♛┈⛧Happy Reading!⛧┈♛
.
.
.
.
.Satu hari sudah terlewati, tidak ada hal-hal yang mengganggu kenyamanan Libina selama tinggal bersama Darren. Justru Libina merasa seperti diratukan, para maid juga sangat menghargai dan menghormatinya sama seperti sikap mereka kepada Darren.
"Nona, maaf mengganggu waktu Anda."
Libina menoleh ke arah dua maid yang membungkuk sembilan puluh derajat padanya. "Eh, iya. Udah, tegakkan badan kalian," ucapnya masih merasa tidak enakan.
Kini Libina tengah berada di ruang santai sambil menyelonjorkan kaki dan tangannya, ditemani oleh beberapa karyawan salon yang ditugaskan Darren untuk memoles Libina dari ujung rambut sampai ujung kaki. Manicure dan pedicure kuku adalah kegiatan yang sedang Libina jalankan.
"Ada keperluan apa?" tanyanya.
"Tuan Muda sudah menyiapkan pakaian yang akan Nona gunakan nanti malam untuk dinner bersama," jawab salah satu maid. "Nanti malam juga akan ada seorang MUA yang bertugas untuk merias Anda."
Ah begitu rupanya, Libina tersenyum sambil mengangguk dan mempersilakan kedua maid tersebut untuk pergi. Pikirannya melanglang buana, Darren memang mempunyai caranya tersendiri untuk memperlakukannya dengan amat sangat baik.
Bahkan rasanya Libina sudah menjadi nyonya besar di mansion ini, terkekeh geli saat membayangkan se-bahagia apa jika pikirannya itu menjadi kenyataan.
"Sitha, di mana Darren?"
Seorang maid pribadi untuk Libina yang ditugaskan Darren menemani sang pacar tersebut menunduk sopan. "Tuan Muda sedang ada keperluan dengan Tuan Besar, Nona. Karena nanti malam akan ada dinner dengan keluarga besar Tuan Muda untuk mempersiapkan acara pertunangan bersama Nona."
Libina tercekat, benar-benar tidak tahu-menahu permasalahan ini. Ia kira hanya dinner biasa yang sering dilakukan sepasang kekasih di luaran sana, namun apa ini? Mengapa secepat ini membahas pertunangan?
"Apakah keluarga intiku akan datang?"
"Tentu, Nona, Tuan Muda sudah menyampaikan perihal ini kepada keluarga Anda."
Libina menggigit bibir bagian dalamnya cemas, ia berharap acara nanti malam akan berjalan lancar. Sejujurnya Libina merasa sedikit gugup bertemu keluarga besar Darren, ia takut dipojokkan dan tidak diterima.
Walaupun Papa Darren sangat menyukainya, namun bagaimana dengan kakek dan nenek cowok itu? Bagaimana dengan om dan tantenya? Bagaimana dengan para sepupu cowok itu? Libina tak bisa membayangkan bagaimana reaksi mereka mengetahui hal ini.
♛┈⛧She's Multitalented⛧┈♛
"Mikirin apa, Sayang?"
Darren memeluk tubuh Libina dari belakang, cowok itu entah dari mana tiba-tiba saja nyelonong masuk ke dalam kamar Libina yang sedang berdiri di depan cermin sambil melamun.
Rasa terkejut langsung hilang saat melihat siapa yang memeluk dirinya, sedetik kemudian tatapan mata Libina meneliti penampilan Darren dengannya yang dibuat couple.
Kini cewek itu tengah menggunakan mini dress berwarna navy pemberian Darren, sedangkan cowok itu menggunakan kemeja berwarna senada dipadukan dengan celana kain hitam sehingga menambah kesan formal, membuat auranya sedikit berbeda dari biasanya.
"Kenapa pacar gue cantik banget sih?" goda Darren seraya mengeratkan pelukannya, menghirup dalam-dalam wangi yang menguar dari tubuh Libina.
Sedangkan cewek itu tersenyum menatap pantulan dirinya dari cermin di hadapannya, selama ini tidak ada yang pernah menjelekkan fisiknya ataupun membandingkan, karena Libina memiliki cara tersendiri untuk menarik orang-orang agar menyukainya tidak melalui fisik. Melainkan karena skills dan prestasi yang ia punya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Multitalented [TERBIT]
Novela JuvenilNamanya Libina Arabella. Cewek multitalenta kesayangan Asta High School yang kepopuleran dan eksistensinya tidak dapat diragukan lagi. Tidak melebih-lebihkan, ini adalah faktanya. Pandai dalam berbagai bidang baik akademik maupun non-akademik menjad...