PROLOG

26 3 1
                                    

HAI SELAMAT DATANG DI CERITA KEDUA AKU DARI BINTANG HARSA. GAK TAU PENGEN NULIS AJA PADAHAL SEBELAH BARU SEDIKIT 😶, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA 💅🏽

***

HAPPY READING 😻

***

"KAK AKSA TUNGGUIN NARA," teriak gadis itu sambil berlari mengejar laki-laki tersebut dengan nafas terengah-engah.

"Jangan lari-lari cil," kata Aksa ketika melihat gadis tersebut berlari kencang kearahnya.

"Lagian kak Aksa sih ninggalin Nara," kata gadis itu dengan kesal.

"Nih buat kaka," lanjutnya lagi dengan menyodorkan sebuah kotak bekal kepada Aksa.

Aksa menerimanya pemberian gadis itu dengan senang  hati dalam bentuk menghargai, dan gadis tersebut bersorak senang di dalam hatinya karena pemberiannya diterima denga baik. Gadis tersebut bernama Nara Nayanika, yang duduk di bangku kelas X IPS-1 SMANSA, usianya 15 Tahun, dia dikenal gadis yang baik, polos, selalu ceria, dan pencicilan. Nara juga mempunyai seorang sahabat bernama SALSA yang sama dengannya. Sedangkan Aksa adalah kaka tingkatnya yang duduk di bangku kelas XII IPS-1.

"Makasih cil," kata Aksa.

"Sama-sama, dah Nara balik kelas dulu," jawab Nara dan beranjak dari tempatnya.

Aksa hanya mengangguk saja merespon gadis itu.

"Widih Aksa dapat bekal dari ayang," kata Dika yang menggoda Aksa.

"Ayang pala lo," kata Aksa dengan sinis.

"Pacarin aja Sa, tuh bocil lucu banget," lanjut Dika lagi.

Seketika Dika mendapat tatapan tajam dari Aksa, melihat itu Dika hanya cengengesan, sedang ada dua manusia yang dari tadi hanya melihat dan menyimak saja yaitu Bintang dan Bara.

Aksa hanya mempunyai tiga teman yaitu Dikara Sandya, Bintang Tirtha Harsa, dan Bara Anggara.

"Cabut, masuk kelas," kata Aksa kepada teman-temannya, dibalas dengan anggukan mereka.

***

Kini Nara duduk di bangku di kelasnya  melipat kedua tangan di atas meja dengan kepala menunduk dan mata terpejam.

"Nara bangun," kata Salsa dengan mengguncang tubuh Nara ketika melihat gadis tersebut tertidur, sedangkan Ibu Guru baru saja memasuki kelas mereka.

Mata Nara mulai terbuka, sayup-sayup dia melihat bayangan sesuatu dan seketika matanya membulat dan berteriak histerisis.

"HUAAAA CICAK.. AAAA CICAK.. HUAA ADA CICAK SALSA," histerisis Nara ketika melihat cicak berada atas mejanya dan dia beranjak menjauh dari mejanya diikuti oleh salsa.

"KOK ADA CICAK SIH," gerutu Nara.

"Udah Ra jangan teriak," tegur Salsa karena mereka menjadi pusat perhatian oleh teman-teman lainnya dan termasuk Ibu Guru yang sudah berada di kelasnya.

"Nara takut sama cicak," jawab Nara dengan memanyunkan bibirnya.

"Karma, lo gak sopan tidur waktu Ibu Guru ada," kata Salsa.

Aksara Sandykala (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang