10. Suami yang peka

388 71 5
                                    

H A P P Y
R E A D I N G

•••

Motor Algatar berhenti disebelah motor sahabat sahabatnya. Kedatangan Algatar tentu menjadi sorotan para siswa siswi yang mulai ramai.

Bukan, bukan Algatar tapi gadis yang ada dibelakang Algatar. Semua heboh melihatnya.

Algatar sama Rara balikan?? Seriusan?!

Aaaaaaakkk!! Kapel gueee!

Eh gilak! Mimpi apa gue semalem bisa liat mereka deket lagi kayak gini??

Gue antara terima gak terima, tapi mereka cocok huaaa

Sedangkan Selly, dia dibuat ternganga. Demi apa suami yang dimaksud Rara itu Algatar?!

Apaan nih, balikannya bukan balik jadi pacar malah langsung nikah. Apalah dia apalah.

"Serius, mereka balikan Sel? Kok Rara gak kabar kabar."

Selly masih ternganga, sampai tak sadar dengan pertanyaan Emma. Sedangkan Bastian, menatap Selly dengan tatapan aneh.

"Segitunya banget anjir, biasa aja kali." Komentar Bastian.

Tangan Selly melayang menyambar bibir Bastian sampai maju seperti bibir bebek. "Sutt diem, bocah polos dilarang komen. Main berbi aja sana!"

Bastian menepis tangan Selly. "Anying, dah gede gini masih dikata bocah."

"Apanya yang gede?" Tanya Rafa.

"Kon— Nyalinya!" Sahut Bastian yang buru buru merubah jawaban pertama karna ia sudah mendapatkan tatapan peringatan dari Selly dan Emma.

Rafa, Orlan, Ezan dan Rion bagian tertawa puas. Kadang Bastian tuh seru diajak bercanda seperti ini, kadang kadang menyebalkan karna banyak ngatur.

"Pagi semua!" Sapa Rara dengan senyum lebarnya.

Orlan, Rafa, Ezan, Rion, Selly, Emma dan Bastian tersenyum dan membalas sapaan Rara dengan kompak. "Pagi juga Rara bocil yang cantiikk!"

Rara cemberut tapi setelahnya terkekeh bersama dengan 7 orang tersebut. 7 orang dihadapannya juga terkekeh tapi setelahnya tersenyum karna mereka terharu.

Terharu?

Iya, mereka pagi ini seperti melihat Rara yang dulu. Yang ceria dan lucu. Persis seperti saat sebelum putus dengan Algatar.

Tak ada raut datar, suara jutek dan raut murung yang kadang kadang ia perlihatkan.

"Gini dong, Ra. Balik ceria lagi." Ucap Selly sembari merangkul Rara.

Rara tersenyum, ia melirik sekilas kearah Algatar lalu kembali menatap teman temannya.

"Bilang makasih sama Algatar, dia yang udah balikin jiwa gue yang pernah hilang."

Alay sih, tapi kalau Rara orangnya tidak ada masalah bagi mereka.

Mereka bertujuh menatap Algatar, laki laki yang Always berwajah datar dan tatapannya selalu tajam.

"Makasih ya, Tar. Gue seneng deh, lo mau nurunin gengsi lo." Kata Selly diangguki yang lainnya.

Algatar merotasikan matanya, "Gue gak gengsi cuma— "

"CUMA GENGSI GUE TERLALU GEDE!" Kompak mereka bertujuh ditambah Rara memotong ucapan Algatar. Setelahnya mereka tertawa puas menertawai Algatar.

Algatar mendengus.

•••

"Algi ikut?" Bisik Rara pada Algatar.

Laki laki tinggi yang berdiri disebelahnya itu menggelengkan kepala. "Enggak, aku udah bilang sama Bastian, jangan bawa Algi. Cuma ngerecokkin."

ALGATAR ; Perfect HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang