Di sebuah lembah terpencil di kaki gunung, terdapat sebuah kota kecil yang dikenal dengan nama Cattleya. Kota ini dikelilingi oleh taman-taman yang dipenuhi bunga-bunga berwarna-warni sepanjang tahun, memberikan pemandangan alam yang menakjubkan. Namun, yang membuat Cattleya benar-benar istimewa adalah awan dan bunga-bunganya yang dapat berbicara. Awan-awan ini sering berbagi cerita tentang perjalanan mereka melintasi dunia, sementara setiap bunga memiliki karakteristik unik. Mawar merah memberikan nasihat tentang cinta, sementara bunga matahari selalu menawarkan semangat dan motivasi.
Suatu hari, seorang pemuda yang baru saja pindah ke Cattleya membawa peralatan canggih khusus bagi para petani. Pemuda ini merekomendasikan sebuah teknologi canggih yaitu pestisida otomatis yang dapat menyingkirkan segala hama perusak tanaman. Dengan begini para petani tidak perlu khawatir lagi. Tidak hanya petani, seluruh warga di kota ini sangat tertarik dengan teknologi tersebut. Kini setiap rumah memilikinya.
Seiring berjalannya waktu, awan-awan putih lembut yang menggantung rendah di atas kota merasa ada yang berbeda dengan Cattleya.
"Oh tidak!" teriak seorang warga kota.
"Ada apa tuan, kenapa anda berteriak?" tanya sang awan.
"Oh Anggrek kesayanganku! tidak," keluh warga tersebut.
"Apa yang telah terjadi?" tanya awan penasaran.
"Hai awan, lihatlah taman bunga ku telah rusak." keluhnya lagi.
Belum sempat awan angkat suara, tiba-tiba saja seluruh penduduk kota berbondong-bondong menuju pusat kota. Terlihat wajah wajah penuh kegelisahan dan amarah.
"Sakha, ada apa dengan mereka?" tanya awan yang hanya dibalas gelengan kepala dari anak kecil tersebut.
Awan yang penasaran pun mengikuti Sakha dan warga menuju pusat kota.
Diperjalanan, Sakha melihat bunga bougenville berdiri gagah diantara bunga yang lainnya, lalu mengalihkan perhatian Sakha.
Sakha menghampiri bunga tersebut diikuti oleh awan, kemudian bunga bougenville mulai bercerita pada Sakha.
Sementara itu, Walikota mengumpulkan warga di pusat kota untuk membahas semua keluhan warga mengenai kerusakan alam yang telah terjadi.
"Pak Walikota! Hewan-hewan kami mengalami keracunan," ucap para peternak.
"Sayuran kami banyak yang layu, dan mati," ucap para petani.
Disisi lain Sakha kini tengah menumpaki awan sembari membawa bunga bougenville dan pergi menuju pusat kota. Setibanya di pusat kota, Sakha berdiri disamping Walikota dan membisikan sesuatu, kemudian beliau mengangguk.
Ditengah suara warga yang terus menerus mengeluh, Sakha membuka suara.
"Mohon perhatian semuanya," ucap Sakha kemudian memberikan microphonenya pada bougenville.
"Pusat Kota bukan hanya di penuhi dengan bunga-bunga yang cantik, tetapi juga memiliki air mancur yang mempesona dan jalur pejalan kaki yang dikelilingi pohon-pohon rindang. Tempat ini juga menjadi tempat favorit penduduk, untuk bersantai dan menikmati keindahan alam. Namun sekarang banyak tanaman yang rusak karena tidak ada lebah penyerbuk, serta organisme lain yang penting untuk keseimbangan ekosistem," jelas bougenville.
"Ini bisa mengakibatkan penurunan populasi serangga dan gangguan pada rantai makanan. Karena itu tolong berhenti memberi pestisida pada kami." lanjut bougenville.
"Tetapi, bukankah bunga tidak akan layu hanya karena diberi pestisida?" tanya awan.
"Kau benar, apa mungkin pestisida ini beracun?" tanya Walikota.
"PESTISIDA ITU BERACUN!" teriak bougenville.
Seluruh warga terkejut oleh ucapan bunga tersebut. Walikota yang telah mengerti dengan permasalahan ini. Beliau akhirnya menyimpulkan bahwa penggunaan pestisida terlarang dapat menjadi sumber konflik utama.
"Penduduk kota mungkin tidak menyadari efek merugikan dari pestisida tersebut," ucap Walikota.
"Untuk itu, mari kita mengadakan kegiatan masyarakat dan ikut membantu menjaga kelestarian kota." lanjut Walikota.
Setelah musyawarah panjang ini, penduduk kota menyadari pentingnya tanggung jawab terhadap alam. Awan, sebagai penjaga cuaca, bisa membantu dengan membersihkan polusi dari udara, sementara bunga berusaha menyembuhkan diri dan mengembalikan keseimbangan ekosistem.
Dan begitulah, Kota Cattleya terus berkembang menjadi kota yang penuh warna dan kebahagiaan. Keindahan bunga-bunga yang bermekaran di kota ini menjadi simbol dari semangat hidup dan harmoni yang dimiliki oleh penduduknya. Kota Cattleya menjadi bukti bahwa dengan cinta dan kepedulian terhadap alam, kita dapat menciptakan surga kecil di bumi.