Bab 18

38 4 3
                                    

Kyung Soo sudah pergi dari panti asuhan ketika Hyei mengendarai sepeda motor menuju rumah Jin Young. Dia tak menyadari bahwa dua orang bodyguard belakangan ini selalu menjaganya. Karena itu, ketika terjadi keributan di depan rumah Jin Young, Hyei jadi sangat terkejut.

"Cih," desis Jin Young. "Ternyata sekarang ada boduguard yang melindungimu."

"Bu-bukan begitu, aku juga tak tau mereka siapa dan yang mengirim mereka itu siapa." Hyei malah jadi sedikit takut sekarang. Akan lebih baik baginya jika bertemu Jin Young sendirian.

"Sudahlah. Aku malas untuk ribut. Biarkan saja mereka masuk!" Perintah Jin Young kepada penjaga. Dua orang bodyguard itu pun dengan sigap menemani Hyei kemana pun dia melangkah. "Kalian tunggu saja di sini, aku tak akan melukai majikanmu," ucap Jin Young, lalu menarik tangan Hyei dan membawanya masuk ke ruang tengah, sementara kedua pengawalnya dibiarkan menunggu di halaman rumah.

"Kenapa?" tanya Jin Young setelah mereka ada di ruangan. "Kau bilang pada ibu panti kalau kau akan menerima lamaranku, kan? Tapi sekarang, apa kau pikir aku semudah itu untuk di permainkan?" Jin Young menendang meja dengan keras membuat Hyei menunduk takut.

"Aku ...."

Suara Hyei terputus karena tiba-tiba Jin Young mendorongnya hingga terjatuh di sofa. Lalu, pria itu mengunci pergerakan Hyei di sana. Dia menatap tajam, sementara Hyei hanya bisa menunduk takut.

"Hyei! Lihat aku!" hardik laki-laki itu, tapi Hyei hanya menggeleng dan makin menunduk. "Ah, sudahlah!" Pria itu menjauh, lalu menjatuhkan diri di sofa, dia menyandarkan punggung di sandaran sofa sembari kepalanya menengadah menatap langit-langit. "Katakan pada Hoseok, kalau dia berani menyakitimu lagi, maka dia akan berakhir di tanganku."

Sedikit ragu dan tak percaya dengan apa yang didengarnya, Hyei pun menoleh pelan. "Kau ... kau tak marah?"

Jin Young menoleh. "Marah? Tentu saja aku marah. Tapi bukan padamu." Jin Young menghela napas. "Aku marah pada diriku sendiri."

"Mak-maksudmu?"

"Haah ...." Kembali pria itu menghela napas. "Jika dulu aku tak terus-terusan merundungmu apa mungkin sekarang kau jatuh cinta padaku?" tanya Jin Young penasaran.

"Itu ...." Hyei kembali menunduk. "Aku tak bisa menjawabnya."

"Ck, kau ini tak seru. Berhentilah setakut itu padaku. Aku tak akan memakanmu."

"Bukan begitu, aku hanya ...."

"Hanya apa?"

Ketika Hyei hendak menjawab, dering ponsel menyelanya. Lilly menelepon dari Pohang mungkin hendak berbicara hal yang penting. Dia pun meminta ijin untuk menerima telepon itu.

"Hyei ...." Lilly menangis di seberang sana. Suaranya seperti orang ketakutan membuat Hyei jadi tegang dan khawatir.

"Ada apa, Lily, hentikan tangisanmu dan bicaralah." Hyei mengubah panggilan menjadi panggilan video dan Lily pun melakukan hal yang sama.

Alangkah terkejutnya Hyei ketika Lily menunjukkan situasi toko saat ini. "Lily, apa yang terjadi?" Hyei hampir terjatuh karena shock, untung Jin Young dengan sigap menangkapnya. Pria itu juga terkejut memperhatikan situasi toko yang terpampang lewat video call.

"Aku tak tau kenapa mereka melakukan ini. Tadi ketika aku baru saja membuka toko, datang sekumpulan remaja yang tiba-tiba melempari toko dengan batu," tutur Lily sedih. "Bagaimana ini, barang-barang yang ada rusak semua, Hyei ...."

Pintu kaca dan jendela memang rusak parah. Begitu juga etalase tempat display barang. Patung-patung display banyak yang rusak. Coretan-coretan dengan kata-kata 'JALANG, PELACUR' ada hampir di setiap sisi toko.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pick Me, BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang