi dia ingin rumah sakit memanggilnya! Hanya beberapa kali menghirup napas di air karena jatuh ke air, bagaimana bisa itu menjadi terakhir kali baginya untuk menyaksikan dia yang sedang kritis?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Daily Life of A Wealthy Man
FantasiaWei An memiliki tanggal lahir yang unik, dan dia dianggap menahan ayah dan ibunya. Dia telah dibesarkan di rumah pamannya semenjak dia masih kecil. Membuatnya memiliki sifat tertutup dan pengecut. Tiba-tiba suatu hari, sebuah keluarga kaya raya mela...