Pt. 46

1K 208 19
                                    

Cast :
Lee Haechan
Jung Jeno

Genre : Historical, Drama

Rated : G

WARNING : JIKA TIDAK MENYUKAI CERITA INI DIMOHON UNTUK SEGERA KELUAR DARI SINI TANPA MENINGGALKAN KOMENTAR KEBENCIAN! TERIMA KASIH

.
.
.
.
.

.
.
.
.
.

"Ibu Suri! Ibu Suri yang memerintahkan kami untuk membunuh Selir Lee!!"

Raja Jeno mengepalkan kedua tangannya setelah mendengar jawaban dari sang dayang.

Nafasnya terasa berat, ketakutan yang sejak tadi ia rasakan kini membuat seluruh tubuhnya bergidik.

Begitu pun dengan orang-orang disana yang mendengarnya secara langsung.

Kebencian Ibu Suri terhadap Selir Lee memang sudah bukan rahasia umum lagi, namun mereka tidak menyangka jika Ibu Suri benar-benar berencana membunuh Selir Lee.

"Ya-Yang Mulia." Selir Lee menatap Raja yang diam mematung setelah mendengar jawaban dari dayang itu.

Matanya menangkap sosok tegap itu yang tengah menegang dengan kedua tangan yang mengepal erat.

Sejujurnya Selir Lee sudah bisa menebak, didalam kerajaan ini hanya ada satu orang yang benar-benar sangat membencinya.

"Aku akan bertanya langsung pada Ibu Suri." Ucapnya tiba-tiba.

Kemudian dengan langkah yang pasti Raja Jeno meninggalkan tempat itu.

"Yang Mulia."

Selir Lee yang melihat Raja Jeno beringsut pergi segera menyusul pria itu. Diikuti oleh Jenderal Hwang, dayang dan beberapa prajurit.

Malam yang gelap dan sunyi membuat langkah-langkah kaki mereka terdengar sangat meriah. Menapaki tanah berbatu kerikil membuat suara beradu dengan sepatu kulit yang mereka kenakan.

Mereka semua terdiam dan hanya mengikuti langkah cepat dari Raja, menuju Paviliun Awan Putih.

Rasa takut, was-was dan gelisah mereka rasakan, entah badai apalagi yang akan terjadi pada malam ini. Semua terjadi begitu tiba-tiba membuat mereka bingung harus menyikapi semua ini dengan bagaimana.

Tak butuh waktu lama, derap langkah kaki mereka terhenti bersamaan. Tepat didepan pintu gerbang yang menandakan sudah memasuki wilayah Paviliun Awan Putih.

"Yang Mulia!" Penjaga gerbang segera membungkuk hormat.

"Sampaikan aku ingin bertemu dengan Ibu Suri." Titah Raja.

"Laksanakan Yang Mulia!!"

Seorang penjaga lainnya segera melaksanakan perintah Raja. Ia bergegas berlari untuk menyampaikan perintah.

Setelah menunggu beberapa saat penjaga itu telah kembali dengan nafas yang berat karna harus berlari bolak-balik.

"Lapor Yang Mulia, Yang Mulia Ibu Suri tidak memberikan jawaban." Ujarnya.

"Apa maksudmu?" Tanya Jenderal Hwang.

"Hamba sudah menyampaikan pesan Yang Mulia Raja ta-tapi Yang Mulia Ibu Suri tidak menjawab. Ha-hamba sudah mencoba berkali-kali dan mengetuk pintunya, namun tetap tidak ada jawaban." Jawab penjaga itu.

Mendengar jawaban dari sang penjaga membuat air muka Raja menjadi berubah, pandangannya langsung melihat pada bangunan megah paviliun itu.

Tanpa babibu lagi Raja Jeno segera berlari masuk kedalam paviliun. Dengan cepat langkahnya menuju ruangan utama, yaitu kediaman Ibu Suri.

Sang Musisi [NoHyuk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang