IDT - 08.

1K 94 2
                                    

... 🖊

Kantor Pusat Victory Company

"Apa kamu sudah bisa memutuskan son???" tanya appa Kim pada Alex

"Sudah appa, Alex akan berangkat ke Spanyol dan mengikuti semua permintaan appa" meskipun dengan nada ragu akhirnya Alex mengambil keputusan tersebut.

"Jangan seolah-olah appa akan mengirimmu ke penjara son, appa hanya memintamu untuk belajar.
Dan itu pun hanya dua bulan saja"

"Lalu apakah Shannon menyetujuinya??"

"Semua ini berkat Shannon appa, dia yang meyakinkan Alex untuk berangkat"

"Kekasihmu itu memang benar-benar gadis yang sangat dewasa lex, cobalah belajar darinya. Cara berfikirnya panjang dan tidak egois.
Bahkan keputusannya belum menerima lamaranmu juga untuk orangtuanya bukan??
Jadi lakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan" ucap appa Kim

"Bagaimana jika saat aku pergi Shannon diambil oleh orang lain appa?? Kemana Alex akan mencari wanita yang seperti dia??"

"Lalu bagaimana jika pekerjaanku lebih dari dua bulan disana??"

"Yakinlah pada takdir son.
Dewasalah menyikapi semua proses hidup"

"Apa menurut appa selama ini Alex tidak dewasa??" protes Alex

"Menurutmu?? Apakah selama ini kamu sudah dewasa?
Apakah selalu merengek itu bisa disebut dewasa??"

Ayah dan anak itu kini justru terlibat perdebatan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Sang appa hanya menginginkan sang putra fokus terhadap tanggungjawabnya terhadap perusahaan yang dimiliki keluarga, sementara sang putra masih enggan menerima tanggung jawab besar tersebut karena merasa dirinya tidak sanggup menanggungnya.

...


Shannon mendengar keributan kecil di parkiran mobil dimana saat itu dia sedang melintas, dan tanpa sengaja dia mendengar seorang wanita menangis.

"Kenapa oppa menerima semuanya jika oppa hanya menyakitiku??" ucap wanita itu

"Aku tidak pernah mencintaimu, sejak awal aku sudah mengatakannya bukan??
Aku melakukan semuanya karena rasa bersalah terhadap kesalahan yang dilakukan hyungku padamu"

"Tapi aku terlanjur mencintaimu oppa"

"Aku tidak melarangmu untuk mencintaiku, tapi jangan memaksaku untuk mencintaimu. Aku mohon, aku tersiksa dengan hubungan ini" ucap sang pria

"Bagaimanapun aku akan tetap menikahimu suatu saat nanti, sebagai pertanggungjawaban atas dosa Hyung dan keluargaku.
Tapi aku mohon jangan menambah bebanku dengan terus berada didekatku"

"Oppa,,, "

"Aku mohon,,, aku tidak akan menikahi orang lain.
Aku akan tetap menikahimu, tapi aku mohon jangan memaksaku.
Maaf aku tidak bisa melakukannya"

Shannon mengenal suara pria yang sedang berbicara dengan wanita yang menangis itu.

"Dokter cha???" bathinnya

Shannon bersembunyi saat mendengar langkah seseorang yang mendekat kearahnya.

Setelah mobil keduanya pergi meninggalkan basement kampus, Shannon berdiri dan kembali mencari seseorang yang ingin dia temui sebelum dia berhenti karena mendengar keributan tadi.

"Sepertinya setiap orang memang mempunyai permasalahannya masing-masing.
Dokter Cha yang terlihat baik-baik saja dan selalu ceria ternyata menyimpan luka yang selalu dia pendam dibalik wajah tampannya" gumam Shannon mencoba memberikan pendapatnya atas apa yang baru saja dia dengar.



Shannon tiba di kantin kampus dan membatalkan bertemu dengan seseorang yang tadi membuat janji dengannya

To : My 💚 Alex

"Sayang,,, "



Sudah tiga pesan yang Shannon kirim untuk sang kekasih, dia ingin menanyakan bagaimana hasil pembicaraan dengan sang appa mengenai rencana kepergiannya ke Spanyol, namun hingga tiga puluh menit dari pesan terakhir yang dia kirim tidak juga dibalas oleh Alex.

Akhirnya setelah menghabiskan minumannya, dia bersiap untuk pulang karena pukul dua siang dia harus ke klinik untuk bekerja dan magang kembali.

Shannon tidak heran jika sang kekasih sering mengabaikan pesannya, karena Alex terkadang seperti anak kecil yang akan merajuk ketika dipaksa melakukan sesuatu yang tidak dia sukai.
Meskipun hal itu bertujuan baik untuknya, namun Alex tidak pernah memikirkannya.
Dia hanya menunjukkan reaksinya tanpa mau mencoba berfikir akibat dari respon yang ditunjukkannya tersebut.

"Jika aku yang mengabaikanmu, maka akulah yang paling bersalah. Namun jika kamu yang mengabaikanku, maka akulah yang harus memahaminya"

gumam Shannon menanggapi sifat egois sang kekasih yang kesekian kalinya ini.




"Selamat siang nona Shannon,,, " suara dokter Cha mengagetkan Shannon yang baru saja datang

Shannon tersenyum

"Selamat siang dok,,, bagaimana kondisi dokter hari ini??
Semoga dokter selalu bahagia agar semua pasien dokter juga ikut bahagia dan sembuh kembali dari semua penyakitnya" ucap Shannon yang selalu memberikan motivasi kepada siapapun yang dia temui.

"Aku akan bahagia jika melihatmu seperti ini setiap saat Shan" jawab dokter Cha dalam hatinya

"Aku sehat Shan,, sepertinya tidak terlalu penting apakah aku bahagia atau tidak. Karena yang paling utama adalah bagaimana membuat orang disekeliling kita bahagia karena kita.
Bukankah seperti itu nona??"

"Ehhmmmm,,, tapi jangan abaikan kebahagian diri kita sendiri dok"

Dokter Cha tersenyum sambil menatap psikolog cantiknya itu

"Siap Shan,,, " jawab dokter Cha mengakhiri perbincangannya siang ini.
Karena dia akan semakin hanyut jika terlalu lama berada di dekat Shannon.

"Selamat bekerja dok,,, " ucap Shannon sambil berlalu untuk menuju ruangan arsip karena ada beberapa keperluan yang ingin dia selesaikan.

Sementara itu ponselnya terus berdering didalam tasnya yang dia taruh di meja kerja dan dia tinggalkan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaannya.

Sedangkan seseorang di ujung ponsel terus marah dan mengumpat karena panggilannya diabaikan oleh sang kekasih.

"Sayang kamu mengabaikanku!!!"

"Ini pasti karena dia sedang berbicara dengan dokter sialan itu" Alex terus marah-marah karena pesan dan panggilannya belum mendapatkan respon dari kekasih cantiknya itu.







Next
━━━━━━༺༻ ━━━━━━

IDENTIK (TAEKOOK) (GS) (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang