Ketegangan menyeruak dikediaman Hardiansyah dan Hana selaku kedua orang tua dari Arka lelaki yang sudah menghamili Yesyla Sagaratama
"Hardi kemana anakmu?"
"Dia sedang ketoilet, sebentar lagi akan turun, sebenarnya ini ada apa? kenapa tiba tiba kamu kesini Saga?" tanya Hardi yang bingung mengapa sahabatnya datang kesini dengan amarah yang membuncah
Bertepatan dengan Saga yang akan menjawab, sosok lelaki yang mereka tunggu sudah menuruni anak tangga terakhir, sontak Saga yang melihat itu langsung melayangkan pukulan membabi buta, lelaki itu memilih diam tak melawan ia sangat sadar mengapa lelaki paruh baya itu memukulnya
"Papa" teriak Yesy langsung berlari memeluk Arka yang sudah terkulai lemah dilantai
"Apa yang kau lakukan Saga? kau ingin membunuh anakku?" sinis Hardi pada Saga sembari membantu anaknya untuk bangkit dan duduk disofa
Hana istri dari Hardi yang baru datang dari dapur untuk mengambilkan minuman terkejud dan ikut membantu sang anak yang sudah tak berdaya
"Mohon maaf lebih baik kita semua duduk dan menenangkan diri terlebih dahulu" ucap Hana, sembari mempersilahkan mereka untuk minum agar emosinya bisa sedikit reda
"Anak anda tentu tau kenapa kami bisa ada disini" Saga melayangkan tatapan sinis pada Arka
"Sa.. saya memohon maaf om" lirih Arka dengan badannya yang sudah lemas akibat pukulan Saga
"Yesy hamil dan tentu anda tahu siapa ayah dari bayi yang dikandungnya" ucap Saga, yang mampu membuat keterkejutan Hardi dan sang istri
"Apa itu benar Arka?" tegas Hardi
"I-iya papi itu benar maafkan Arka" jawab Arka
Hardi yang akan melayangkan pukulan pada anaknya itu dihalang oleh sang istri "Mas sudah kasihan Arka, dia sudah lemas"
"Pukul Arka pi, ini semua memang kesalahan Arka" lirih Arka
"Nggak, ini juga kesalahan Yesy" ucap Yesy
"Kalian berdua memang tidak tau diuntung, kalian sadar tidak perbuatan bodoh kalian itu memalukan keluarga, mau ditaruh mana muka papa dan om Saga didepan teman bisnis kami" bentak Hardi
"Saya memohon maaf atas perilaku anak saya Saga, saya sangat gagal mendidiknya" ucap Hardi pad Saga
"Ya kau memang gagal mendidik anak lelakimu itu" sinis Saga
"Tapi kau juga tidak bisa menyalahkan anakku saja, Yesy disini juga salah sebagai wanita seharusnya ia bisa menjaga kehormatannya, bukan mau saja diajak Arka melakukan dosa itu"
"Jadi kau menyalahkan anakku?" bentak Saga
"Yesy memang salah begitupun anakku, disini keduanya tidak ada yang benar Saga"
"Jika saja Arka tidak mengajak Yesy melakukan itu, dia tidak mungkin mengandung"
"Kenapa kau hanya menghakimi anakku Saga?" sinis Hardi
"Bukannya memang be-"
"Cukup" potong Arsy
"Apakah papa dan om akan terus saling menyalahkan seperti ini, kurasa tidak ada yang benar disini, baik kak Yesy ataupun kak Arka mereka salah sudah melakukan hubungan suami istri sebelum menikah, dan sekarang lebih baik pikirkan bagaimana kedepannya, apalagi kandungan kak Yesy sudah delapan bulan"
"APA" teriak Hana
"Ya mereka berdua sangat pintar menyembunyikan kehamilan itu dari kita semua" Saga merasa frustasi dengan tindakan keduanya yang sangat melampaui batas
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pengganti Kakak
Teen Fiction"Mari kita menikah" "HAH?" "Arsy ini rumah sakit" bagaimana tidak teriak, ia terkejud dengan ucapan itu, meski dia mengucapkan dengan nada dinginnya tapi kalimat yang dilontarkan Arka cukup membuat Arsy terkejut "Kakak becanda deh" "Saya serius"...