***
Kehidupan normal harus kembali Gita jalani, setelah libur selama satu minggu karena ujian sekolah kelas 12, akhirnya dia kembali ke sekolah—menjalani hari-harinya sebagai seorang siswa dan tugas tambahan menjadi ketua OSIS.
Baru juga hari Senin, Gita sudah dipanggil oleh Melody sebagai pembina OSIS untuk membahas beberapa hal. Ada beberapa proker yang harus Gita jalani salah satunya adalah proker bersama dengan kelas 12 yaitu graduation atau kelulusan kelas 12.
Gita kini terdiam dengan proposal yang diberikan kepadanya dari Shani selaku ketua pelaksana acara kelulusan dari yearbook sampai hari graduation-nya, proposal yang dia terima lewat Melody karena Shani berhalangan hadir tadi.
"Huftt" Gita menghelakan nafasnya, dia sama sekali tidak ada masalah dengan tanggungjawab yang dilimpahkan padanya, yang jadi masalah adalah dia dan Shani sudah berakhir, tapi selalu saja semesta dan seisinya mendekatkan mereka berdua lagi.
"Nanti lebih lengkap dan detailnya tanya aja langsung ke Shani ya" Inilah yang menjadi beban untuk Gita, haruskah dia bertemu Shani disaat patah hatinya masih menggebu-gebu sampai sekarang Itulah alasan Gita melamun dan menghelakan nafasnya.
"Kenapa sih?" Tanya seseorang tiba-tiba muncul di belakang Gita dan mencondongkan tubuhnya mengintip dokumen apa yang Gita bawa.
Gita agak tersentak kaget, dia menoleh kebelakang dan mendapati Kathrina tersenyum lebar ke arahnya. Tanpa seizin Gita, Kathrina melangkah memutari kursi taman lalu duduk di sebelah Gita.
"Kak Gita kaya banyak masalah, kenapa?" Tanya Kathrina sambil menatap dan tersenyum ke arah Gita, Kathrina sendiri tau apa salah satu masalah Gita yang tak lain ada hubungan dengan Shani. Namun, ia putuskan tetap bertanya karena gak mau dianggap menjadi orang yang 'so tau'.
"Gapapa kok, cuma capek aja dikit" Ujar Gita diikuti oleh kekehan kecilnya.
Senyuman yang sudah biasa dilihat oleh Kathrina seharusnya tak asing, tapi dia merasa rasanya beda. Dia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban lalu memilih menyandarkan tubuhnya dan ikut melamun sambil menatap ke depan yang menyuguhkan view air mancur.
"Losing someone to talk is really hard. I feel u, kak!"
Perkataan dari Kathrina membuat Gita langsung menolehkan kepalanya ke arahnya. Ia menelan ludahnya dan entah kenapa dadanya terasa sesak, yang diucapkan oleh Kathrina itu benar.
Bukan, ini bukan tentang dia kehilangan Shani maka dia kehilangan tempat berceritanya. Dia pikir dia sudah kehilangan tempat bercerita dan kepercayaan diri untuk bercerita tentang hidupnya jauh sebelum ia mengenal Shani. Jadi jangan salahkan Gita jika ia sulit untuk terbuka pada Shani.
"Kak" Panggil Kathrina.
"Hmm?"
Gita spontan menoleh membuat matanya bertemu dengan Kathrina, gadis yang dulu selalu mengejar-ngejarnya. Ah Gita rindu masa-masa itu, masa dimana semuanya terasa nyaman dan tidak canggung satu sama lain seperti ini.
Berakhir hubungan Gita dan Shani, membuat hubungan dengan Adel juga tidak sedekat dulu. Mungkin Adel marah padanya karena menjadi alasan Shani menangis sampai masuk rumah sakit. Begitu juga dengan Kathrina, ini pertama kalinya setelah sekian lama mereka tidak mengobrol. Biasanya hanya berpapasan dan saling lempar pandang.
Namun, tak bisa dipungkir jika yang paling Gita rindukan adalah perempuan yang berdiri tak jauh dari tempatnya dan Kathrina duduk. Ia melihat Shani berdiri menatap ke arah mereka, melihat arah mata Gita tak lagi menatapnya membuat Kathrina membalikkan badannya dan menemukan Shani berdiri disana.
"Cici" Panggil Shani kegirangan, tapi seketika senyumannya pudar saat melihat Celine muncul dari belakang Gita.
Celine tersenyum lebar merasa dirinya akrab dan melambaikan tangannya pada Kathrina, bahkan dia mendahului Shani dan berjalan ke arah Kathrina dan Gita berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of VS || GitShan [Season 2]
Fiksi PenggemarGita sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi murid biasa saja. Dia bertekad menjadi siswi biasa saja yang tidak terlalu menonjol, dia sudah tidak peduli lagi dengan kegiatan organisasi atau pun lomba-lomba yang sebelumnya sudah dia rencana...