HAPPY READING
03
"Dia bilang kau orang yang menarik?" Jaehyun menegaskan sekali lagi.
"Ya," jawab Felix. Ia mengerutkan kening dan menggigit bibir sambil berpikir-pikir. "Hyung, menurutmu apa maksudnya?"
Mereka berdua sedang berada di salah satu kafe di Itaewon. Kafe itu lumayan ramai karena hari itu hari Minggu dan banyak anak muda yang berkumpul. Pelanggan biasa ditambah lagi orang-orang yang istirahat setelah sibuk berbelanja untuk menyambut Hari Natal yang tinggal tiga minggu lagi. Sejak awal bulan Desember toko-toko di sepanjang jalan kota Seoul dan semua pusat perbelanjaan sudah mulai memasang hiasan Natal. Lagu Natal pun terdengar di mana-mana.
"Menurutku dia tidak bermaksud apa-apa," sahut Jaehyun ringan sambil mengangkat bahu. "Hanya basa-basi."
"Begitukah?"
"Tentu saja. Jangan terlalu dipikirkan," sahut Jaehyun. "Pelukis memang suka bertingkah aneh-aneh."
"Dia pelukis?" tanya Felix heran. Kemarin ia lupa menanyakan apa pekerjaan laki-laki itu, tetapi Hwang Hyunjin tidak terlihat seperti pelukis. Yah, tentu saja, Felix sendiri belum pernah bertemu dengan pelukis mana pun, jadi ia sendiri tidak yakin. Ia merasa laki-laki itu lebih cocok berprofesi sebagai... sebagai... entahlah.
Yang penting bukan pelukis. Pelukis itu kan biasanya terlihat kacau, rambut berantakan, lusuh dan... Na, tunggu dulu. Bukankah itu penampilan Hwang Hyunjin ketika Felix pertama kali bertemu dengannya? Felix masih ingat dengan jelas sosok Hyunjin yang berdiri tegak di ambang pintu. Dengan rambutnya yang dicat kepirangan dan penampilannya yang berantakan, ia kelihatan seperti pelukis dalam bayangan Felix. Ia juga...
"Siapa? Hwang Hyunjin?" Jaehyun menyela lamunannya, lalu mengibaskan tangan. "Bukan, bukan. Dia fotografer. Dia sendiri yang bilang begitu."
Felix langsung menghentikan imajinasinya yang mulai melantur ke mana-mana. "Tapi tadi Hyung bilang dia itu pelukis."
Jaehyun mengernyit dan menggeleng. "Tidak. Maksudku tadi seniman. Pelukis dan fotografer sama-sama disebut seniman, bukan?"
Felix membuka mulut hendak membantah, tapi kemudian mengurungkan niat. Kadang-kadang ucapan Jaehyun memang sulit dipahami dan Felix sudah terbiasa. Akhirnya ia hanya bergumam, "Kurasa memang begitu."
"Aku heran kenapa dia tiba-tiba datang ke Korea," kata Jaehyun. "Dia sangat terkenal di Amerika, kau tahu? Bahkan di Seoul ini dia sudah dibanjiri tawaran pekerjaan, tapi katanya dia tidak ingin bekerja dulu untuk sementara ini. Dia mau berlibur."
Felix menatap Jaehyun dengan kagum. "Bagaimana Hyung bisa tahu semua itu?" Jaehyun hanya mengangkat bahu dan tersenyum. "Aku pintar menggabung-gabungkan informasi yang kuterima."
"Chris!"
Kepala Felix berputar ke arah suara melengking itu dan matanya terpaku pada gadis remaja bertubuh ramping dengan rambut panjang dicat oranye yang sedang melambai kepada teman laki-lakinya yang duduk di meja tidak jauh dari meja Felix. Anak laki-laki dengan rambut seperti landak yang dipanggil Chris itu balas melambai.
"Sudah menunggu lama?" Felix mendengar gadis itu bertanya lagi dan temannya menggeleng.
Perhatian Felix kembali ke Jaehyun ketika mendengar tetangganya itu mendecakkan lidah. "Dasar anak muda zaman sekarang," gerutu Jaehyun. "Apa maksudnya memakai rok mini pada musim dingin begini?"
YOU ARE READING
Like the First Snow, I Will Go to You
FanfictionHYUNJIN-FELIX ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: R-Restricted [17+] Genre: Fanfiction, Romance, Drama Tags: #fluffy, #photographer, #librarian, #mistakenidentity, #slightcomedy, #amnesia, #doctor, #pastmemories Lee Felix adalah seorang pustakawan, dia tinggal di se...