Chapter 34 - Two Souls Who Have Been Reunited After A Long Separation

2 1 0
                                    

Kemudian di suatu tempat, di dekat Demon Castle Vurfield, terdapat aura aneh yang terpancar di sekitar sana. Aura itu begitu mengintimidasi dan bahkan monster di sekitarnya tidak ingin mendekati wilayah itu. Kemudian di tengah aura itu, terdapat seseorang yang berjalan di tengah tengah aura kekacauan itu.

Langkahnya mantap, namun terhenti ketika ada seseorang yang muncul di belakangnya. Dia menoleh dengan mantap ke orang itu. Pria itu menatap dengan tatapan marah, walaupun dengan mengenakan topeng, wajahnya bisa tertebak.

Orang yang muncul di belakangnya adalah seorang pria tinggi dengan rambut hitam panjang yang diikat di belakang. Dia mengenakan jubah hitam yang panjang dengan hiasan perak yang berkilauan di bawah sinar bulan. Mata birunya berkilau tajam di balik topeng yang menutupi sebagian wajahnya, namun emosi yang terpancar dari tatapannya sangat jelas. Pria itu adalah seseorang yang sudah lama dikenal oleh sang pejalan kaki.

"Akhirnya, kita bertemu lagi," kata pria itu dengan suara rendah yang penuh kebencian. "Kau pikir bisa menghindariku selamanya?"

Pemilik aura mengerikan itu menghela napas panjang sebelum menjawab. "Aku tidak pernah berusaha menghindarimu, hanya saja, takdir kita berbeda. Apa yang kau inginkan kali ini?"

Dia tertawa singkat, tawa yang dingin dan penuh cemoohan. "Kau tahu persis apa yang kuinginkan, Yamato. Kebenaran. Kenapa kau mengkhianati kita? Kenapa kau meninggalkan Demon Castle Vurfield pada saat yang paling genting?"

Yamato menatap orang itu dengan tatapan tegas. "Aku tidak mengkhianati siapa pun, Aku hanya mencari jawaban atas pertanyaan yang tidak bisa dijawab di kastil itu. Dan sekarang, aku tahu lebih banyak daripada yang pernah kuimpikan."

"Kau tahu lebih banyak? Atau kau hanya membuat alasan untuk melarikan diri?" Dia mengepalkan tinjunya, siap untuk menyerang.

Namun, Yamato hanya menggelengkan kepala. "Ini bukan tentang melarikan diri atau mengkhianati, Ada kekuatan yang lebih besar dari kita yang bermain di sini. Kekuatan yang bisa menghancurkan kita semua jika kita tidak bersatu."

Dia tampak ragu sejenak sebelum kemarahannya kembali membara. "Kau pikir aku akan percaya padamu begitu saja setelah semua yang terjadi?"

Yamato menghela napas lagi, langkahnya lebih mantap saat dia mendekati orang itu. "Aku tidak meminta kau percaya padaku, tapi aku butuh kau untuk mendengar. Ada sesuatu yang datang, sesuatu yang lebih buruk daripada apa pun yang pernah kita hadapi. Dan jika kita tidak bersatu, kita semua akan binasa."

Seketika itu sebuah kekuatan misterius melesat dan menghantam tempat itu. Setelah menghantam, terbentuk sebuah tembok magis yang menghalangi tempat itu. Seakan sedang ada karantina untuk membumihanguskan virus yang ada.

"Kau ... Si Ketidakcocokan ..." ucap Yamato.

"Tidak cocok ...? oh anak Aleph itu ya ... dia datang sendirian ...?" ucap pria itu.

"Sebutan baru ...? mau sampai kapan kamu menyandang nama palsu itu ...?" ucap Asahi.

Setelah itu, seseorang muncul lagi dan dia adalah orang yang di temui Asahi pada saat di ruangan senjata itu.

"Ka- kau ..." ucap pria itu terkejut.

"Kali ini, aku akan meluruskan kecacatan yang ada pada sejarah jaman ini ..." ucap Asahi.

Yamato menggenggam pedangnya lebih erat, matanya menyipit menatap pria itu. Asahi berdiri di sampingnya, wajahnya menunjukkan tekad yang kuat. Pria itu, yang kini dihadapi oleh kedua pahlawan ini, hanya tersenyum tipis, seolah-olah menikmati ketegangan yang semakin memuncak.

"Apa maksudmu dengan 'meluruskan kecacatan sejarah'?" tanya pria itu dengan nada mengejek. "Kau pikir kau bisa mengubah takdir dengan kekuatanmu yang sekarang?"

Reincarnator From the Past Alternative [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang