23.2

180 13 0
                                    

Aru dan Nara sempat menawarkan kepada Arman untuk ikut mereka ke rumah tua

   Tapi ditolak dengan tegas oleh Arman karena dia memiliki banyak pekerjaan

Kantor

  Damar memegang berkas ditangannya dengan ekspresi ragu diwajahnya

   Damar memang tidak mengenal Arman selama Morgan maupun Aruna

  Tapi....

Damar adalah orang yang sentiasa menemani Arman terutama di saat masa-masa paling sulit bagi Arman

   Bisa dibilang Damar mungkin lebih mengenal Arman daripada Arman sendiri

   Makanya saat dia mendapatkan berkas penyelidikan dari bawahan Ella dia ragu untuk memberikannya kepada Arman

   Tapi untuk kali ini dia tidak bisa memanipulasi data karena bukan dia yang mencarinya

   Tuhan tahu apa yang paling dikhawatirkan oleh Damar

   Karena Arman itu orang yang realistis tapi terkadang dia juga impulsif

     Yang paling Damar ingat adalah waktu orang tua Arman meninggal

   Arman sibuk mengurus berbagai macam hal sampai-sampai dia tidak merawat dirinya sendiri

   Jika saja tidak ada dia saat itu,
Arman mungkin bisa saja meninggal karena kelelahan dikantornya

  Damar menebak alasan Arman melakukan itu mungkin karena dia sudah tidak memiliki keinginan untuk hidup

     Ini bukan sekedar tebakan karena pada masa itu sebenarnya Arman tidak sendirian, masih banyak bawahan tuan besar dan juga relasi tuan besar yang bersedia membantu Arman

   Tapi Arman menolak semua itu dan menutup mata terhadap orang disekitarnya

    Makanya saat Arman tidak diharuskan lagi berkerja di kantor dan tidak dipercayai oleh para pemegang saham

   Diam-diam Damar senang karena Arman bisa bersantai walaupun sejenak

   Sekalipun pekerjaannya tambah banyak dia tidak masalah

Untuk sekarang

   Damar merasa perubahan Aruna cukup mempengaruhi Arman setidaknya tidak membuat Arman terlalu stress

   Dan membuat Arman memiliki keinginan untuk bertahan hidup di dunia yang kejam ini

   Sampai saat Arman meminta Damar untuk menyelidiki latar belakangnya sendiri

   Jujur Damar pun terkejut dengan hasil penyelidikannya, Damar enggan membuat taruhan atas reaksi Arman jadi dia memanipulasi sedikit


   Tapi sekarang.....

haaahh

Damar hanya bisa menghela nafas dan berdoa semoga reaksi Arman tidak seperti bayangannya

Untuk berjaga-jaga lebih baik dia mengabari tuan pertama

        


         ••disisi lain ( rumah tua)••

  Nara tengah memeriksa ponsel milik Aru, mencoba melihat apa Aru masih suka mengoleksi nomor cewek lain

"Tumben, ponsel kamu sepi banget."ucap Nara

"Udah lama gak keluar,"balas Aru singkat sembari memakan cemilan yang disuguhkan

"Hubungan Naraya dan kakaknya bukankah agak terlalu dingin."lanjutnya

pikirannya (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang