Sweet Enemy - Tiga

236 32 12
                                    

Haii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii.

Maaf membuat kalian menunggu. Maaf gak cepet-cepet update. Intinya aku minta maaf, sungkem seribu ke kalian gara" meninggalkan cerita ini dan gak ada kejelasannya :((

Karena yaa kerjaan aku tbtb kayak, WAH gt wkwk. Gak bisa ditinggal dan selama hampir sebulan ini aku kek org gila beneran wkwk. Tapiii aku mau update sering sekarang, doain aku udah gak sibuk lagi donggg.

Minta bakar bakar nya masih boleh ga sii??

Bakar disini cobaaa 🔥🔥

***










Genta memberi Krista sebuah salep dan obat pereda nyeri yang dimasukkan ke dalam satu kantong plastik–yang di depannya terdapat logo sebuah apotek–, dititipkan melalui Sagara. Pada kelas terakhir Sagara memberikannya. Dan respon Krista saat itu hanya bingung, namun tetap menerima.

"Dari Genta. Dia gak bisa kasih sendiri soalnya lagi buru-buru tadi," ujar Sagara.

Jadi, sepulangnya dari kuliah, setelah mengunjungi florist sebentar, Krista segera menghubungi Genta. Mereka bukanlah dua orang yang memiliki hubungan baik, tidak. Mereka adalah dua orang yang seringnya memaki. Dan mendapati Genta yang berbuat baik kepada Krista–dengan memberikan salep dan obat pereda nyeri–, membuatnya merasa aneh dan tidak nyaman.

Mereka tidak sedekat itu untuk saling peduli.

You

Terima kasih untuk salep dan obatnya.

Tapi, buat apa? Gue bisa beli sendiri.

Tidak butuh waktu lama untuk Krista menunggu, Genta sudah mengetikkan balasannya.

Setan

Sama-sama.

Bisa gak lo terima segala hal tanpa banyak tanya?

Tanpa nyebelin gitu?

You

Gue gak nyebelin?

Mana dari kalimat gue yang nyebelin?

Setan

Udah lah.

Males ngomong sama lo.

You

Apalagi gue.

Krista segera keluar dari roomchat nya dengan Genta. Lihat kan? Hanya dengan mengirim pesan saja dia sudah ingin marah-marah di depan muka laki-laki itu.

Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang