"ahh akhirnya bisa tidur," dian menjatuhkan tubuhnya di kasur dan membentangkan tangan nya.
"minggir sedikit napa gue mau tidur," rendra mendorong dorong dian agar sedikit geser, saat dian sudah sedikit bergeser rendra langsung membaringkan tubuh nya di kasur.
"minggir sana," dian mendorong rendra sehingga rendra terjatuh ke lantai.
"asu lo," rendra mendorong dian balik dengan kuat sehingga dian juga terjatuh di lantai.
Rendra dan dian memukul satu sama lain dengan menggunakan bantal dan guling, disisi lain zizan, reno, hessa, raden, bima mengobrol di satu meja kecil.
"jadi cari bang albi di mana?" tanya bima.
"gatau, hessa aja gatau abang nya sendiri dimana," jawab zizan.
"abang lo kerja nya apa?" tanya raden.
"kenapa malah nanyain kerjaan abang nya," heran reno.
"diam dulu," raden menunggu jawaban dari hessa.
"dia kerjanya profesor gitu," ucap hessa.
"nahh kita ke universitas aja, kan profesor kerjanya mengajar kelas kelas," saran raden.
"ke universitas," pikir zizan.
"iyaa."
"okelah," zizan menyetujuinya
"jadi kita kesana kapan?" tanya bima."sore aja gak sih zi soalnya-"
"sekarang aja," belum lagi reno selesai berbicara zizan langsung saja menyela ucapan reno.
"kita pergi sekarang," zizan menekankan kata katanya.
Karena paksaan dari zizan ketujuh pria itu pergi ke universitas perguruan tinggi dan tempat penelitian profesor.
Universitas pertama
Azizan melihat ada satu orang yang masuk di universitas itu.
"excusez-moi," azizan memanggil profesor itu menggunakan bahasa prancis.
Saat profesor itu sudah tiba di hadapan zizan, zizan langsung bertanya," monsieur, connaissez-vous une personne nommée albi?" zizan bertanya soal albi menggunakan bahasa prancis.
*monsieur, connaissez-vous une personne nommée albi*"oh désolé, je n'ai jamais entendu parler de cette personne, que fait-elle?," jawab profesor itu.
*oh maaf, saya belum pernah mendengar tentang orang ini, emang apa pekerjaannya?*"il a dit qu'il était professeur ou chercheur," jawab zizan
*katanya dia adalah seorang profesor atau seorang penelitian.*"oh désolé, je ne connais pas cette personne, tu ferais mieux de la chercher ailleurs," ucap profesor itu tak enak hati.
*oh maaf, saya tidak tau orang ini, lebih baik kamu mencarinya di tempat lain.*"ok, merci monsieur, désolé d'interrompre votre temps," azizan langsung pergi dari hadapan profesor itu.
*baiklah, terimakasih pak, maaf juga telah menganggu waktu nya*"lu paham berapa bahasa bang, lancar bener bahasa prancis nya, gue aja gatau kalian bicara kan apa tadi," sahut rendra.
"ada sedikit bahasa yang ga gue paham juga, tadi kata profesor itu dia tidak tau albi siapa," ujar zizan.
"yaelahh jadi harus ke universitas yang lain nih," keluh raden.
"yaiyalah," ucap reno.
"huhh," keluh lagi raden.
Sudah sepuluh universitas mereka datangi namun orang orang di sepuluh kampus itu tidak tahu siapa profesor albi siapa.
"jadi gimanaa sudah sepuluh universitas perguruan tinggi kita datangi tapi ga ketemu ketemu sama prof albi," keluh rendra.
"hes?," zizan menyenggol lengan hessa, tetapi hessa malah menaikkan kedua bahu nya seperti mengatakan bahwa ia tidak tau.
"kalo kalian capek, kalian pergi aja ke hotel gue tetep mau cari albi," ucap zizan.
"gue temenin lo aja zi," ujar reno.
"beneran?" reno mengangguk, "yaudah, kalian berlima pergi aja ke hotel," titah zizan.
"gue mau ikut," gumam bima.
"gue juga," lanjut raden.
"kalian bertiga?," zizan menatap hessa, dian, dan rendra.
"gue engga," tolak hessa.
"gue ikut aja deh," ujar rendra.
"gue sama hessa aja," ucap dian.
"oke kalian berdua ke hotel aja istirahat, gue, reno, raden, bima, rendra bakal ke universitas lain," ucap zizan.
"oke oke," ujar dian lalu hessa dan dian pergi menaiki taksi dan pergi meninggalkan kelima pria itu.
"okeee sekarang kemana?," tanya rendra.
"kita ke universitas yang lain," zizan memesan taksi dan mereka berlima pergi menuju satu universitas lagi.
Saat sudah tiba, zizan melihat sekeliling lalu melihat ada satu orang yang nampak nya seperti profesor juga.
"excusez-moi monsieur, connaissez-vous le professeur Albi? est-ce qu'il enseigne ici?," tanya zizan dengan menggunakan bahasa prancis.
*permisi pak, apakah bapak mengenal profesor albi? apakah dia mengajar disini?*"professeur albi, je le connais, il enseigne en classe," zizan sangat senang karena akhirnya albi dapat ketemu.
*profesor albi, aku mengenalnya, dia sedang mengajar di kelas*"puis-je le rencontrer?," tanya zizan dengan penuh harapan.
*apakah saya bisa bertemu dengannya*"ok, mais qui êtes-vous professeur albi ? tanya profesor itu kepada kelima orang itu.
*boleh, tapi kalian siapa nya profesor albi?*"nous sommes amis en Indonésie monsieur," jawab zizan
*kami temannya di Indonesia pak*"oh vous êtes amis, d'accord je vais l'appeler et tu n'as qu'à attendre ici," profesor itu langsung pergi kedalam kampus itu, dan kelima pria itu menunggu disana.
*oh kalian temannya, ya sudah saya akan memanggil nya dan kalian cukup menunggu disini.*"kenapa dia langsung tinggalin kita? ga ada kah prof albi disini," tanya rendra penasaran.
"ada, itu dia mau panggil albi kesini," ucap zizan.
"ohhhh."
selang beberapa lama profesor albi mendatangi kelima pria itu, dengan berpakaian khas profesor nya.
"kalian siapa," albi bertanya dengan menggunakan bahasa Indonesia karena dia tau kalau mereka berlima adalah orang Indonesia dan bukan orang prancis.
"hai prof albi sudah lama ya kita ga ketemu," zizan tersenyum miring.
"anda siapa, suaranya mirip zizan," albi menyadari akan hal itu, ia menyadari jika suara itu mirip sekali dengan suara zizan, tetapi wajah nya saja beda.
"yes, ini zizan albi, ini azizan edwin lesmana."
#DAY27 Salmasr13
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa lalu seorang psychopath (END)
Mystery / ThrillerAzizan edwin lesmana, seorang pisikopat yang ingin membunuh orang yang telah merusak kebahagiaan nya di masa lalu yaitu Rahardian pria tua, hessa, raden, bima, dian, dan rendra lima pria muda. azizan juga seorang buronan yang dicari cari oleh polisi...