Kabar Tak Terduga

163 11 4
                                    

Malam indah penuh bintang kala itu tak mampu membuat Arabella tersenyum, bahkan untuk sekedar bangkit dari pembaringannya pun ia merasa enggan. Arabella hanya merebahkan tubuhnya ke samping tepat jendela berada seraya memandang kosong malam penuh bintang juga sinar bulan yang mengintip perlahan ke kamarnya.

Terhitung satu minggu lebih ia tidak banyak melakukan aktivitas apapun. Ia hanya terus berada di kamar tanpa melakukan apa-apa. Tidur, makan dengan porsi yang terbilang sedikit, tertawa saat kenangannya bersama Felix terulang, melamun lalu menangisi bahkan memberontak mengenai segala hal yang menimpanya, hanya itu yang ia lakukan selama ini.

Gairah untuk melanjutkan hidup seakan tidak ada lagi baginya. Entah kemana perginya sosok Arabella yang sempurna, kepergian Felix memang membawa pengaruh besar bagi hidup seorang Arabella. Pengaruh yang tentu saja tidak baik untuknya, dan satu-satunya cara adalah dengan mengembalikan sang kekasih ke dekapannya, tapi siapapun tahu bahwa hal itu tidak lah mungkin untuk terjadi.

"Tuan putri."

Sebuah suara berat namun lembut berhasil membuat Arabella bangkit dan menoleh, kemudian ia dikejutkan dengan kehadiran seorang pria dengan pakaian putih yang kini sudah berada di kamarnya. Apakah hantu benar-benar ada di dunia ini?

"Siapa kau? Berani sekali memasuki kamar ku! Apa kau tidak tahu jika ini kamar seorang wanita?." Tanya Arabella, ia terlihat kesal dan tidak segan-segan menutupi hal itu.

"Saya tahu tuan putri. Tujuan saya memang untuk datang kemari." Jelasnya.

"Siapa kau?."

"Saya Nathaniel Dega Sagitarius, dari kerajaan Sagitarius. Suami anda."

Arabella terdiam sejenak. Perasaannya campur aduk sekarang, antara kaget, tidak percaya, dan marah dengan semua ucapan yang pria asing ini katakan.

"Berhenti bicara omong kosong! Aku belum merasakan yang namanya menikah bahkan di alam mimpi sekalipun, bagaimana mungkin aku memiliki suami? Jangan mengada-ada! Pergi! Sebelum aku panggil pengawal untuk menyeret mu keluar."

"Tapi saya mengatakan yang sebenarnya tuan putri. Pagi tadi pernikahan kita baru saja digelar, dan sekarang saya resmi menjadi suami anda."

"HENTIKAN! AKU TIDAK MENIKAH DENGAN SIAPAPUN KECUALI FELIX! Berani sekali kau berbicara omong kosong! PENGAWAL! PENGAWAL!." Dengan sekuat tenaga Arabella berteriak memanggil pengawal yang senantiasa berjaga didepan kediamannya, hingga beberapa saat kemudian dua pengawal datang dan membungkuk memberi hormat.

"Seret pria ini keluar dari kediaman ku! Dia orang jahat yang mengaku sebagai suami ku padahal sudah jelas jika aku belum menikah."

Dua pengawal itu tidak langsung menurut setelah mendengar titah sang putri, yang mereka lakukan justru hanya memandang satu sama lain seakan merasa bingung apa yang harus dilakukan.

"Kalian berdua tuli sampai tidak mendengar perintah ku? SERET PRIA ASING INI!."

"Mohon ampun tuan putri, tapi apa yang pangeran Nathaniel katakan adalah benar, bahwa pangeran adakah suami anda mulai dari hari ini."

"Kalian juga bersekongkol untuk membodohi ku? Siapa tuan kalian disini?."

"Ampuni kami tuan putri, kami tidak berani untuk berbohong apalagi membodohi tuan putri."

"Lalu apalagi yang kalian tunggu? BAWA DIA KELUAR!."

"Tapi kami tidak bisa tuan putri, pangeran Nathaniel adalah suami anda. Pangeran tidak berbohong dan kami tidak sedang bersekongkol dengan pangeran."

"Saya suami anda tuan putri Arabella." Ujar sang pria asing itu lagi. Meski sudah menyebut nama bahkan asalnya, tapi Arabella masih menganggap pria tersebut adalah orang asing baginya. Persetan dengan pernikahan dan status yang ia katakan, Arabella masih meyakini jika ia belum menikah dan masih menjadi kekasih Felix. Tidak ada yang bisa menggantikan Felix sampai kapanpun.

Change Of Destiny (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang