1 🧚‍♂️

8 2 1
                                    

Pohon-pohon menjulang tinggi menutupi panasnya sinar matahari, nyanyian-nyanyian burung saling bersahutan. Sebuah bayangan melintas dengan cepat di antara pepohonan.

Tap

Sesosok mahluk putih ramping mendarat dengan sempurna di antara pepohonan, matanya berwarna hijau cerah, ia memiliki sepasang telinga runcing dengan sepasang sayap indah di belakang punggungnya.

Estrella, peri kecil itu melangkah mendekati gua yang saat melihat cahaya terang terpancar di dalam nya.

"Uh!"

Seruan kaget keluar dari bibir Ella, saat mendapati dirinya berada di tempat berbeda. Ella menatap sekeliling yang tampak sunyi, di depan nya terdapat bola kecil yang memancarkan cahaya di sepanjang sisi. Ella berjalan ke depan dengan kaki telanjang nya dan melihat ada seseorang yang tengah berbaring di bawah bola cahaya yang menggantung itu.

Ella berjongkok menatap pria di depan nya yang memiliki luka di sekujur tubuhnya. Di bawah boal cahaya yang menggantung Ella mendapati wajah rupawan nya.

°°°°°°°

Brumm

Brumm

Sebuah motor melaju dengan cepat, di dalamnya terdapat beberapa motor lain yang yengah mengejarnya. Rey berdecak kesal saat dirinya diikuti oleh musuh geng nya.

Brumm

Brumm

Ciitttt

"Mau apa lo pada?'' Tanya Rey

"Ck, hajar!"

Orang paling depan berdecak dan menyuruh temannya menyerang Rey.

Bugh

Bugh

Dengan gesit Rey menangkis, namun pada saat ia mengalahkan mereka salah satu dari mereka memukul kepalanya dengan besi.

Bugh

Bugh

"Aakh!''

''Hahaha, dengar Rey samai kapanpun kita bakal hancurin geng sampah lo itu."

"Cih! Yok cabut."

Brumm

"Shh!"

Rey menatap ke arah perginya mereka dengan dingin dan tajam. Rey memejamkan matanya berusaha menahan rasa sakit, hingga setelah belasan menit Rey membuka matanya dan mendapatkan sepasang mata hijau yang tengah menatapnya bingung.

Rey tertegun menatap sepasang mata hijau menenangkan.

"Halo?''

Rey menelan ludah saat mendengar suara lembut di depan nya. Rey dengan pelan menghela nafas mencoba mengendalikan dirinya. Dia menginginkannya.

"Kok gak jawab sih?''

''Kamu manusia ya?''

''Kok kepala kamu berdarah?''

Oke, meskipun suaranya sangat candu Rey mulai tidak tahan dengan tingkah cerewetnya. Rey menutup mata nya, berusaha sabar dengan tingkah gadis nya.

''Loh kok malah tidur?''

Rey mendengus kesal.

''Berisik!'' Jawab Rey dengan suara serak.

''Kamu bisa ngomong?'' Gadis itu memekik pelan.

Rey membuka matanya saat merasakan jari lentik gadis itu menyusuri wajahnya. Jari itu kemudian berhenti di antara alisnya, mata Rey membola saat merasakan aliran hangat dan perlahan mulai menyembuhkan rasa sakitnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Fairy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang