Haii.
Maaf membuat kalian menunggu. Maaf gak cepet-cepet update. Intinya aku minta maaf, sungkem seribu ke kalian gara" meninggalkan cerita ini dan gak ada kejelasannya :((
Karena yaa kerjaan aku tbtb kayak, WAH gt wkwk. Gak bisa ditinggal dan selama hampir sebulan ini aku kek org gila beneran wkwk. Tapiii aku mau update sering sekarang, doain aku udah gak sibuk lagi donggg.
Minta bakar bakar nya masih boleh ga sii??
Bakar disini cobaaa 🔥🔥
***
Genta memberi Krista sebuah salep dan obat pereda nyeri yang dimasukkan ke dalam satu kantong plastik–yang di depannya terdapat logo sebuah apotek–, dititipkan melalui Sagara. Pada kelas terakhir Sagara memberikannya. Dan respon Krista saat itu hanya bingung, namun tetap menerima.
"Dari Genta. Dia gak bisa kasih sendiri soalnya lagi buru-buru tadi," ujar Sagara.
Jadi, sepulangnya dari kuliah, setelah mengunjungi florist sebentar, Krista segera menghubungi Genta. Mereka bukanlah dua orang yang memiliki hubungan baik, tidak. Mereka adalah dua orang yang seringnya memaki. Dan mendapati Genta yang berbuat baik kepada Krista–dengan memberikan salep dan obat pereda nyeri–, membuatnya merasa aneh dan tidak nyaman.
Mereka tidak sedekat itu untuk saling peduli.
You
Terima kasih untuk salep dan obatnya.
Tapi, buat apa? Gue bisa beli sendiri.
Tidak butuh waktu lama untuk Krista menunggu, Genta sudah mengetikkan balasannya.
Setan
Sama-sama.
Bisa gak lo terima segala hal tanpa banyak tanya?
Tanpa nyebelin gitu?
You
Gue gak nyebelin?
Mana dari kalimat gue yang nyebelin?
Setan
Udah lah.
Males ngomong sama lo.
You
Apalagi gue.
Krista segera keluar dari roomchat nya dengan Genta. Lihat kan? Hanya dengan mengirim pesan saja dia sudah ingin marah-marah di depan muka laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Enemy
RomanceBertemu dengan laki-laki setengil dan semenyebalkan Genta Krisnandhi adalah petaka bagi Krista. Dan mengenal manusia arogan seperti Krista Lazuardi adalah sebuah mimpi buruk bagi Genta. Namun, setelah hari dimana Krista dan Genta yang harus satu mo...