Di bumi ini, terdapat sebuah spesies bunga humanoid yang di sebut Flowerie, Flowerie memiliki beragam ras dan blessing, blessing adalah sebuah kekuatan dari para ilahi dengan tujuan memberikan penggunanya kekuatan untuk mempertahankan dirinya sendir...
Langkah kecilnya terkenang di tanah dan lantunan nadanya melintasi udara, Bellina-pun mempercepat langkahnya dan melewati beberapa Flowerie yang sedang menempa besi yang akan mereka jadikan sebagai senjata perang, seketika ia menabrak seseorang yang sedang membawa banyak perabotan perang, perlahan pria itu mulai mengulurkan tangannya dan menatap wajahnya.
"Apa kamu baik-baik saja nak?" Tanya pria itu dengan uluran tangan di depan wajah Bellina. "Ah terima kasih tuan, aku sangat tertolong- ... Tunggu sebentar... Sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya.. tapi di mana.. ah! Apakah kamu tau pria yang bernama Keanu?! Dia memiliki tinggi setinggimu dan kalau tidak salah dia adalah salah satu dari ras Edelweiss yang terkenal!! Apakah kamu tau dia, wahai tuan puppet yang baik hati?!" Kata Bellina sambil menerima uluran tangan dari pria itu. Pria itu hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mengambil beberapa pedang yang berserakan. "Syukurlah ini tidak mengenai badanmu, karena ketajamannya yang bisa membuat lubang di badanmu, dan sekujur tubuhmu akan berlumuran cairan dari kulitmu dan-" "woah woah.. bukankah itu terlalu terus terang?... Aku sedikit sensitif akan hal itu" kata Bellina sambil menundukkan wajahnya. "Ah.. maaf kalau begitu." Kata pria itu terdiam dan merenungi perkataanya. "Apakah perkataanku seperti pedang yang menusuk jantungmu wahai Flowerie kecil?" "Aaahh!! Tidak tidak!! Apapun tapi jangan bahas tentang organ tubuhku!!!" Mereka berdua terhening karena canggung, tetapi pria itu memberanikan diri dan mulai mengucapkan beberapa kata.
"Maaf, aku terkadang tidak tahu harus berkata apa dan dengan siapa aku berbicara, jadi mulai sekarang aku akan membuat kata-kataku sedikit lebih halus agar kamu tidak ketakutan." Kata pria itu sambil tersenyum sedikit, Bellina-pun memaklumi pria tersebut dan mengenalkan dirinya "ah iya aku lupa satu hal, perkenalkan aku Bellina Ambasari dan kau?" "Kamu bisa memanggilku dengan panggilan apapun, kalau mau. Kamu bisa memanggilku dengan tuan puppet yang baik hati." Ia tersenyum dan mulai membalikan badannya dan berpamitan pada Bellina dan pergi. "Pria itu sepertinya sudah berusia ratusan tahun." Kata Bellina sambil melihat pria itu pergi. "AH IYA AKU HAMPIR LUPA... AKU HARUS KE RUMAH CALICO!!!" Kata Bellina sambil lari dan menerobos Flowerie di depannya, ia berlari sangat cepat hingga tidak sadar kalau orang-orang di belakangnya mulai menegurnya. "Kalau jalan lihat-lihat dong! Dasar bocah tidak bisa di atur!!" "Hei! Hati hati kemana kakimu melangkah! Belajaanku bisa ter-injak nantinya!!" "Hey bocah, jalan itu pake mata dong!!" Kata orang-orang yang menegur Bellina, tapi ia tetap acuh dan mulai melewati perbatasan antara Land of the War dan Land of the Purity.
Saat di perbatasan ia hampir saja masuk ke jurang tetapi di hentikan oleh angin yang berhembus ke atas jurang, kemudian ada seorang Wilmana yang melihat Bellina yang gelisah karena menunggu balon udara. "Hei nak, butuh bantuan?" Kata Wilmana itu sambil mengecek keadaan Bellina. "Ahh, aku tidak mau merepotkan seorang Wilmana sepertimu- jadi yahhh, aku akan menunggu balon udara saja" kata Bellina dengan gelisah. "Santai saja, aku bisa menggendong anakku di depan, dan belajaanku tidak begitu banyak, jadi apakah kamu mau menumpang?" Kata wanita itu sambil menunggu respon Bellina. "Kalau tidak keberatan, aku mau!! Kata Bellina sambil menaiki punggung wanita itu. Mereka-pun melewati awan dan segera naik ke pulau mengapung di Land of the Purity. "Sebenarnya kamu bisa mencapai daerah ini dengan cara menjatuhkan dirimu, tapi terakhir kali seseorang melakukan itu, ia malah masuk berita topik terpanas minggu lalu, yah karena beberapa Wilmana menganggapnya aneh, karena mereka tidak memiliki sayap seperti kami." Katanya sambil mendarat dan menurunkan anaknya dan Bellina. "Ngomong ngomong nona kecil, apa yang kamu lakukan di sini?" Kata wanita itu sambil melepaskan kacamatanya. "Ah nyonya Wilmana, aku mencari temanku yang bernama Calico, apakah kamu mengenalnya?" "Ahhh, ternyata kamu adalah teman dari anakku, kamu Bellina 'kan? Calico selalu membicarakan tentangmu." kata wanita itu sambil tertawa sedikit. "Wah, ternyata aku tidak salah orang!! Terima kasih ibunya Calico! Sekarang bisakah kita menemuinya?" Wanita itu lalu menggosokkan tangannya ke belakang rambutnya dan tidak ingin membicarakan soal itu. "Ahh- iya, ayo kita temui bocah berbulu itu."
Saat mereka sampai di depan pintu, dia melihat Calico yang sedang memasak di dapur, saat wanita itu masuk dan duduk di meja makan Calico dengan cepat memeluk wanita itu dan mulai menyambutnya. "Ahhh akhirnya ibu datang!! Selamat datang ibu!!" Kemudian Bellina mencoba menahan tertawa sedikit karena tingkah aneh Calico. "Ppft.. Calico di sekolah kamu tidak seperti itu-" "pst, diiamlah. Aku mencoba untuk membuat ayahku tidak mara-" kata Calico yang di potong oleh batuk ayahnya yang melihat gerak-gerik Calico. "Errr- iya-iya aku kembali memasak- ayah jangan marah ya-" kata Calico yang kembali memasak. "Ah bukan begitu Calico, maksud ayah. Apa ini Bellina yang kamu sering bicarakan?" Kata ayah dari Calico yang menghampiri Bellina dan memasang tatapan kejam. "Sayang!! Jangan begitu kepada tamu kecil kita!! Dia hanya ingin bermain kamu tau?!" Kata ibunya Calico sambil menjewer telinga suaminya. "Ah- iya iya.. maaf Cattleya.. aku tidak akan mengulanginya lagi..." Bellina-pun duduk dan melihat Calico yang sudah selesai dengan masakannya dan sesegera mungkin menyiapkan hidangannya sebelum izin untuk keluar dan bermain bersama Bellina. "Ayah Erlangga dan ibu, aku keluar dulu yaa!!" Kata Calico sambil menutup pintu dan mengajak Bellina keluar. "Yaampun sayang, karena kamu. bocah itu kabur!! Padahal aku ingin memberikannya permen yang di sembunyikan Chesta untuknya" Kata ibunya Calico "tidak apa apa, lebih baik begitu daripada Calico di tuduh mengambil permen milik Chesta lagi. Aku harap mereka tidak bertemu dengan Chesta karena Calico akan di tegur olehnya" kata ayahnya Calico.
"Huff keluargamu seperti maniak saja yah" kata Bellina meledek ayah Calico, mereka berdua berjalan sambil melihat lihat pemandangan di bawah. "Ahh ayah Erlangga memang seperti itu, dia memang ketat dalam hal aturan dan nadanya seperti orang yang baru bangun tidur, kenapa juga ya ibuku mau menikahi dua maniak dari Land of the War." keluh Calico sambil membuka bungkusan permen ayahnya. "Tunggu. Dua???!?!? Jadi selama ini ayahmu ada dua?" Kata Bellina sambil menggoyangkan pundak Calico dengan kencang. "Iyaa!!! Kamu kira ayah Chesta adalah pamanku? Hanya karena dia ras melati juga bukan berarti mereka adalah saudara" kata Calico sambil melihat pemandangan di bawah. "Tapi, setidaknya, kita bisa menghirup udara segar."
"Untuk kau, dan aku. Dan kita berbicara soal betapa merepotkannya ayah-ayahku jika menggerutu, dasar dua melati dari the 13 lost soul."
_______________- 🪽*+.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Pesan author] Hai hai~ aku kembali lagi dengan judul baru!!! Dan ngomong ngomong hal yang baru, aku juga menambahkan spesies baru yang bernama Wilmana.
Wilmana sendiri adalah Flowerie yang memiliki sayap panjang dengan tubuh yang lebih besar daripada Flowerie lain!! Biasanya Wilmana tinggal di daerah dataran tinggi atau pulau mengapung. Katanya, Wilmana itu berawal dari burung terakhir yang bereinkarnasi menjadi seorang Flowerie yang ingin terbang melewati atmosfer. Lalu Flowerie itu mendapatkan sebuah blessing dari salah satu dari the unknown God yang menyebabkan ia memiliki sayap yang sebesar badan mereka.
Di sini juga aku menambahkan sebuah organisasi misterius yang bernama "the 13 lost soul" yang berisikan 13 member misterius yang memiliki misi yang berbeda di tiap anggotanya. Katanya, jika salah satu membernya layu (mati), tubuhnya akan pergi ke langit dan menjadi bintang sedangkan jiwanya masih ada untuk menjalani misi itu.
Okai sekian dari saya, terimakasih sudah membacaa!!!~