chapter 11

268 51 18
                                    

Akaashi keiji, perempuan berusia 24 tahun ini tengah berusaha mengendalikan emosinya, ia menghela nafas berkali-kali setelah menemukan seseorang yang sama di kantor kordinator.

"Noya kamu ga bikin rusuh satu hari ga bisa?"

Di temani ennoshita, mereka berdua selalu menjadi bagian penting dari anak-anak pembangkang yang suka melanggar peraturan, atau sekedar merusuh di dalam pesantren

"Maaf ustazah tapi kan yang ini emang mereka nya aja, mau di kejar-kejar santri jadi aku bawa kabur" Ucap si mungil nishinoya "Iya kan? harusnya mereka berterimakasih"

"Assalamualaikum" Seseorang masuk membuat seisi ruangan menoleh, menghentikan kalimat nishinoya juga

"Waalaikumsalam"

"Mana sakusa?" Tanya terushima, tapi, pria yang baru masuk tadi, pertanyaan nya tidak mendapat jawaban

"Kamu di suruh Gus kiyo ke sini?" Akaashi justru balik bertanya

Teru mengangguk saja

Tadi ada salah satu santri yang datang ke kamar nya dan bilang terushima di minta datang ke kantor kordinator oleh Gus kiyo.

Saat sampai orang yang memanggil nya justru tidak terlihat, blum lagi tampaknya tengah ada sidang dadakan antara nishinoya dan ustazah akaashi, lalu tiga pria itu siapa?

"Kenapa lagi anak itu?" Teru melipir duduk, dengan netra memperhatikan nishinoya ia tersenyum remeh "Ga abis-abis tingkah lu, nanti seisi pesantren pada benci, trus lu di ngomongin sana sini."

Noya acuh "Bodo amat, gw emang sengaj— " Blum selesai berbicara, gadis itu baru sadar ia di awasi, saat melirik ke samping benar saja ustazah akaashi tengah menatap jengah "Maksud nya ga sengaja kena masalah ustazah, hehe"

Di sisi lain terlihat taketora berkali-kali membisikan sesuatu ke telinga kedua temannya, ini pertama kali mereka berdua di kelilingi orang-orang pesantren.

Sebenarnya tora tidak bisa membayangkan kehidupan macam apa yang akan ada di sini, harusnya dia liburan musim panas ke luar negri atau ke mana lah, tapi gara-gara futakuchi.

Pria tua itu memaksa dia dan taichi ikut serta untuk membujuk si egois rintarou, mau bagaimana lagi kan? pak ketua sudah meminta, tora hanya mengiyakan sambil berharap "Semoga di sini ga terlalu membosankan."

"Menurut lu kita bakal di terima baik apa engga?" Bisik taketora Yamamoto

"Harus lah, kita kan tinggal di sini bayar" Jawab futakuchi "Kalo fasilitas ga sama kayak yang lain tinggal komplain."

"Bukan masalah fasilitas, tapi orang-orang nya loh" Netra milik tora melirik memberi kode untuk melihat nishinoya dan orang-orang di sekitar gadis itu "Lu bayangin kejar-kejaran aja tu bocil di hukum, apalagi kalo ngapa-ngapain fut, gw orangnya ga bisa di kekang"

"Namanya pesantren pasti peraturan nya lebih ketat" Jawab taichi "Kalo ga siap mau pulang aja Sono"

"Gw juga sebenarnya mau pulang anjir, tapi abang-abangan lu ini maksa banget gw ikut"

"Diem lu berdua, tungguin si ustadz kemaren itu dulu." Futakuchi menatap bergantian kedua temannya

Lima menit berlalu, akhirnya yang di tunggu-tunggu tiba juga, sakusa kiyoomi datang dengan adik nya, tapi seperti yang di lihat, motoya tidak masuk.

Ia berhenti di depan pintu dan pura-pura pergi, padahal sebenarnya mengintip dari kaca jendela yang gorden nya masih terbuka sedikit.

"Maaf nunggu lama" Ucap sakusa, ia langsung mendekat serta menyalami ketiga pria di sana

Kiblat cinta [Haikyu Religi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang