24. Pegawai Barunya Tampan Ya?

14 6 0
                                    

Dinda sedang disibukkan dengan kegiatan mengetiknya yang belum juga selesai, dikarenakan tidak ada satupun pekerjaannya yang diterima oleh bosnya selama seminggu ini. Rumornya, bos Dinda yang bernama Lutfhi itu sedang dihadapi oleh masalah perjodohan. Maka para pegawai sedikit memakluminya karna dia sepertinya menolak keras perjodohan paksa itu.

"Psstt." panggil seorang teman kerja Dinda yang paling dekat dengannya. Namanya Rachel.

"Fokus banget lo, tuh liat anak barunya ganteng banget," bisik Rachel sambil menepuk-nepuk bahu Dinda. Anak baru itu baru datang minggu lalu.

Rachel menatap Dinda yang masih sibuk berkutat dengan komputer nya, alis yang mengerut menandakan dia sangat serius, dan sekaligus kesal.

"Ada Dinda?" Luthfi tampak berjalan ke ruangannya, para pegawai pun menatap kearah tempat Dinda berada sekarang. Mereka menatap Dinda dengan iba karena dari kemarin Dinda seperti pelampiasan amarah Luthfi karna perjodohan yang tidak dia inginkan itu. Dinda berjalan dengan tenang keruangan dimana bosnya berada, dia membawa dokumen yang akan dicek lagi hari ini.

"Ini pak." Dinda memberikan kertas-kertas itu kepada pak Luthfi. Luthfi tampak mengeceknya selama 5 menit, dia pun menatap Dinda sambil menutup dokumen itu, lagi-lagi dengan tatapan amarah seperti sebelumnya selama 1 minggu ini.

Luthfi meletakkan dokumen itu dengan sedikit membantingnya, dia menunjuk dokumen itu sambil menatap Dinda, "Apa ini Dinda, belakangan ini kamu underperform sekali ya?" pak Luthfi mendengus kesal, "Target kamu dari beberapa bulan lalu belum juga tercapai." Luthfi memukul-mukul dokumen yang berada diatas meja itu.

Para pegawai yang dapat melihat sedikit dari jendela kecil Pak Luthfi yang terbuka cukup takut melihat kemarahannya, mereka membayangkan sekeras apa gebrakan meja yang dibuat oleh Pak Luthfi. Saat pak Luthfi membuat gesture seperti menyuruh Dinda untuk pergi, mereka langsung berpura-pura tidak melihatnya dan melanjutkan pekerjaan.

"Permisi, Pak Luthfinya didalam?" tanya seseorang yang sepertinya menunggu di pintu sedari tadi.

"Oh ada, tapi jangan masuk dulu. Beliau lagi bad mood, kamu bisa tunggu beberapa menit dulu." Dinda melihat ke wajah orang yang bertanya itu, tampak seperti orang yang baru disini.

"Dia yang dibilang sama Rachel?" batin Dinda sambil melihat pegawai baru ini melirik-lirik kedalam ruangan Luthfi.

"Kamu enggak apa-apa?" tanya dia pada Dinda.

"Gak papa kok, udah biasa pak Luthfi gini kalau ada yang salah," jawab Dinda sambil tersenyum tipis.

"Bukan, itu wajah kamu terlalu pucat," pegawai baru itu mulai menatap Dinda lebih dekat, Dinda memalingkan wajahnya kearah lain agar tidak berpandangan langsung dengan pegawai ini.

"Ah iya aku belum makan, makasih udah kasih tau." Dinda langsung buru-buru pergi dari pegawai itu dan menghampiri kursi kerjanya. Rachel yang dari tadi menatap percakapan mereka mulai bingung.

"Gimana? btw namanya Ravendra kalau lo mau tau. Gak usah gengsi kalau sama gue," ucap Rachel merasa benar kali ini.

"Lo bener hel, pegawai barunya ganteng ya."

~

Keesokan harinya, mereka bekerja seperti biasa. Pagi ini Dinda tidak melihat Rachel ditempat duduknya seperti biasa. Ternyata Rachel sedang berbincang dengan beberapa orang lainnya, Chika, Shaka, Zidan, Yuna, dan salah satunya ada Ravendra yang duduk diantara mereka juga.

"Sini Din!" panggil Chika saat melihat Dinda kebingungan mencari tempat Rachel berada.

Dinda menghampiri mereka, "Ngomongin apa nih?" tanya Dinda.

Gara-gara Tetangga!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang