95

441 29 1
                                    

°°°

Hari telah berganti. adara terlihat sudah rapi. ia langsung keluar dari kamar, hari ini ia berniat untuk menghampiri fara di rumahnya.

Sesampainya di ruang tamu. Adara menghentikan langkahnya begitu melihat arhan sedang tertidur di sofa. Adara sampai lupa jika semalam arhan menginap di rumahnya. Adara pun langsung menghampiri arhan dan mencoba membangunkan nya.

"Sayang, bangun."

Tanpa membutuhkan waktu lama Arhan pun langsung membuka matanya. Adara tersenyum sembari mengusap lembut pelipis kekasihnya.

"Morning." Ucap adara sembari tersenyum.

Arhan tersenyum. "Morning too, sayang."

Arhan pun langsung bangun dari tidurnya. Arhan mengerutkan dahinya ketika melihat adara sudah terlihat rapi.

"Sayang, kamu mau ke mana?" Tanya arhan.

"Aku mau ke rumahnya fara, aku mau jelasin semuanya ke dia biar dia gak salah paham. Aku ga mau persahabatan aku sama fara hancur cuma gara-gara masalah kemaren." Jelas adara.

Arhan mengangguk paham.

"Tapi kamu beneran ga ada hubungan apa-apa kan sama cowok kemaren?" Tanya arhan.

"No! Aku sama sekali gak kenal sama dia, jadi gak mungkin aku ada hubungan sama dia. Please, jangan mikir yang enggak-enggak. Aku cuma sayang sama kamu, aku gak mungkin mudah tergoda sama cowok lain."

Arhan mengangguk. "Aku percaya sama kamu."

Adara tersenyum. "Yaudah, sekarang aku ke rumahnya fara dulu ya, biar semuanya cepet selesai."

"Aku anter ya." Ucap Arhan.

"Yaudah iya."

"Tunggu bentar ya, yang. aku cuci muka dulu."

"Oke, aku tunggu di mobil."

"Iya, yang."

Setelah itu adara pun langsung keluar dari rumah. Sedangkan arhan langsung melangkah menuju kamar mandi.

°°°

Setelah selesai cuci muka, arhan langsung keluar menghampiri adara yang sudah berada di dalam mobil.

"Berangkat sekarang?" Tanya arhan.

"Iya, sayang. Kita langsung samperin ke rumahnya."

"Oke."

Arhan pun langsung menancapkan gas lalu pergi meninggalkan pekarangan rumah.

°°°

15 menit kemudian, mereka pun sampai di pekarangan rumah fara. Mereka langsung turun dan melangkah menuju teras rumah. Adara pun langsung menekan bel nya. Tidak lama kemudian pintu pun terbuka.

"Adara?" Ucap yasmin, mamahnya fara.

Adara dan arhan langsung mencium punggung tangan Yasmin.

"Hallo, tan. Em, fara nya ada kan? Aku mau ketemu sama dia, aku mau jelasin tentang masalah semalem, tan."

Yasmin menghela nafasnya. "Fara udah pergi, tante juga ga tau dia pergi ke mana."

"Hah? Emang dia gak ngasih tau Tante?"

Yasmin menggeleng. "Enggak, dia gak bilang sama Tante, dari tadi tante juga udah nelfonin dia, tapi gak di angkat-angkat."

"kalo gitu kita cari fara di tempat yang biasanya sering dia kunjungin aja, yang." Ucap Arhan.

Adara mengangguk. "Em, tan. Kita pamit dulu ya, kita mau coba cari fara."

"Iya, nanti kalo kalian udah nemuin fara jangan lupa kabarin tante ya."

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang