Bab 48

229 7 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Mata hitamnya pandang di luar tingkap yang bersaiz besar di dalam biliknya. Duduk di atas kerusi kulit hitam yang menghadap ke tingkat yang bersaiz besar untuk dia melihat pandangan luar di dalam biliknya.

Tangannya yang berada di atas ribanya sedang pegang sebuah keychain kucing. Pintu bilik di buka dengan begitu perlahan tanpa mengeluarkan bunyi.

Madam Gabrielle masuk kepalanya ke dalam bilik dan melihat cucunya masih duduk di situ sedang pandan di luar tingkap. Kakinya melangkah masuk ke dalam dan berjalan ke arah cucunya sambil membawa secawan teh panas yang di buat olehnya.

Madam Gabrielle berdiri di sebelah cucunya dan menyentuh bahu membuatkan Aldo tersedar dari dunia nyata. Aldo mendongak kepalanya ke atas pandang Madam Gabrielle.

"Aldo... I made you a hot cup of tea for you..."

Aldo mengangguk kepalanya dan berpaling pandang di luar tingkap semula. Madam Gabrielle pandang cucunya yang yang pandang ke tingkap mengeluh perlahan. Cawan teh panas itu di letak ke atas meja kecil di depan Aldo.

"Aldo... What's wrong? Are you still thinking about Ina?"

Aldo tidak menjawab mata setia termenung di luar tingkap. Betul kata neneknya. Dia sedang memikirkan Ina. Ina sahaja dalam fikirannya sekarang ini tiada yang lain. Hanya Ina sahaja. Dia rindu. Rindu melihat wajah Ina dan senyuman manis Ina yang selalu buat jantung dia tidak berhenti berdegup.

Madam Gabrielle di sebelahnya mengeluarkan keluhan melihat cucunya tidak jawap soalan dari dia.

"Aldo.... I know you miss her so much... But you can't be like this Aldo... You have to try harder to find her no matter what. Do you remember what Ina said? We must not despair. And you can't give up looking for her Aldo... You need the harder to find her again" Kata Madam Gabrielle.

"How am I going to look for her?... Everywhere I look for her but... I can't find her..." Ujar Aldo dengan nada perlahan tapi boleh di dengari oleh Madam Gabrielle yang berdiri di sebelah dia.

Aldo menunduk kepalanya ke bawah menghadap ke bawah lantai kayu warna coklat itu. Madam Gabrielle pandang cucunya yang menunduk itu. Sekali lagi hembusan nafas keluar dengan perlahan. Tangannya naik pergi ke atas bahu Aldo dan mengusap lembut bahu cucunya.

"Do you love her,Aldo?"

Perlahan Aldo mengangkat wajahnya pandang neneknya. Dengan perlahan dia mengangguk kepalanya.

"Yes... I love her... More than anything..."

Madam Gabrielle mengangguk kepalanya.

"If you really love her... You shouldn't give up to find her... Aldo... If you really love her... looking for her... Looking for her until you meet her no matter what happens. ..."

Aldo menatap neneknya. Betul kata neneknya. Kalau dia betul-betul cintakan Ina dia tidak boleh putus asa mencari Ina. Dia tidak boleh mengalah begitu sahaja. Mana tahu suatu hari nanti dia akan berjumpa dengan Ina semula. Apa yang dia perlu buat ialah jangan cepat mengalah dan perlu bersabar. Itu kata-kata yang Ina selalu pesan dia.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bidadari Mr Aldo Where stories live. Discover now