Alisha dan naura sama sama terkapar di atas sofa setelah selesai mendekor ruangan itu dengan pernak pernik perayaan ulang tahun, semuanya sudah siap hanya menunggu kue ulang tahun dalam perjalanan menuju apart.
"Cape ya sha? Mau minum dulu ga?" Ucap naura melirik alisha yang bersandar dibahu nya"Haus tapi nanti aja, gue masih nyaman kaya gini"
"Sha jangan nanti nanti dong, tunggu disini gue ambil ke dapur" naura berdiri dan langsung pergi kedapur mengambilkan air minum untuk alisha.
Jujur saja bukan seperti ini sebenarnya yang alisha mau, bisakah diantidak dimanjakan seperti ini? Tidak bundanya, tidak ivan, sahabat sahabat nya pun ikut posesif kepada alisha. Alisha tak ingin diperlakukan seperti orang sakit, tapi menolak mereka pun alisha tidak tega.
"Nih minum dulu, mau apa lagi? Buah? Atau apa?" Tanya naura lagi setelah alisha meminum air dari naura
"Nau" panggil alisha, naura duduk kembali di samping alisha mengangkat kedua alisnya sebagai jawaban atas panggilan alisha
"Gue cuma sakit nau, gue ga lumpuh. Gue masih bisa kerjain semua hal, gue masih bisa masak, gue masih bisa beresin kamar, bahkan ngambil air minum kaya gini aja gue masih bisa. Tapi lo, ivan, semua orang selalu memperlakukan gue seolah gue ini ga bisa apa-apa. Gue pengen protes, tapi gue tau kalian lakuin ini untuk kebaikan gue, tapi bagi gue engga, gue berasa lemah, gue berasa ga bisa apa apa, gue berasa merepotkan kalian. Gue ga suka dipandang sebagai orang sakit"
Naura menatap alisha yang tak menatapnya, naura sangat tau kalau alisha adalah sosok anak perempuan yang mandiri, apa apa bis sendiri, dan tak suka di pandang lemah. Naura mengerti apa yang alisha rasakan, tapi biarlah baik naura ataupun yang lainnya egois untuk kali ini, demi kesembuhan alisha.
"Sorry sha, tapi gue ga bisa liat lonsakit, gue juga ikutan sakit. Gue aja kaya gini, gimana bunda lo yang udah lahirin lo, gimana ivan laki laki yang mencintai lo, yang selama ini jagain lo, begitu juga semua orang yang sayang sama lo sha"
"Gue... gue mungkin bukan orang yang banyak berpengaruh dalam hidup lo, tapi kali ini biarin gue ikut ngerawat lo, jagain lo, ikut berpengaruh dalam kondisi lo saat ini ya sha, selain do'a cuma ini yang bisa gue lakuin untuk lo sahabat gue sha" kali ini naura berkata dengan dada yang seperti ditekan, suara tercekat, mata yang sudah memanas dan tak segan segan akan mengeluarkan air matanya
Alisha yang menyadari perubahan naura, langsung memeluk naura dari sampingnya "nau, gue pasti sembuh nau, Dan itu berkat kalian semua"
***
Setelah mendapatkan apa yang ivan cari, ivan, rayan serta seno segera kembali ke apart. Rasanya ivan tak ingin jauh, bahakan meninggalkan alisha terlalu lama. Jika bisa ivan selama 24jam non stop tidak ingin berjarak sedikit pun dari alisha, rasa takut, rasa khawatir begitu besar ivan rasakan semenjak alisha dinyatakan sakit."Kenapasih van muka lo ga happy banget dari tadi gue liat, bahkan dari gue jemut lo tadi. Apalagi yang kurang?" Tanya rayan yang fokus dengn kemudinya tetapi merasa sedikit risih dengan raut wajah ivan yang ditekuk, dan ivan lebih banyak diamnya daripada bicara seperti biasanya
"Gue cuma kepikiran alisha, gabisa gue ninggalin dia terlalu lama, lo bisa cepetan gabbawa mobilnya" pinta ivan
"Boleh, tapi jangan salahin gue kalau kita nabrak terus mati, lo gabisa jagain alisha, lo ga bisa temuin dia lagi. Itu yang lo mau?"
"Apansi kenapa jadinya kesana, gue cuma minta lo cepet doang bawa mobilnya bukan kebut kebutan juga"
"Ray, lewat tol aja biar cepet" usul seno yang sedari tadi hanya memperhatikan kedua temannya dari bangku belakang
KAMU SEDANG MEMBACA
His World (END)
RomansaJudul "Tak Di Lihat" aku ganti jadi "His World" ya guys. Tenang aja tidak akan merubah jalan cerita dan ending, dari cerita ini kok. Semoga bertukarnya judul dan cover tidak akan mempengaruhi minta kalian untuk membaca ceritaku ya ❤️