Begitu Lily tiba di taman yang dimaksud, dia disambut pemandangan yang tak pernah dia saksikan sebelum nya
Suasana perkumpulan muda mudi kalangan elit ibukota
Ah, ternyata mereka sedang berkumpul , pantas saja memesan sebanyak ini
Walaupun pemandangan itu cukup memanjakan mata karena begitu banyak hal indah yang bisa dilihat, namun Lily tidak punya banyak waktu untuk menikmati nya, karena masih banyak kotak makanan yang harus di angkut nya
Ketika Lily sudah bolak-balik beberapa kali membawa kotak makanan, beberapa pria muda kaya disana mulai menyadari keberadaan nya dan keheranan, mengapa hanya dia yang membawakan kotak-kotak makanan itu?
" Apa hanya ada satu pelayan disini?, kapan kotak makanannya akan selesai dibawa jika hanya ada satu pelayan?, " Tanya salah satu pemuda
" Tidak, dia bukan pelayan keluarga ku, para supir pasti membawanya dari tempat mereka memesan makanan, " Jawab sang tuan rumah
" Kerjanya lamban sekali, " Celoteh yang lainnya
Salah satu pemuda menghampiri Lily yang sedang sibuk meletakkan kotak-kotak itu dengan hati-hati
" Apa kau bisa bekerja lebih cepat, " Tanya nya ketus pada Lily
Lily melirik nya sekilas
" Apa makanannya akan dimakan sekarang?, " Tanya Lily datar.
Sebelum nya Lily sudah diberitahu jika kotak-kotak itu sudah harus diletakkan semua dalam waktu setengah jam, dan sekarang bahkan 15 menit belum berlalu dan seseorang sudah mengomel
" Tidak, tapi melihatmu terus berada di area ini sungguh merusak pemandangan, " Balas pria muda itu kesal
Lily menghela nafas, dia tidak punya tenaga untuk membalas pria itu lagi, itu hanya akan memperpanjang masalah ketika kalangan rendah sepertinya menyinggung orang kaya
Akhirnya Lily memilih diam dan melanjutkan pekerjaannya
Melihat Lily melengos pergi begitu saja dan tidak memperdulikan teguran nya, pria itu justru semakin kesal
Ketika Lily kembali dengan kotak makanan lainnya, dia kembali buka suara
" Apa kau tuli?, kenapa kau mengacuhkan ucapan ku tadi?, " Katanya dengan suara yang mulai meninggi
" Seperti yang kau lihat tuan, aku bukan gurita yang memiliki 8 tangan, hanya ini kecepatan yang aku punya dengan dua tangan, jika kau begitu enggan melihat ku berlama-lama disini, kau bisa meminta para supir untuk membantuku membawa kotak-kotak makanan itu, " Ujar Lily datar, dia berharap setidaknya pria itu akan menghentikan ocehannya yang tidak perlu, bukankah sudah jelas jika dia hanya sendirian, mana mungkin dia bisa menyelesaikan semua pekerjaan itu dalam sekejap
Pria muda itu tampak shock dengan respon yang diberikan Lily, seorang pelayan rendahan, berani membalas ucapannya? , bahkan kepala pelayan kerajaan sekali pun tak pernah membantahnya seburuk itu, dari kejauhan teman-teman nya dan sang tuan rumah mulai memberi perhatian pada perdebatan nya dengan sang pelayan, mereka bahkan sempat terkekeh saat mendengar respon dari pelayan berwajah datar itu
" Hey Andreas, mengapa supir-supir mu tidak ikut mengangkut kotak makanan itu juga, " Kata Jonathan yang melimpahkan kekesalannya pada sang tuan rumah
" Untuk apa mereka melakukan hal itu, itu adalah tugas pelayan, " Balasnya santai seraya terkekeh melihat temannya yang semakin kesal
Saat Lily kembali lagi dengan kotak makanan lainnya, Jonathan masih belum selesai dengan rasa kesal nya
" Bertingkah begitu arogan padahal hanya mampu menelan sisa makanan pelanggan, sebaiknya jaga sopan santun mu, " Cemooh Jonathan yang mencoba menjatuhkan harga diri Lily karena sudah membuat nya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Absolute Monarchy
Historical FictionKehidupan Lily sudah cukup memilukan dengan fakta bahwa dia anak terlantar yang hidup di penampungan Keadaan itu diperparah karena dirinya yang tak memiliki pendidikan maupun keahlian, akhirnya dia hanya mampu bekerja dengan upah yang sangat kecil...