Zayyan pun bangun dari tidurnya,ia mengubah posisinya menjadi duduk di atas kasur untuk mengumpulkan nyawanya sebentar.
Semenjak pindah ke kamar ini,Zayyan mulai bisa tidur nyenyak,tidak mempedulikan serangga yang akan melewati tubuhnya lagi seperti dulu.
Sudah terbiasa ia terbangun jam segini,biasanya saat bangun tidur ia merasa sangat stress dan melakukan hal bodoh itu namun rasanya disini tidak perlu,mungkin.
Zayyan pun bangkit dari kasurnya,ia berjalan keluar dari kamarnya dan tentu saja pergi ke dapur untuk sarapan.
Namun didapur sudah ada suara suara orang yang memasak,setelah dilihat ternyata itu adalah Hyunsik dan terlihat juga Lex yang duduk santai di kursi meja makan.
" Kau sudah bangun Zayyan? " tanya Lex saat mengetahui keberadaan Zayyan.
" I-Iya..." jawab Zayyan,jujur ia masih sedikit gugup tinggal disini.
" Duduklah,aku tengah menyiapkan sarapan jadi bersabar " ucap Hyunsik yang masih sibuk memasak.
Zayyan hanya diam,ia menatap fokus kearah Hyunsik yang tampak kesulitan memasak banyak untuk semua orang termasuk dirinya.
" Biarkan aku membantumu,hyung " tawar Zayyan membuat Hyunsik dan Lex sedikit terkejut.
" Eh? k-kau yakin Zayyan? i-ini bakal kotor lho " ucap Hyunsik.
" Kan nanti bisa mandi " ucap Zayyan membuat Lex tersenyum tipis.
" Baiklah,biarkan dia membantumu Hyunsik " ucap Lex sembari menoleh kearah Hyunsik yang masih sedikit tidak percaya.
" O-Okay...kemarilah Zayyan " ucap Hyunsik ramah.
Zayyan pun tersenyum senang dan mulai mendekati Hyunsik untuk membantunya,Hyunsik pun memberitahu Zayyan apa yang harus Zayyan lakukan dan Zayyan hanya menurut saja.
Lex yang melihatnya tentu senang,Zayyan dan Nara sangat berbeda,Nara selalu saja menolak permintaan minta tolong dari Hyunsik saat memasak sarapan dan sekarang lihatlah,Zayyan menawarkan diri untuk membantu Hyunsik.
Benar benar adik yang peka bukan? tentu saja,Lex sangat puas,beruntung dia menemukan Zayyan sebelum semuanya hancur berantakkan.
Tak lama saudara yang lain juga datang dan beberapa dari mereka juga ikut membantu Hyunsik dan Zayyan,setelahnya mereka sarapan bersama dan empat saudara termuda harus sekolah.
Seperti biasa mereka naik mobil bersama dan sesampainya di sekolah mereka berpisah karena berbeda kelas tentunya.
Zayyan yang barusaja sampai didepan kelas sudah di hadiahkan bokem mentah dari pria tak dikenalnya membuatnya dirinya terjatuh dan hidungnya mulai mimisan.
" Hoho,ini toh si anak pungut itu? " ejek pria tersebut.
Nara pun muncul dibelakang pria tersebut,ia berjalan mendekati Zayyan dan langsung menghentakkan kakinya diatas dada Zayyan dengan keras membuat Zayyan kesakitan hingga batuk darah.
" Dengar ya,kau itu bukan adik kandung mereka! hanya aku yang pantas! kau anak pungut menghilang saja dari dunia ini! " bentak Nara serius dengan beberapa kali menghentakkan kakinya ke dada Zayyan.
Zayyan hanya bisa menerimanya,ia tidak bisa melawan karena tahu ia tidak akan bisa dan hanya akan memperburuk keadaan saja.
" Hei,seret cupu ini ke toilet " perintah Nara pada pria tadi.
" Baiklah nona " ucap pria tersebut dengan nada menggodanya.
Nara tidak peduli,ia memutar bola matanya malas dan berjalan,disusul pria tadi yang menyeret tubuh Zayyan yang sudah sangat lemas dengan mudah hanya dengan menarik kerah belakang seragamnya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Bungsu Tertukar!?• { Xodiac }
Fanfiction" Jadi selama ini adik bungsu kita tertukar dengan bayi lain berkelamin laki laki? " Zayyan tak tahu kalau dirinya tertukar dengan pembully nya,maka dari itu nasib mereka berdua sangat berbeda,Zayyan dipenuhi masa masa suram dari keluarga dan sekola...