gamau!!

16 0 0
                                    

*2 hari kemudian

vana sedang bersiap siap di kamar nya, dengan memakai dress berwarna putih dan rambut di gerai, ia heran kenapa bunda menyuruh nya memakai dress? padahal kan kita cuman mau belanja doang, tapi ya sudah lah, kapan lagi kan belanja pakai dress pikir vana, soalnya vana kalau belanja atau main ia selalu pakai celana, dan jarang pakai dress.

"ka, kaka cepetan udah belum siap siap nya" teriak sang bunda dari bawah

*disclaimer nama bunda vana "Ghina" dan nama papa vana "Aditya"

"iyaa bundaa ini kaka jawab vana yang tak kalah meninggikan suara nya juga.

setelah berkata itu vana pun mengambil tas nya dan keluar dari kamar, ia pun menuruni anak tangga satu satu dan mulai menyusul sang bunda yang sudah berada di depan mobil, kenapa ia sudah tau bunda nya udah di depan? ya karna di ruang tamu vana tidak melihat batang hidung bundanya.

tak lama kemudian mereka pun berangkat ke mall yang ada di kota Jakarta, naik mobil yang di bawa oleh bunda nya, vana melihat kota Jakarta di balik jendela mobil, hari ini kota Jakarta cuacanya lagi panas.

setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, akhirnya mereka berdua pun sampai di mall nya, bunda sarah memarkirkan mobil nya di basement, lalu mereka berdua pun turun.

mereka berjalan jalan mengitari mall, melihat sekeliling ingin masuk toko yang mana dulu, setelah berfikir panjang mereka memutuskan untuk ke toko baju, karna ada barang yang ingin vana beli disana, vana pun melihat sekeliling dan ia pun mengambil baju yang menurut nya akan cocok jika ia pakai, lalu ia pun pergi ke ruang ganti untuk mencoba baju nya, benak saja baju nya sangat cocok untuk dirinya.

ia pun membayar baju nya dan pergi ke toko lain bersama bunda nya.
setelah pergi ke toko baju, sepatu dan aksesoris toko yang terakhir mereka kunjungi adalah minimarket, mereka akan belanja bulanan dan membeli makanan yang akan vana bawa untuk nanti ke Bandung, mereka membawa dua troli belanja dan dan beri tugas Masing-masing, lalu mereka berdua pun berpisah untuk mengefektifkan waktu, setelah sekitaran 1 jam kurang keliling minimarket akhirnya mereka pun selesai dan mulai membayar.

setelah selesai belanja mereka pun pergi ke basement untuk pulang, saat di mobil bunda bilang

"ka kita mampir dulu di resto ya, makan dulu"

"iya bun, tapi kenapa ga di mall aja makan nya? "

"ya gapapa ka, sekali sekali makan di luar mall"

"yaudah"

mereka pun pergi meninggalkan pekarangan mall, tidak memakan waktu yang lama mereka berdua pun sampai di parkiran resto.

*di sisi lain*

flashback 2 hari kebelakang

"senang bekerjasama dengan anda tuan Aditya" ucap seseorang sambil menjabat tangan

"senang bekerjasama dengan anda juga tuan Andre" balas seseorang

setelah mengatakan itu mereka berdua duduk dan mulai mengobrol biasa layaknya seorang teman

"eh bro lo tuh punya anak cewe kan? kelas berapa? sabi kali jodohin sama anak gua " ucap Andre

"kelas 12,udah lulus sih, tinggal nunggu kelulusan aja"

"anak lo yang mana dulu nih, lo kan punya dua anak cowo" lanjutnya lagi

"ya anak yang pertama lah, masa yang kedua, yang kedua masih umur 16 kalau yang pertama sekarang lagi masuk kuliah semeter 4 "

"gimana gimana mau ga? kalau mau nanti gua bilang bini gua, terus kita dinner "

"boleh, tapi gua bilang istri gua dulu aja, nanti gua kabarin lagi" ucap Aditya

"siapp di tunggu kabar baiknya bro"

***

"hah? papa ga salah? ya bunda sih gapapa, tapi gatau tuh anak nya mau atau ngga" ucap Ghina

"kita gausah bilang sama anaknya bun, nanti kan 2 hari lagi bunda belanja sama kaka? nah pas banget pulangnya bunda ajak kaka ke resto yang mau kita dinner, kita kasih taunya disana aja, ya kita cocokin dulu aja bun mereka berdua kalau cocok kita tentuin jadwal tunangan nya kalau ngga? ya gatau hehe" jawab Aditya

"yaudah bunda ngikut papa aja"

selang beberapa menit Aditya pun mendapatkan telpon dari Andre, ia menanyakan gimana soal perjodohan anak ya, mereka semua setuju dan mulai membicarakan tentang dinner 2 hari mendatang.

flashback of
Ghinadan Vana menaiki anak tangga mereka mulai mencari meja VIP yang ada di resto itu setelah menemukan meja nya ternyata disana sudah ada papanya dan seseorang lelaki seumuran papanya (David)

"loh papa? papa juga disini? " tanya vana bingung

"hehe iya sayang yaudah duduk sini samping papa" jawab Aditya sambil menepuk nepuk kursi di sebelah nya.

tak mau ambil pusing vana pun duduk di antara kedua orang tuanya, posisi ia duduk adalah di tengah tengah antara mereka berdua.

"bini sama anak lo udah sampe dimana her? " tanya Aditya.

"katanya sih masih di jalan tapi gatau" jawab Andre.

"eh itu mereka berdua" tunjuk Andre saat melihat istri dan anaknya menuju meja makan mereka.

Semua pandangan pun menoleh se arah mereka terkecuali vana yang acuh karna ia sedang memainkan ponsel nya.

Ayena kerap di panggil yena (istri Andre) dan juga Sadewa biasa di panggil Dewa (anak Andre) sudah sampai di meja, mereka pun duduk menghadap ke Adit.

Ghina menyenggol anak nya untuk segera berhenti bermain ponsel.
vana pun yang tau kode dari sang bunda ia pun meletakan ponsel nya di atas meja lalu melihat yang ada di depan nya yaitu keluarga Argantara.

ia bingung sebenarnya ini mau makan atau apa? kenapa keluarga argantara dan keluarga nya di satukan?

"bun sebenernya ini ada apa sih? " tanya vana yang berbisik.

"udah kamu liat aja"

"oke karna semuanya sudah ada kita langsung saja ya, jadi tujuan kita mempertemukan kita ber 6 karna kita berempat sepakat untuk menjodohkan anak kita Masing-masing yaitu Sadewa dan juga Zivana" ucap Andre.

"HAH" kaget dari dua insan yang akan di jodohkan.

"bunda ko jadi gini? kan kita kesini mau makan biasa aja bukan mau di jodohin, lagian vana juga baru lulus, vana mau kuliah juga ke Bandung, bunda sama papa ga bisa gini dong sama vana, pokonya vana gamau di jodohin ya bun, pah" cerocos Vana.

"pah , mah ko di jodohin sih? katanya mau ketemu client penting? tapi ko di jodohin? pokoknya dewa ga mau ya" ujar Dewa yang tak kalah kesal.

"pokoknya kita berempat ga nerima penolakan ya, pokoknya kalian berdua tetap kami jodoh kan" ucap Andre lantang.

"iya lagian berdua bisa kenalan dulu lebih dekat, gaakan kita nikahin dulu cuman tunangan aja, jadi kalian bisa fokus ke pendidikan dulu" lanjut Adit.

"pah pokonya vana GAMAU di
jodohin apalagi sama orang yang vana gakenal sama sekali" ujar vana yang menyambar tas dan handphone nya, lalu ia pun pergi meninggalkan tempat itu

"aduh maaf ya jeng pa, vana emang gitu orang nya, keras kepala" ujar Ghina gaenak.

"iya jeng gapapa, namanya juga anak cewe" jawab yena.

sedangkan Dewa hanya pasrah saja, kalau kata papanya ini ya ini ga bisa di ganggu gugat.

                                
_________________________________________

gimana nih bab 2 nya? seru ga? jangan lupa dukung naya dengan kasih vote ya makasii

maaf juga kalau ada kekurangan dalam bab 2


Bandung, 25 Mei 2024

SAVANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang