CHAPTER 17

340 6 11
                                    

Setelah mereka pergi vio kembali duduk dan melihat zela yang masih di peluk Jovita.

"Zel lo gak apa-apa kan? " tanya vio cemas zela kenapa-napa,, zela pun melihat ke arah vio dan tersenyum.

"Gue gak papa ko,, makasih ya udah belain gue" jawab zela menatap vio

"Gue yang harus nya bilang makasih lo udah belain gue,, dan gara-gara lo belain gue lo malah di tampar sama tuh bocah" ucap vio menatap zela yang ternyata bibir zela robek dan mengeluarkan darah,,, vio kembali tersulut emosi melihat zela yang terluka,, vio paling tidak suka orang terdekat nya terluka.

Vio segera berdiri dan berjalan ke arah meja geng Alaska dengan amarah yang sudah memuncak,,, mereka yang melihat amarah vio pun berlari menyusul vio yang sudah sampai di meja geng Alaska,,, vio segera menarik krak baju Gilang yang sedang mengelap darah di hidung nya.

Hingga membuat Gilang pun kaget dan ketakutan melihat amarah vio.

"Brengsek gara-gara lo sahabat gue terluka" ucap vio yang masih memegang krak baju Gilang

Aurora yang mau mencari perhatian pun maju dan memegang tangan vio sambil menangis.

"Kak hiks hiks hiks,,, jangan sakiti bang Gilang maafin Aurora yang udah bikin kakak marah" ucap Aurora memegang tangan vio sambil terisak yang kelihatan sangat menyedihkan.

"Oh ya,, atau lo aja yang gantiin abang lo ini,,, gimana hemm" ucap vio melihat ke arah Aurora dengan menyeringai seperti iblis.

Aurora pun bergetar ketakutan melihat seringai vio.

PLAKK

Kevin pun menampar vio, hingga kepala vio tertoleh ke samping dan pegangan di krak baju Gilang terlepas.

"Lo apa lagi haa,, gak puas lo nyakitin adek lo sendiri dan sekarang kakak lo haa" ucap kevin berteriak kepada vio.

"Brengsek berani lo nampar adek gue haa" ucap Revan yang tersulut emosi melihat vio di tampar kevin.

BUGH

BUGH

BUGH

Revan pun memukul kevin membabi buta tanpa memberi kevin celah untuk membalas.

Hingga kevin terduduk tak berdaya.

"Berani kalian nyentuh adek gue seujung kuku pun,, gue bakalan bunuh kalian semua,, dan gue gak peduli mau lo dan lo kakak vio sekali pun,,, ngerti lo" ucap Revan dengan dada naik turun.

"Puas kakak udah mukulin bang Gilang sama bang kevin, hiks hiks hiks,,, kenapa kakak jahat sama kami yang keluarga kakak, hiks hiks hiks... " ucap Aurora yang menggoyangkan badan vio yang masih berdiri diam.

"Jangan lo sentuh adek gue dengan tangan kotor lo itu jalang" ucap Revano menarik vio,, hingga Aurora berpura-pura terjatuh seakan-akan di dorong Revano.

"Gue ingetin buat lo jalang, , jangan sentuh dan ganggu adek gue lagi,, atau gue bakalan bunuh lo AURORA HAILEY DAVINCI" ucap Revano di akhir kalimat yang berbisik tepat di telinga Aurora dengan nada dingin nya.

Hingga membuat wajah Aurora pucat pasih mendengar bisikan Revano

Revano pun segera menggendong vio ala koala dan berjalan keluar kantin dan di ikuti oleh semua sahabat nya.

"Maka nya jangan main-main,,, udah gue bilang lo belum tau siapa vio yang sebenarnya" ucap jenni menatap sinis Aurora dan semua nya dan segera menyusul teman nya bersama zela,,, zela juga menatap sinis Aurora.

Aurora masih terduduk dengan wajah pucat pasih memikirkan ucapan Revano tadi.

"Sial,,, apa mereka udah tau rahasia gue, gak bisa di biarin gue harus ketemu sama mama buat bahas ini semua" ucap Aurora dalam hati nya.

Sedangkan Karel bangkit dari duduk nya dan berjalan keluar kantin, dia juga marah karena kevin berani menampar vio.

Bukan dia tidak perduli dengan sahabat nya tapi di sini mereka yang salah telah mengganggu ketenangan vio.

Kevin dan Gilang di bantu pergi dari kantin oleh Brian Arka dan Varrel menuju UKS mengobati luka kevin dan Gilang.

Beralih ke vio dan sahabat nya yang sedang duduk di rooftop sekolah,, mereka hari ini mau bolos karena sedang malas masuk kelas apa lagi mood vio yang sudah hancur.

" zel nih mending obatin dulu deh luka di bibir lo sama jenni" ucap alex menyerahkan kotak p3k kepada jenni.

"iya sini zel,,, biar gue obatin" ucap jenni, zela pun bergeser duduk di samping jenni.

"Isss,,, pelan-pelan jen perih banget tau" ucap zela meringis

"Ini udah pelan-pelan zel tahan bentar" ucap jenni

"Tadi aja sok gak papa gaya nya,,, hahaha" ucap angkasa yang menertawakan zela.

"Sialan lo ka" ucap zela menatap tajam angkasa

"Oh iya tadi bang Revano bisikin apa ke Aurora sampai dia bisa jadi pucat gitu? " tanya zela yang sudah selesai di obati jenni.

Sedangkan vio di obati oleh Revano.

"iya bang,, abang bisikin apa ke Aurora tadi? " tanya vio yang ikut penasaran.

"Nanti abang jelasin,, hemm" ucap Revano yang sudah selesai mengobati vio.

"Alex jelasin yang kemarin kita bahas" ucap Revano kepada varo

Bukan Revano tidak mau menjelaskan tapi Revano paling malas bicara panjang lebar.

"Ckckck,,, tadi kata nya abang mau jelasin ko malah nyuruh alex" ucap vio berdecak sebel kepada Revano,, Revano hanya terkekeh dan mengelus kepala vio.

Revano mengode alex agar menjelaskan.

"Jadi gini,,, kemarin lo kan minta tolong nyelidikin tentang adek pungut lo itu jadi gue udah nemuin semua tentang dia ternyata dia masih punya orang tua walaupun bapak nya udah meninggal tapi dia masih punya ibu Aurora berasal dari keluarga davinci,, setelah gue cari tau ternyata ibu nya Aurora sahabat orang tua lo vi,,,, dari info yang gue dapet, dulu ibu nya Aurora suka sama ayah lo tapi malah ayah lo nikah sama bunda lo,, setelah itu dia lama hilang dan di kabar kan udah nikah sama jefran davinci,,, tapi gak lama dengar kabar suami nya meninggal karena kecelakaan,,,, banyak yang bilang mereka belum punya anak,,, tapi ternyata udah tuh Aurora anak mereka,,,, kayak nya mereka untuk rencanain agar Aurora masuk kedalam keluarga lo vi,, tapi gue belum ada info apa motif nya" ucap alex setelah menjelaskan kepada semua nya.

Mereka terkejut mendengar penjelasan alex.

"Oh iya satu lagi,,, gue juga dapet info ternyata Aurora sering ke club starlight,,, dan dia juga jadi simpenan pengusaha yang udah punya istri sama anak" ucap alex lagi membuat jenni dan Jovita tersenyum sinis.

Sudah mereka duga.

"Gila banget sih,,, udah ada keluarga malah mau masuk ke keluarga orang lain" ucap zela yang geram dengan Aurora.

"Mana simpenan suami orang lagi,,, lagak sok polos,,, eeh tau-taunya suhu juga" jawab jenni tersenyum sinis.

"Bang bisa tolong salah satu mafios buat ngikutin Aurora,,, pasti dia bakalan ketemu sama ibu nya bang,,, karena tadi dia udah ngerasa kita tau sesuatu" ucap vio yang sudah lama diam setelah mendengarkan penjelasan alex.


"Oke nanti abang atur" jawab Varo

"Eeh tunggu maksud nya apa mafios vi? Gue gak paham" tanya zela kepada vio

"Nanti malam gue ceritain sama lo,, entar malem semua nya ke markas lo juga zel,,, gue bakal jelasin sama lo" ucap vio kepada zela,,, zela hanya mangut-mangut tanda mengerti walaupun masih saja penasaran tentang mafios dan markas.

"Udah santai aja zel,,, entar malem juga bakalan di jelasin" ucap jenni menepuk pundak zela,,, yang di balas dengan anggukkan oleh zela.

TRANSMIGRASI QUEEN MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang