Satu minggu terlewatkan begitu saja. Nanti malam adalah saat dimana seluruh pengikut laskar Dumbledore melakukan perlawanan satu sama lain untuk menguji kemampuan mereka.
Seperti biasa, Aphrodite yang sudah selesai mengerjakan tugas sekolah yang tidak masuk akal dari Proffesor pink itu duduk santai di bawah pohon yang ada dihalama tengah.
Kali ini dirinya ditemani Blaise dan Theodore, sedangkan Colin masih menangis di perpustakaan karena kesulitan mengerjakan soal ramuan. Padahal tadi Aphrodite sudah menawarkan bantuan, tapi pemuda itu menolak dengan alasan ingin berusaha mengerjakan sendiri.
"Jadi, nona muda Paseidon, apa rencana mu sebentar malam?." Tanya Blaise tanpa menatap sahabatnya, dia sibuk memberi tanda kalimat penting pada buku mata pelajaran ramuan.
"Memperhatikan mereka, apalagi?." Jawab gadis itu.
"Tidak ada rencana menghabisi Potter?." Tanya Theodore dengan kekehan kecil, tentu saja kekesalan gadis ini kepada Harry Potter bukan rahasia lagi, Aphrodite memang tidak pernah memberi tau mereka, tapi dari tatapannya kepada pemuda itu sudah menjelaskan semuanya.
Aphrodite tersenyum MIRING, "Bagaimana kalau ku habisi dirimu dulu baru anak James Potter?."
Theodore tertawa, dia lupa jika gadis ini juga masih kesal perkara dirinya yang membuat Aphrodite batal pulang karena harus membantu dirinya dan Blaise menyelesaikan masalah Draco.
"Kau tau sendirian bagaimana Draco? Dia hanya bisa menurut dengan sepupu tercintanya ini." Kata Theodore sembari mengacak kecil rambut Aphrodite.
Gadis itu mendengus kesal, sepupu sialnya itu memang sangat manja. Ingin rasanya saat itu dia melempar Draco ke danau hitam kalau saja Blaise dan Theodore tidak menahannya.
"Sudah-sudah jangan berdebat, kalian menganggu konsentrasi ku." Kata Blaise yang memang sedikit terganggu.
"Kalau begitu belajar saja di tempat lain, justru kau yang mengganggu waktu santai ku." Balas Aphrodite bersikap dada menatap Blaise sinis.
"Suka-suka ku." Balas Blaise tidak mau kalah.
"Jangan berdebat disi---" Belum saja Theodore selesai berbicara, antesi mereka langsung teralihkan ke anak-anak yang berlari ke dalam.
"Ada apa itu?." Blaise menatap penasaran ke arah anak-anak tadi.
"Entah." Cuek Aphrodite yang memang tidak peduli dengan apa yang terjadi, diikuti Theodore.
"PASEIDON."
Ketiganya menoleh, menatap Neville yang berlari ke arah mereka dengan cepat.
Ketiganya kompak mengangkat alis bertanya, menatap Neville yang tengah mengatur deru nafasnya. Neville yang berada di sekitar ketiga manusia ini sedikit merasa gugup dan takut, tapi dia harus menyampaiakan hal ini.
"Itu-----Collin bertengkar dengan anak as---"
Tanpa MENDENGAR kalimat Neville sampai selesai, Aphrodite langsung meninggalkan halaman tengah untuk menghampiri Collin.
°°°°°
"Kau pikir siapa dirimu? Sadarlah, kau hanya munggle rendahan di sekolah ini!."
Kedatangan Aphrodite dan keempat pemuda di belakangnya disambut dengan bentakan dari pemuda Revenclaw yang tidak mereka tau namanya.
"Kau tidak ingin melerai pertengkaran itu?." Tanya Blaise, menatap Aphrodite dan Colin bergantian.
"Dia sudah besar untuk menyelesaikan masalahnya sendiri." Kata Aphrodite santai, bersikap dada dan bersandar di dinding lorong.
KAMU SEDANG MEMBACA
APHRODITE AND HOGWARTS || Full Of Mystery
AcakREVISINYAA NANTI!! JADI KALO KETEMU TYPO ANGGAP SAJA UJIAN, LOVE. Berkisah tentang seorang gadis pendiam berwatak kasar yang gemar mengahabiskan waktunya sendiri bersama setumpuk buku. UNTUK MANUSIA TITISAN ALIEN YANG HOBBY JIPLAK, JAUH-JAUH LO OR...