chapter 04

4.3K 140 2
                                    

jangan lupa vote dan komen.
typo bertebaran.
okee let's go 🖤🤍

<happy reading>

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


sampai di sekolah ternyata gerbang sudah ditutup. alhasil dia lewat belakang sekolah.

"pinter banget gue"

sambil melompat dari tembok tinggi. saat sudah berhasil tiba tiba suara seseorang membuat arka terkejut dan berbalik badan menatap wajah pria itu.

"mampus ketos" ucapnya dalam hati.

"telat?"

menatap pemuda didepannya dengan intens sampai yang di tatap gelagapan.

"ga kata siapa, orang g-gue habis dari k-kamar mandi" ucapnya terbata jujur dia takut sama tatapan mata sang ketos.

"ikut!"

sambil menyeret paksa tangan arka. sampai pergelangan tangannya memerah cengkramannya kuat sekali membuat arka meringis sakit.

sampai di ruang osis sang ketos hanya diam saja, jadi gunanya arka di bawa kesini untuk apa.

"sekarang gue ngapain. males banget gue lama lama sama Lo!"

mendelik tajam ke arah orang didepannya yang bername tag Kevin artama Addison. Kevin yang di tatap cuma diem aja ingin sekali arka memukuli wajah ketos itu biar wajah tampannya jadi jelek.

"cepet anjir, gue mau masuk bangke!" kesel arka kalau begini mending dia masuk kelas ketemu erik.

"duduk." dengan suara beratnya dia mengintruksi arka supaya duduk.

arka duduk berjarak dengan Kevin, ogah dia kalau disuruh dekat dengan Kevin.

"udah. sekarang apa!"

kevin menepuk pahanya menyuruhnya duduk disana. arka yang melihat itu menggelakan matanya.

"gila lo!? ogah banget gue duduk di situ"

melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap kevin nyalang.

"Lo kesini atau gue seret" suara Kevin terdengar sangat tegas membuat arka mau tak mau harus menurutinya.

dia berjalan dengan menghentakkan kakinya ke arah Kevin sampai tepat berada di depannya Kevin menarik tangan arka perlakuan tiba tiba kevin membuat arka terkejut dan langsung terjatuh tepat di pangkuannya.

saat akan menjauhkan tubuhnya Kevin menarik pinggang arka membuat jarak mereka semakin dekat sampai hidung mereka hampir bersentuhan. arka memegang pundak Kevin dan menatapnya dengan tajam.

"mau Lo apa sih bangsat!"

"gue mau Lo, jadi milik gue arkasael mahatama"

"lo ngomong apa sih anjing! lepasin, gue mau ke kelas " rengek arka tanpa sadar Kevin yang melihatnya gemas sendiri.

"nanggung sebentar lagi bel istirahat"

"terserah lah gue mau makan"

dia sampai lupa kalau tadi pagi mamah nya membuat bekal. dia membuka bekal tersebut dan menatapnya binar. lalu mulai memakannya tanpa memperdulikan Kevin yang sedari tadi menatapnya.

"apa liat liat!"

risih dia kalau ditatap terus. Kevin terkekeh lalu mengusak surai arka. arka yang diperlakukan seperti itu wajahnya memanas.





bel istirahat berbunyi arka akan segera keluar dan menemui erik tapi baru satu langkah tangannya sudah dicekal oleh Kevin.

"mau kemana" menaikan sebelah alisnya

"ke kelas banyak nanya lo!" lalu pergi meninggalkan Kevin sendirian di ruang osis.

dikelas dia melihat erik sedang duduk menghadap kearahnya.

"tumben lo ga ke kantin?"

"gue nungguin lo. dari mana aja sih setan!"

"ruang osis" jawabnya malas
erik menatapnya penuh tanya ngapain ni bocah di ruang osis.

"ngapain lo disana"

"gue di hukum. bawel lo!" menaruh tasnya dimeja.

"kantin lah rik"

padahal dia sudah makan bekal buatan sang mamah tapi masih laper. arka itu banyak makan tapi badannya gitu gitu aja. pendek.

mereka berjalan ke kantin bareng lalu memesan makanan. untungnya kantin tidak terlalu ramai jadi dia bisa cepat memesan makanan.

sedang asik makan tiba tiba ada yang duduk disebelah arka dia menoleh dan ternyata itu kevin.

"ngapain lo disini"
moodnya hari ini tidak bagus gara gara Kevin, si ketos sialan itu.

"makan" arka menatapnya malas lalu kembali makan.

Kevin dia tidak sendiri dia bersama gama Alfren Pratama dia temen Kevin.
anak dari dikra Alfren Pratama dan aurora devita.

"hai salken gue gama" sambil tersenyum ke arah erik.

"erik" dia kalau lagi makan males ngomong bawaannya.

erik yang merasa ditatap terus menerus pun merasa risih lalu menoleh ke arah gama.

"apa!" menatap gama yang terus melihatnya. gama menggelengkan kepalanya lalu kembali fokus ke depan.

.
.
.
.
.
✨✨✨
.
.
.
.

sekarang sudah waktunya pulang para siswa siswi berhamburan keluar kelas menuju rumah masing masing.

arka dia pulang bersama kevin karena anak itu terus memaksanya. sedangkan erik dia masih nunggu ayahnya.

"mana sih lama banget" motor dia diservis jadi tadi pagi berangkat sama ayahnya.

"ERIK" erik yang merasa dipanggil menoleh menatap orang tersebut

"kenapa belum pulang?" tanyanya lembut sambil tersenyum. dia gama

"nunggu ayah, tapi ayah lama banget"

tanpa sadar dia mengerucutkan bibirnya. gama yang melihat pemandangan di depannya terpaku.

"sial kenapa dia cantik"
mengucapkannya dalam hati sambil menatap ke arah lain. ga kuat dia lama lama pengen cium aja rasanya.

"biar gue anterin pulang"

"gausah gue nunggu ayah aja. bentar lagi juga pasti dateng ko "

sudah 15 menit tapi ayahnya belum dateng juga. gama terkekeh melihat wajah kesal erik.

"udah ayo, keburu makin sore"

"yaudah deh makasih gama" erik naik ke atas motor gama lalu mereka berdua meninggalkan arena sekolah.

next chapter

makasih yang masih setia baca cerita obsesi ketos.
tunggu kelanjutannya ya💐💐

𝐎𝐛𝐬𝐞𝐬𝐢 𝐊𝐞𝐭𝐨𝐬|| {𝐁𝐱𝐁} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang