"Anjing body nya." Ucap pemeran utama kita sambil cengengesan gak jelas liatin foto park jonggun -karakter lookism-
"Tobas aja deh mas, join ama phs dkk. Gak kuat adek liat mamas diburu." [M/n] berkata dramatis, dia matiin hp nya trus guling guling gak jelas.
"Kalo gue disana, beh itu jonggun gak selamat." No no no, bukan selamat yang maksudnya mati. Tapi gak selamat karna di kejar cowo gila kayak [M/n]. Secara kan [M/n] bucin akut sama jonggun, alasan dia baca lookism dari 2015 jaman jaman bocil sampe udah gede ya karna mas jonggun nya.
"[M/n]!" Suara wanita terdengar, ia yang dipanggil bergegas menghampiri sumber suara.
"Kenapa ma?" Tanya [M/n], ibu nya menyahuti sembari mengorak arik nasi di panci.
"Tolong belikan mama garem, gula, sama bawang putih. Udah habis ini." Ibu [M/n] memberikan uang 20 ribu rupiah ke tangan [M/n].
"Oh oke." [M/n] menuruti perintah ibu nya, dia berjalan ke warung terdekat tapi sial nya tidak ada bawang putih. Mau tak mau dia mencari di warung yang sedikit lebih jauh.
o0o
"Buk, ada bawang putih?" [M/n] memanggil wanita yang sedang duduk santai di kursi kayu depan warung milik nya, ibu itu menyahuti dan segera mengambil beberapa bawang yang di minta [M/n].
"[M/n] udah besar aja ya, kemarin masih imut imut ibu liat." Ujar sang penjual ramah, bu darmi nama nya. Dia memang sudah kenal [M/n] sejak ia masih SD.
"Iya buk. " [M/n] menyahuti seadanya, lalu mengambil dan membayar nya.
"Hati hati nduk!" Jerit sang penjual, [M/n] hanya tersenyum kecil dan berjalan pergi.
Di persimpangan jalan, [M/n] merentangkan tangan kanan nya tanda stop ke sebuah mobil yang melaju pelan.
Di sebrang jalan, [M/n] melihat ada anak kecil yang menjual roti. Dagangan nya sepi dan roti itu masih terisi penuh di keranjang milik nya. Dengan senang hati [M/n] menghampiri anak kecil itu dan membeli satu roti.
"Satu roti nya berapa dek?" Tanya [M/n]
"Cuma 5 ribu kak." jawab si anak berbinar, akhirnya ada yang membeli dagangan nya
Karena harga nya murah, [M/n] membeli roti itu. Setelah menerima nya [M/n] pergi.
o0o
Di rumah, [M/n] menyerahkan kantung plastik pada ibu nya. Kemudian dia berjalan kembali ke kamar nya.
"Bosen banget anjirt, gua mau ngapain ya?" [M/n] bergumam, ia membuka plastik bening yang membungkus roti itu. Kemudian dimakan nya dengan lahap.
Rasanya enak, tapi saat selai kacang nya ia cicipi, itu tidak enak bahkan rasanya aneh.
"Selai apaan ini, ga enak." Tapi [M/n] terpaksa menelan nya.
Selang beberapa saat, [M/n] mulai terasa pusing. Ia bangkit dari tidur nya, mata nya tidak bisa melihat dengan jelas, semuanya buram dan keringat dingin mulai mengalir. [M/n] sedikit panik, ia hendak berdiri namun sialnya kaki [M/n] lemas. Nafas nya mulai tak beraturan hingga akhirnya ia jatuh pingsan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di sebuah tempat asing, tubuh [M/n] terbaring lemas.
"Ugh.." [M/n] mengerjapkan mata nya beberapa kali, dia merasa pusing.
"Ma?" [M/n] memanggil sang ibu, tapi tak ada jawaban.
Saat sepenuhnya sadar, [M/n] baru menyadari kalau dia tak di kamar nya. Tempat itu sempit namun rapi, bahkan dapur [M/n] jauh lebih besar dari kamar (?) ini.
"Ini gue dibawa kemana lagi." Dia berusaha duduk, kepalanya terasa berat. Tapi suatu hal mengejutkan [M/n] hingga jantung nya hampir berhenti bekerja. Dia tidak di tubuh nya! Iya saat ini [M/n] berada di tubuh yang tidak ia ketahui. Di pantulan kaca itu, seorang pria dengan rambut yang terbilang cukup panjang dan berantakan, mata yang terkesan tajam, hidung mancung, dan rahang tegas. Paras yang sangat tampan, tapi itu bukan milik [M/n].
"Astaga.. " [M/n] berujar lemas, ia mau menyenderkan tubuh nya di sandaran kasur, tapi mata nya teralih ke sebuah rokok. Karna di tubuh sebelumnya dia memang perokok aktif, jadi rokok langsung ia sambar saja. Beruntung ada pemantik di sebelah rokok itu, [M/n] segera menghidupkan nya dan menyesap batang nikotin itu.
picture from pinterest
"Ini gue harus gimana-" [M/n] menghentikan kalimat nya, ia diam sebentar lalu berbicara sekali lagi.
"Aa.. Aaa, Suara gue jadi lebih berat." Oke, sepertinya pria ini mulai menerima tubuh baru itu. Tampan, suara nya yang menggetarkan hati para wanita, tentu saja dia menerima nya kan, dia bisa memikat wanita dengan mudah. ucap [M/n] sebelum ketemu jonggun
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗟ee x 𝗣ark.「Edisi Jonggun boti」
FanfictionSeme ngerebutin uke? halah udah biasa, gimana jadi nya uke ngerebutin seme di saat panas nya perlombaan merebutkan kertas merah Choi Dongsoo