prolog

0 0 0
                                    

Eliza baru saja menyeduh hangat teh buatan sahabatnya itu.hesa memang serba multitalenta selain jago akting,dan menyanyi dia juga pintar dalam membuat minuman yang saat ini sedang di minum liza.

Minuman itu biasa di sebut teh tenang.

"Eliza,lo tau gak kenapa teh ini di sebut teh tenang?"tanya hesa ikut duduk di sebelah eliza.

Eliza menggeleng kepala lalu mengambil note kecil di saku bajunya dan menuliskan kata di note itu.
"Engga tau kak ,emang kenapa disebut begitu?"

Setelah membaca note kecil itu hesa tersenyum lalu menggeleng kepalanya.
"Jawabannya mudah banget... Ketika lo ngerasain dan menghirup teh itu...lo bakal jadi tenang,lo ngerasa baikan sama diri lo..."

Eliza mengangguk.lalu menuliskan lagi
Di note kecilnya.
"Kalau boleh tau kak hesa sama yang lain kenapa perhatian banget sama gue?padahal kan kita bukan saudara??"

Hesa terdiam saat membaca note itu.lalu tiba tiba ia teringat perkataan papanya yang menyuruhnya untuk menjaga eliza seorang putri dari sahabat papanya sendiri.

Flash back on
"Mau papa apa?hesa sama yang lain capek ya ngadepin tingkah ayah yang gak tau diri kayak gini??"

Ke empat adik hesa menangis terisak hebat karena mendengar kakaknya sedang bertengkar dengan papanya
Hingga menimbulkan beberapa kali gertakan keras dari arah kamar.
"Apa dengan ini papa bakalan abadi selamanya?dengan merenggut jiwa orang lain dan membuat papa semakin abadi??!!!!"bentak hesa dengan menahan segala emosi yang menyeruak di dada.

Papa menghela nafas panjang lalu mengangguk pelan.
"Maka dari itu papa minta tolong sama kalian jagain putri dari abimanyu....karena putrinya sedang mengalami trauma dan juga tunawicara sementara...."

"Bolehkan papa minta tolong hesa??"

Hesa mengepal tangannya kuat.Awalnya ia enggan menuruti perintah dari papanya tapi karena ia merasa kasihan dengan gadis itu apa boleh buat ia harus menerima perintah papanya itu..

"Baiklah hesa setuju... Ini semua demi gadis itu!!sekarang tunjukkan wajah gadis yang papa bilang tadi!"

Papa menyodorkan sebuah gambar gadis itu.
"Namanya eliza di balik foto itu ada alamat rumahnya.....papa harap kalian benar benar akan menjaganya!!"

Hesa mengangguk.
"Hesa pergi dulu pa,jaga diri papa baik baik!!"

Papa mengangguk kepala lalu tersenyum senang.

Flash back of
Eliza menyenggol tangan kak hesa.
"Kak hesa kenapa??"

"Eh-maaf gue ngelamun tadi...soal itu nanti lo bakal tau sendiri.."

"Lo gak mau kasih tau sekarang??"

"Engga !nunggu waktu yang tepat..."

"Tapi kapan kak??"

Hesa mengangkat kedua pundaknya.tanda tidak tahu...

                              💔💔💔

Gimana ya kelanjutannya sebelum honest lanjut kalian jangan lupa vote ya....
Biar honest jadi semangat up nya....

😚😚😚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kisah untuk kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang