Hai Readers👋
Happy Reading🥰
Semoga suka, Aamiin🤲
Jangan lupa vote dan komen yaa✨21. Pikiran Bercabang
Setelah kejadian kemarin, Zalfa masih tetap disibukkan dengan bimbingan olimpiade biologi di perpustakaan bersama Bu Yanti, "Soal-soal kemarin sudah dikerjakan?" Tanya Bu Yanti.
"Sudah Bu. Tapi ada beberapa soal yang belum Bu, sulit," Ucap Zalfa.
"Yang bagian mana?" Tanya Bu Yanti dengan sabar.
"Ini Bu nomor 4," Zalfa menunjukkan nomor di lembar soal tersebut.
Bu Yanti menjelaskan cara menjawab soal tersebut, Zalfa dan Laras memperhatikan penjelasan Bu Yanti dengan seksama.
"Sudah faham?" Tanya Bu Yanti.
"Sudah Bu," Jawab mereka serentak.
"Oh iya, kalian silahkan cari materi biologi kelas 12 di perpustakaan terutama untuk Zalfa yang masih kelas 11," Ucap Bu Yanti.
"Baik Bu," Jawab mereka.
Mereka meminjam buku kepada pak Eko, selaku penjaga perpustakaan. Pak Eko dengan baik hati mencarikan beberapa referensi buku. Selain belajar di sekolah, Zalfa juga ikut les di Erlangga bersama dengan Victor.
Namun Zalfa juga tidak melupakan tanggungjawabnya, selain disibukkan bimbingan ia juga disibukkan dengan mengingatkan teman-temannya untuk segera menyelesaikan tugasnya.
Junior Jurnalistik SMA Dirgantara
Hari ini
Guys, untuk tugas bagian majalah masing-masing segera diselesaikan ya
Udah ditunggu kak Anzel dan yang lainnyaRey
Iya FaJika ada yang belum jelas, segera ditanyakan
"Ini kenapa yang balas, cuma Rey doang sih. Yang lainnya kemana sih?" Zalfa menggerutu.
Putri dan Zalfa jalan beriringan menuju kelas mereka, "Kenapa fa?" Tanya Putri.
"Lo lihat deh, yang bales cuma Rey doang," Zalfa menunjukkan layar handphonenya.
"Gimana kalau lo coba samperin ke kelasnya masing-masing," Saran Putri.
"Gue sih juga mikir gitu. Nanti deh istirahat gue kekelas mereka," Ucap Zalfa yang memang sudah terpikirkan hal tersebut.
Dan benar saja pada jam istirahat Zalfa memilih untuk tidak ke kantin, melainkan untuk menghampiri teman-temannya jurnalistik di kelas mereka masing-masing, untuk yang ikut jurnalistik hampir semua kelas ada. Jadi bayangkan secapek apa Zalfa untuk menghampiri mereka satu persatu.
"Hai, tugas buat majalah Jurnalistik segera diselesaikan ya, udah ditunggu sama kak Anzel," Ucap Zalfa pada setiap kelas mengingatkan.
Setelah selesai menghampiri teman-teman seperjuangan jurnalistik, ia berjalan dengan lesu menuju ke kelasnya. Dipertengahan jalan ia tidak sengaja berpapasan dengan Clarissa. Zalfa yang sudah kesal dengan Clarissa yang setiap kali menatapnya sengit apalagi mulutnya itu yang pedas kayak makan cabe satu ton.
Bilang aja kalau suka sama kak Anzel kak.. kak, batin Zalfa berpikir sikap Clarissa menunjuk ketidaksukaannya saat ia dan Anzel dekat.
Sesampainya dikelasnya Zalfa langsung mendudukkan dirinya di kursi dan minum air putih yang ia bawa.
Citra memberikan sandwich dan susu coklat atas titipan seseorang, "Nih fa, sandwich dan susu coklat buat lo. Lo pasti belum sempat ke kantin kan."
"Makasih Cit, lo pengertian banget ke gue," Ucap Zalfa menerima pemberian tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Kak Anzel! [SELESAI]✔️
Teen Fiction"Kalau ada yang gak bisa, cari aku aja ya...." "Santai aja kalau sama aku!" Ucap seorang laki-laki yang terkenal akan sikap friendlynya dan sekaligus menjadi ketua ekstrakurikuler jurnalistik, ia adalah Anzel Naafi Bimantara. Bagi semua orang mungki...