TDH - 16

39.3K 1.2K 17
                                    

Huhuu
Beneran double up dong 😍😍😍

Follow ya Cyinn jangan lupa 🔥🔥🔥

Camat baca semuaaaa
🔥🔥🔥

.
.
.
.
.
.



"Cari ini?"

Anya langsung bersuara saat sosok Algrarez yang sejak tadi seperti sedang mencari sesuatu terlihat begitu frustasi. Sesuatu yang teramat berharga untuknya. Lalu, Anya datang membawa selembar foto itu.

Algrarez langsung meraup wajahnya kasar, dia ceroboh sekali. Menyimpan foto saja tidak becus. "Thanks, Nya." Algrarez langsung menerima foto Zanna yang tadi memang Anya temukan di lantai. Mungkin terjatuh saat Algrarez mengambil uang? Soalnya Algrarez memang meletakkan foto itu di dalam dompetnya.

Anya tersenyum tipis, melihat Algrarez yang seperti itu Anya yakin sekali jika Algrarez sangat teramat mencintai Zanna. "Tadi aku temuin di lantai, kayanya jatuh pas kamu ambil uang." Dan Anya tahu jika Algrarez menyimpan foto itu di dalam dompetnya.

Algrarez mengangguk, "Kayanya iya," Tadi Algrarez memang terburu-buru sekali. Sekarang mereka itu sedang sibuk untuk mempersiapkan kegiatan besok di panti asuhan.

"Rez, kayanya buat baju yang bakal dibagiin ke anak panti besok kurang deh." Algrarez langsung menoleh cepat ke sumber suara, Benji yang datang menghampirinya. Cowok itu pun terlihat sama kelimpungannya dengannya.

"Kok bisa? Bukannya Jane udah pesenin itu jauh-jauh hari, ya?" Tanya Algrarez

Benji mengangkat tangannya, mengedihkan bahunya tidak tahu. "Mana gue tau, baru aja dateng. Dua ratus setel baju, kan harusnya lima ratus?"

"Ya udah, pesen lagi aja." Padahal besok pagi mereka harus mengantarkan semua itu ke panti asuhan. Mulai dari baju, sembako, hingga uang. Itu semua murni untuk membantu panti asuhan yang memang butuh bantuan.

Benji tidak lagi bersuara, dia beralih duduk di sofa untuk melepas penatnya sejenak.

"Lo kalo mau balik ngomong ya, Nya. Takutnya lo kecapean, gue juga yang bakal dimarahin sama Om Pras nanti." ujar Algrarez sembari melepas jaketnya dan menyampirkannya di sofa.

Anya terkekeh lirih, Algrarez itu masih sama seperti dulu. Masih sama mengkhawatirkannya selalu. "Iya, aku udah izin sama Papah, kok. Kalo bakal pulang malem."

"Kalo malem kita sibuk, Nya. Apa gak pulang sore aja nanti?" Benji bukannya bermaksud untuk mengusir, tapi biasanya jika besok pagi ada kegiatan seperti ini. Pastinya malam nanti anak-anak Aodra akan sibuk semua.

Anya diam sebentar, sebenarnya dia benci dirinya sendiri yang selalu mengandalkan orang lain. Yang selalu merepotkan orang lain, Anya benci itu.

Algrarez menghela nafas, dia tahu perasaan Anya bagaimana. Anya hanya ingin seperti orang lain, yang tidak perlu merepotkan orang sana-sini. Berdiri di atas kakinya sendiri.

"Kalo lo mau disini sampe malem juga gak pa-pa, gue yang anter lo pulang nanti sekalian jemput Zanna." Algrarez selalu punya tanggung jawab atas apapun yang menyangkut Aodra atau pun orang lain. Ya, meskipun biang onar begitu, Algrarez mana bisa membiarkan perempuan pulang sendirian, malam-malam lagi.

Anya menyungingkan senyumannya dan menatap Algrarez dengan berbinar, "Serius? Eh, tapi ini gak pa-pa, kan? Kayanya aku sering banget ngerepotin kamu." Anya menggigit bibir bawahnya, merasa tidak enak hati dengan Algrarez karena terus merepotkannya.

ALGRAREZ || The Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang