Behind The Scene

6.8K 570 68
                                    

—Prolog.

"Kak, ini tembakan uang ... uangnya asli, gak?" tanya Clara yang kini menatap kamera sembari membolak-balikkan kertas yang ia genggam. "Sumpah, kaya asli banget, loh! Bisa aku pake buat jajan."

"Gak lah, itu cuma properti. Sayang banget kalo asli, takut sobek. nanti pas sobek, malah gak bisa dipake."

Clara tersenyum jahil seraya menunjukkan uang mainan yang tengah ia pegang. "Aku sobek, ya?"

"LOH, JANGAN!"

(beep!)

Fadel memengang kue ulang tahun yang telah disiapkan sebagai properti tambahan karena pada scene tersebut ia tengah berulang tahun. Dengan kue yang lilinnya telah menyala, ia tersenyum sumringah. "Kak, aku kaya ulang tahun beneran haha."

Kathrina menghampiri Fadel yang tengah berbicara di depan kamera. "Mau cobain, boleh gak sih, Kak?"

"Ya jangan dong."

Kathrina dan Fadel serentak menjulurkan lidah, bergurau bak ingin menjilat kue tersebut. "Boleh ya, Kak?" ucap Fadel dengan nada meledek.

"Walah. Bandel tenan rek."

(beep!)

Hazel mencoba memainkan mini-golf bersama dengan Misya. "Sya, masuk, Sya!" teriaknya heboh kala gadis itu berhasil mendorong bola kecil itu memasuki lubang yang telah disediakan. "Gila, gue jago banget, 'kan?"

"Itu mah gampang, Zel."

"Yeu! Coba sini Kakak yang coba main. Kaya bisa aja," celetuk Misya dengan wajah gemasnya. "Ini tuh susah banget, Kak." Hazel segera mengangguk cepat menyetujui ucapan Misya.

"Oiya, jangan lupa baca "Obsessed" ya, guys, kapan lagi liat lima orang keren jadi satu team, iya 'kan, Sya?"

"Yoi!"

(beep!)

Dari kejauhan sang cameramen menyorot Gita yang tengah bersiap untuk masuk ke dalam kelas dan menghampiri Dea. Gadis itu tersenyum menatap kamera kemudian melambaikan tangannya.

"Ready? Action!"

CTAK!

"Halo, Dea!"

Dea menoleh, membalas sapaan Gita, "eh, halo Gita. GIT, TAU GAK?" Gadis itu membalas senyum Gita tak kalah sumringah kemudian menarik salah satu tangan Gita agar gadis itu segera duduk di sampingnya. "SINI, DUDUK!"

Gita pun mengikuti keinginan Dea dengan duduk di sebelahnya. "Kenapa? Ada berita apa pagi-pagi gini?" ucapnya seraya meletakkan tasnya di atas meja.

"Kamu peringkat satu lagi di sekolah ini! Keren banget dua semester berturut-turut loh kamu peringkat satu palalel- ah." Dea mengguncang bahu Gita kuat, kesal kala gadis itu kembali salah dalam kalimatnya.

"Cut!"

Dea dan Gita serentak tertawa kencang kala sutradara menghentikan scene tersebut karena lidah Dea yang terbelit. "AH KAK, SUSAH BANGET. Nih scriptnya aduh, lidah aku kelibet terus, cape banget," keluhnya yang kini menyandarkan kepalanya pada pundak Gita.

"Ya kamu, Dey. Coba pelajarin dulu artikulasinyaaa! Ah, elah," protes Gita. Pasalnya scene tersebut telah diulang beberapa kali sebelumnya. "Palalel, palalel. PARALEL!"

(beep!)



—01. New School

Obsessed (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang