SELAMAT MEMBACA ~
_
_
_
_
"Ga, .. " Bian menepuk-nepuk lengan Sagara yang sedang tidur di sampingnya.
"Hmmm ?" Sagara berdehem dengan mata yang masih tertutup rapat
"Gue mau es kelapa " ucap Bian
"Besok aja, "
"Gue mau sekarang ! "
Sagara membuka mata lantas menatap Bian yang berada di sampingnya, "Coba Lu lihat jam !"
"Ini tengah malam, di mana cari es kelapa di jam gini, kentang !" Ujar Sagara.
"Gue gak mau tau, Gue mau ES KELAPA SEKARANG!"
"Aarrgghh!!!" Sagara mengacak rambutnya frustasi. Dia sangat ngantuk.
"Lu marah ? Ya udah kalau gak mau, gue bisa keluar cari sendiri ! Lagian yang minta bukan Gue tapi ANAK LU" Bian menunjuk perutnya lalu pergi menutup pintu dengan sangat keras.
"Haah ... !" Sagara menghela nafas panjang Ia ikut keluar mengejar Bian.
"Kenatang, Lu di rumah aja Biar Gue yang nyari "
"Gak apa-apa biar gue aja "
Sagara langsung mengangkat tubuh Bian dan menggendongnya ala koala maunya ala karung beras, tapi Sagara kasian sama bayinya.
"Tidur kembali ke kamar " Sagara pergi ke kamar dengan Bian yang ada di gendongannya.
"Tunggu Gue di sini. " Sagara menyelimuti Bian sebatas dada, setelah itu Sagara pergi.
Salah satu pelayan bangun Ia mendengar keributan. Pelayan tersebut menghampiri Sagara.
"Ada yang bisa saya bantu tuan ?" Tanya pelayan 1
"Si kentang mau es kelapa, saya bingung harus nyari es kelapa di mana, malam-malam begini " ujar Sagara.
"Maaf tua— " Sagara memotong ucapan pelayan tersebut karena suara ponselnya.
Sagara mengangkat sambungan telepon itu, "ya Pa ?"
"...."
"Aku ke sana sekarang. " Sagara menutup teleponnya, Ia meraih kunci mobil lantas pergi sebelum itu Sagara berpesan kepada pelayan tersebut untuk menyiapkan Gula yang sudah cair dan es batu.
Sagara pergi m ujung rumah Bian tempat Jaya tinggal.
Perjalanan ke rumah Jaya memakan waktu 15 menit. Sagara di sambut oleh Jaya.
"Emang berbuah Pa ?" Sagara langsung bertanya setelah sampai di tempat tersebut.
"Udah, setelah Papa lihat tadi "
Jaya dan Sagara pergi ke belakang rumah Jaya untuk mencari kelapa Muda.
"Tinggi Juga " ucap Sagara melihat ke atas pohon kelapa itu.
"Ini gak terlalu tinggi jika di bandingkan sama pohon kelapa lainnya. "
"Bian Juga dulu suka banget nyari kelapa ini "
"Kamu bisa manjat kan ?" Tanya Jaya
Sagara menjawabnya dengan ragu-ragu tapi dia tetap mencoba memanjat pohon itu.
"Sial, biasanya orang ngidam mau makan rujak kan ? Nih kenapa harus es kelapa sih. Kalau rujak buahnya sudah ada di rumah, gak perlu capek-capek manjat kek gini. Belum lahir aja udah nyusahin tuh anak, apalagi lahir nanti. " Sagara terus saja mengumpat di dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bayi Kentang [Sagara]
Teen Fiction"Woi kentang ... " Sagara "Gue bukan kentang ! Gue Bian !" Bian