16

27 2 0
                                    

Mohon diingat bahwa cerita ini hanyalah karya fiksi buatan saya sendiri, dan tidak memiliki keterkaitan dengan kehidupan nyata dari tokoh-tokoh dalam cerita ini. Selamat membaca ♡
______

Di tengah kelas yang ribut, Jihoon meluncurkan penghapus dengan tepat ke arah kening Haruto.

"Pede bener lo babi. Ganteng doang, kalo goblok ya siapa yang mau sama lo." Jleb. Sepertinya mulut Jihoon memang harus dilem biar nggak nyakiti hati orang.

"Pedes plus lemes banget tuh mulut Ji. Tapi bener juga sih. Lo kan bego, To." Mereka berdua lantas bertos ria dengan tawa yang menggelegar. Tenang, Haruto sudah kebal dengan sifat setan teman-temannya itu.

Haruto menatapnya sinis. "Dih bedanya sama lo apaan? Nilai ulangan kita aja hampir sama semua."

"Oh ya! Jae, si Junkyu kemana? Kok gak bareng? Bukannya kalian tadi semobil?" tanya Haruto.

Jaehyuk mendudukkan dirinya di kursinya. "Toilet mungkin." Jaehyuk menjawab seadanya. "Lagian kelas kita juga beda," sambung Jaehyuk mulai merebahkan kepalanya di meja.

"Eh tau gak! Junkyu kelas sebelah lagi berantem di toilet!"

"Eh yang bener lo? Sama siapa?"

"Lah Junkyu ya pinter itu, bukannya dia anaknya anteng-anteng aja?"

"Mana gue tau! Yok lah nonton!"

Samar-samar mereka bisa mendengar bisikan. Bukan bisikan sih sebenarnya.

"Junkyu berantem?" Jaehyuk bergumam pelan. Agak kaget sebenarnya mendengar seorang Junkyu berkelahi.

Di dalam hati mereka berpikir. Kenapa Junkyu berantem? Masih marah kah? Berantem sama siapa dia?

____

My fake boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang