chapter 四

242 38 10
                                    

HAPPY READING

04






"Hyung, Wonbin sudah pulang?" tanya Felix sambil melangkah masuk ke apartemen 102.

Jaehyun menutup pintu dan menyusul Felix ke ruang tamu. "Belum. Sepertinya hari ini dia akan pulang malam." Alisnya berkerut sedikit ketika mengamati Felix.

"Kau sedang flu, ya? Suaramu sengau."

"Ya," gumam Felix lesu. Ia sudah merasakan gejala flu sejak pagi dan sudah minum obat, tetapi ternyata tidak berpengaruh karena keadaannya tidak membaik. Ia mengembuskan napas keras dan duduk di salah satu kursi di ruang makan.

Ia menopangkan siku di atas meja makan dan mengeluh, "Bagaimana ini?" Ia menoleh ke arah Jaehyun dan baru menyadari tetangganya itu berpakaian rapi. "Hyung mau pergi?"

Jaehyun menatap bayangannya di cermin bulat yang tergantung di dinding. "Ya. Pergi makan malam dengan teman." Setelah bentuk rambutnya dianggap sempurna, Jaehyun menoleh menatap Felix.

"Ngomong-ngomong, kenapa kau mencari Wonbin?"

Felix berdiri dan menghampiri Jaehyun dengan ekspresi merajuk. "Aku mau memintanya mengganti bola lampu di apartemenku."

"Oh," gumam Jaehyun sambil mengangguk. "Bola lampu sebelah mana?"

"Ruang duduk." Felix belum pernah mengganti bola lampu dan Jaehyun sama saja. Selama ini mereka selalu meminta bantuan Wonbin untuk melakukan pekerjaan semacam itu. Itulah keuntungan punya adik laki-laki. Bisa disuruh―dimintai tolong.

"Wonbin belum pulang," ulang Jaehyun. "Bagaimana dengan Hyunjin-ssi?"

Felix menggeleng. "Belum pulang juga."

Jaehyun mendecakkan lidah. "Ke mana mereka semua itu saat dibutuhkan?" gerutunya.

"Ada Kakek," kata Felix sambil tersenyum geli begitu teringat Kakek Beomseok. "Tapi aku tidak tega memintanya memanjat-manjat tangga demi mengganti bola lampu."

Jaehyun tertawa kecil. "Berarti kau harus menunggu salah satu dari kedua manusia itu pulang. Tidak ada pilihan lain."

"Tapi, Hyung, apartemenku gelap gulita," Felix mengerang.

Ia tidak suka gelap. Ia takut gelap. Memang usianya sudah 25 tahun, tapi apa boleh buat? Sampai sekarang ia masih harus menyalakan lampu kecil kalau tidur.

"Jangan berlebihan," kata Jaehyun sambil mengenakan jaketnya.

"Hanya ruang dudukmu yang gelap. Kamar tidurmu tidak."

"Hyung mau pergi sekarang?" tanya Felix dengan nada cemas.

"Teman-temanku sudah menunggu," kata Jaehyun. Ia berjalan ke jendela dan menyibakkan tirai.

"Di luar masih hujan deras," kata Felix, berharap Jaehyun akan menunggu hujan reda sehingga ada yang menemaninya di sini.

"Aku bisa bawa payung," kata Jaehyun sambil mengangkat bahu.

"Tidak enak kalau aku sampai datang terlambat." Ia berjalan ke pintu dan mengenakan sepatunya. Kemudian ia menoleh dan menambahkan, "Tentu saja kau boleh menunggu di sini kalau kau mau."

"Hyung, tunggu dulu!"

Tepat pada saat itu ada suara yang terdengar nyaring. Nada dering ponsel Felix. Ia cepat-cepat menjawab. "Halo?"

Like the First Snow, I Will Go to YouWhere stories live. Discover now