(32) perubahan hessa

3 2 0
                                    

Azizan membedah perut dian, ia menusuk nusuk lagi perut dian dengan sangat cepat, zizan keluarkan semua organ organ yang ada di perut dian, zizan kini sudah seperti harimau yang telah menerkam mangsanya.

Berbagai organ yang di keluarkan zizan dari perut dian, dan dian kini masih merasakan penyiksaan itu, ia belum mati padahal tubuh nya kini sudah sangat mengenaskan. karena dian belum mati zizan kembali menyiksanya karena zizan belum puas menyiksanya, zizan memegang rambut dian lalu ia tusuk wajah dian mengunakan pisau, ia tusuk wajah dian berkali kali dan juga ia ambil batu yang cukup besar lalu ia lemparkan batu besar tersebut di wajah dian.

"ARGHHHhhhh," suara kesakitan dian melemah. dian telah mati karena penyiksaan yang di dapati nya.

Two in four people is
DEAD

Azizan menatap ke rendra yang merasakan kesakitan akibat tusukan di perut nya.

Azizan menusuk nusuk badan rendra, zizan juga memperdalam tusukan itu, ia bedah badan rendra lalu ia ambil juga organ organ di tubuh rendra seperti jantung, ginjal dan lain lain.

"ARGHHHhhhh," rendra memejamkan matanya karena zizan telah mengambil jantung nya.

Rendra telah tiada karena zizan telah mengambil jantung nya tetapi zizan belum puas, zizan mencincang cincang tubuh rendra itu membuat tangan kaki kepala terpisah dari badan.

Three in four people is
DEAD

Zizan puas melihat hal itu, ia tersenyum lebar sangat lebar tubuh nya kini telah bercampur banyak darah, ia hanya perlu membunuh satu orang lagi.

Azizan melihat ke profesor albi, "gue gatau kalo lo juga terlibat dalam hal itu, tapi kenapa lo gaada waktu orang tua gue di bunuh, kenapa hanya ada hessa?"  tanya zizan dengan suara yang memberat.

"buat apa gue jawab pertanyaan pisikopat kayak lo."

Plakk!!

Azizan menampar albi dengan sangat kuat, "jawab bertanyaan gue," azizan mengancam albi dengan menyodorkan pisau tepat di depan wajah albi.

"kalo gue jawab pertanyaan, lo yakin bakal maafin hessa."

"hah?" zizan bingung dengan ucapan albi itu.

Ternyata kaki dan tangan albi telah terlepas dari ikatan tali, ia hanya berpura pura terlihat seperti di ikat padahal tali itu sudah di buka oleh hessa.

"hes," zizan menatap ke arah keenam orang itu yang tadi ada di depan pintu memperhatikan zizan, tetapi disana tidak ada hessa disitu hanya ada 5 orang saja.

"hessa dimana," zizan panik, kelima pria itu juga panik karena mereka tidak memperhatikan hessa tadi.

Tiba tiba hessa langsung mencekik leher zizan mengunakan lengan nya dan menyodorkan pisau di wajah zizan.

"HES LO KENAPA," bima panik karena tindakan hessa.

"HES INGAT DIA ITU ABANG LO," raden juga sama panik nya dengan bima.

Reno langsung salah fokus terhadap botol kecil yang isinya terdapat sedikit cairan berwarna ungu yang  sepertinya sudah di minum.

Masa lalu seorang psychopath (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang