Awalan [2]

402 49 0
                                    

Meja makan di penuhi oleh kelima saudara yang tengah melaksanakan sarapan bersama.

“Gin mau lembur?”

Pemuda bersurai hitam itu mengangguk setelah mendengar pertanyaan adiknya. “Gak akan lama, sampe tengah malem.”

Kedua alis Runa menurun. “Yahh...”

“Kenapa?”-Arion

“Iya, kayak yang gak biasa aja ngeliat Gin lembur.” Ucap Souta seraya menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

“Gin inget gak? Runa ngajak kakak ke pasar malem.”-Runa

“Lusa kan?”-Gin

“Hari ini lho, malem ini.”

“Eh iya? Bukannya lusa Runa bilang?”-Gin

Runa menggeleng. “Kalo lusa udah keburu di tutup.”

“Aduh, kakak lupa. Mana sekarang harus lembur lagi.”-Gin

“Gapapa, Runa ngerti kok. Kita bisa pergi lain kali aja, siapa tau bisa pergi barengan.” Ujar Runa dengan senyuman manis.

“Kenapa kamu gak pergi sendiri?”-Souta

Tatapan intens langsung di layangkan oleh Arion, Gin, dan Harris pada Souta.

Gak boleh. Gak boleh keluar malem sendirian, Runa itu cewek.” Tegas Harris.

“Emang kamu mau Runa kenapa-napa, Souta?” Arion menatap saudaranya serius.

“Gak boleh ke mana pun tanpa persetujuan kita, gak baik cewek keluar malem tanpa pengawasan.” Tambah Gin dengan nada serius.

“Ya...Souta cuman nanya guys. Maksudnya, emang Runa gak pernah kepikiran buat keluar sendiri gitu? Bukan nyuruh.” Jelas Souta yang paham akan tatapan protektif para saudaranya.

Runa menggeleng pelan, menatap ke semua kakaknya. “Kan kakak semuanya bilang ke Runa, kalo ada apa-apa bilang, terus gak boleh ke mana pun tanpa persetujuan kalian, Runa gak bisa langgar itu.”

Arion mengangguk. “Bagus kalo Runa paham dan masih inget.”

“Kamu gak boleh keluar tanpa ada orang lain yang kita kenal.” Final Harris seraya menyuapkan makanan.

“Gin gak bisa ngajak Runa ke pasar malem, tapi sebagai gantinya, nanti Gin ajak Runa ke time zone. Gimana?”

Mata Runa berbinar mendengar perkataan sang kakak. “Eh? Beneran?!” Gin mengangguk dengan senyum manis.

“Setuju!” seru sang adik dengan semangat.

“Souta mau ikut.”

“Kamu gak di ajak, Sou.” Arion tersenyum, mulai menggoda saudaranya.

“Heh! Souta ngajuin sendiri ya Yon.” Souta mendelik ke arah Arion.

“Boleh, tapi Souta harus traktir Runa es krim.”

“Boleh.”

“Itu doang syaratnya? Kalo gitu Harris ikut.”-Harris

“Yowes, aku juga ikut.”-Arion

Runa tersenyum senang mendengar perkataan semua kakaknya. “Berarti semuanya ikut main!”

Para pemuda menganggukkan kepala, mereka senang melihat Runa yang tersenyum.

Apa saja akan mereka lakukan untuk membuat sang adik terus bahagia.

Apa saja...

~~~

MY LITTLE SISTER [Reader's×Sol.4ce]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang