Thritery • The Murderer's Scheme

12 1 1
                                    

Bedah Buku

TheMurderer's Scheme

Karya

call_me_uranus

call_me_uranus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Blurb

Terbakarnya kapal di Laut Utara menjadi pertemuan pertama antara Bjorn Williams---seorang inspektur muda dari Kantor Kepolisian London---dengan seorang penjahat misterius bernama Randall yang terus meneror hidupnya. Mulai dari mengirim pesan berantai sampai hal ekstrim seperti mengirim potongan tubuh manusia di meja kerjanya. Siapa sebenarnya sosok Randall? Kenapa ia harus berbuat sejauh itu?


Review

1. Key 

Blurb yang disajikan oleh penulis sudah cukup baik. Hanya saja, ketika saya terjun ke dalam cerita, ternyata ceritanya terlalu banyak menggunakan teknik show sehingga pace ceritanya terasa sangat lambat. Ini bisa diperbaiki dengan mengurangi informasi-informasi dan detail yang tidak terlalu relevan. Mungkin, karena pace yang lambat, saya tidak bisa merasakan genre Mystery-nya karena terlalu banyak distraksi. Walaupun demikian, Thriller yang dirancang oleh penulis sudah cukup baik dan karakter-karakternya cukup berkarisma.

2. Shima 

Seandainya aku cuma baca dari blurbnya, mungkin aku gak akan tertarik buat baca cerita ini, karena terlalu klise meskipun penulis sudah menampilkan bumbu misteri dan thrillernya di sini. Tapi berbanding terbalik dari blurb, alurnya justru punya pengemasan yang unik. Ini sesuai sama BPC yang nyari penulis-penulis anti mainstream.

Dari segi judul 'The Murder's Scheme' aku jadi berekspektasi skema pembunuhannya dikemas apik, tapi aku pribadi ngerasa kurang, kecuali di prolognya, menurutku ini awalan yang keren untuk membuka cerita. Apa lagi waktu si Dominik bilang, "Rekuiem ini aku persembahkan hanya untukmu, Kakak." Aku jadi berasa pengen ikut bersulang bareng Dominik.🍷

Kontradiksi sama yang dibilang Catris kalo misteri dalam cerita ini terasa, aku justru gak ngefeel. Jujur, misterinya udah sangat jelas disuguhkan, dan rangkaiannya terstruktur baik. Keren loh, soalnya kebanyakan penulis misteri kadang kesulitan nyusun plot yang bisa serapi ini. Sayang sekali, aku baca cerita ini gak kayak yang pengen sampe ikut nebak-nebak, dan sekalipun penyelesaian misterinya gak ketebak, aku kayak gak yang 'wah' gitu. Mungkin karena terlalu gamblang? Jadi sebenarnya tinggal diminimalisir aja.

Contohnya waktu pengiriman surat misterius berisi foto potongan kepala, sebenarnya itu bisa dijadikan misteri jika dibikin 'semi informasi'. Scene-nya bakal lebih keren, percaya deh. Terus pas pihak kepolisian datang ke sana, kesannya kayak mereka lagi ngeliat mayat Albert, padahal Albert lagi pingsan ngeliat si mayat. Aku inget kalo Catris juga berpikir Albert yang meninggal, jadi mungkin narasinya memang harus dipertegas agar tidak salah baca. Apa lagi cerita ini kebanyakan pake show (udah dikomen sih sama Key, aku cuma nambahin).

Aku juga setuju sama Key. penggambaran thriller/adegan menegangkannya lumayan terasa. Hanya saja perlu digali lagi. Pas pengiriman rentetan surat secara tiba-tiba itu dia jelasinnya pake sudut pandang kepolisian, bukan dari penulis, jadi agak kurang. Terlepas dari itu aku suka cara penulis yang memilih mengenalkan Dominik sebagai guru piano dengan identitas asli ketimbang samaran. Lagi-lagi ini jarang, dan menurutku good job. Cuma ... aku agak gimana gitu pas tiba-tiba pindah scene dan dia jadi guru Harvey. Menurutku ini terlalu cepet, seharusnya alurnya masih butuh proses untuk sampai ke situ. Kalo pengiriman surat pos potongan ginjal di kantor kepolisian ini oke aja sih, cuman mungkin narasi dan reaksi karakternya aja yang bisa dibikin lebih hidup.

Overall kaidah penulisannya udah bagus. Meskipun kalo dari segi tell dan show seharusnya bisa diseimbangkan, tapi mungkin itu emang gaya kepenulisannya dia(?) Cuma menurutku show-nya pun harus lebih dipertegas agar gak miskom, karena ini cerita misteri. Meskipun ada banyak karakter di sini, kesannya juga mengalir aja dan gak membingungkan, jadi aku suka gaya nulisnya dia. Hal-hal mengenai keterkaitan antar karakter, serta Eropa sebagai building world bisa dia bawakan dengan baik. Alhasil, hal yang lebih bikin aku betah baca ceritanya karena poin ini ketimbang thriller dan misterinya sih. 

3. Catris

Oke sebenernya aku nggak bisa banyak komen karena rata-rata udh dikasih tau oleh Key maupun Shima, tapi ini reviewku.

Di awal, kita dihadapkan dengan pendeskripsian si tokoh. Udh mulai muncul misterinya (menurutku) cara menyusun ceritanya unik, dan yah lagi-lagi ini sama kek omongan Shima. Tata bahasanya ngalir membuat aku mudah membayangkan tentang si Dominik dan para tokoh lainnya.

Menurutku, misterinya udh kerasa dari awal, tapi emang karena pace ceritanya nggak gedebuk-gedebuk langsung pertanyaan lain, jadi aku enjoy bacanya. Dari segi kepenulisan menurutku bagus-bagus aja. Oh ya, meski kubilang nggak ujug-ujug langsung duar misterinya, sama kayak kata Shima mungkin bisa kamu minimalisir penjelasan misteri yang gamblang, kasih kode sekali-kali biar belajar peka/woi/

After all, aku suka baca ceritanya, semangat ya buat lanjutinnya🫶🏻

P.s : Oh, Albert nggak mati? Alhamdulillah nggak jadi sad girl aku😭😭😭✨

Salam manis,

Thritery

Recensio BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang