banyak yang bilang
sifat dasar anak pertama adalah keras kepala.. bukannya semua hal terjadi karena sebab dan akibat??inner childnya anak pertama sebenarnya belum terpenuhi
dimana yang seharusnya dia diberikan kasih sayanggg penuh diumur yang masih dibilang haus akan kasih sayangg tapi ia dituntut untuk menjadi panutan dan pengertian kepada adiknya, bagaimana bisaa harus dewasa sebelum waktunya?tidak jarang anak pertama
hidup dalam ilusi difikirannya
pertanyaan-pertanyaan dalam fikiran berterbangan
"bagaimana rasanya punya seorang kaka?"
"bagaimana rasanya punya seseorang yang bisaa diandalkan?"
padahal kita tau kita tidak bisaa melawan takdir.sebuah pelukan hangat
entah hanya dari sebuah kalimat "tidak apa ada aku disini"
itu sungguh sangat menenangkan hati dan jiwa.
tidak bisaa dipungkiri memang benar kita hidup membutuhkan orang lain.. semandiri apapun, akan ada titik dimana kita butuh satu orang saja yang bisaa dihubungin ketika kita lelah karena dunia.Apakah dewasa tidak semenyenangkan ini?
apakah dewasa memang banyak kepalsuan seperti ini??
lantas bahagia apa yang sebenarnya kita cari jika takaran kebahagiaan kita harus mendahulukan kebahagiaan orang lain terlebih dahulu. akankah kita bisaa mencapai kebahagiaan yang benar-benar kita inginkan?
ternyata sampai saat ini pilihan-pilihan yang kita buat banyak yang bukan dari hati kita sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG ANAK PERTAMA
Non-Fictionmencari jati diri sendiri adalah perjalanan yang amat sulit dan melelahkan. dalam perjalanan itu kita harus mencari hal yang benar-benar membuat kita tertawa tanpa luka, bahagia tanpa derita, tersenyum tanpa air mata. ~tentang anak pertama~