BAB 8 : HARI 119, PELUKAN GAVIN

341 14 1
                                    

Happy Reading

-----------

Pagi ini di SMA Atlantis seorang laki laki berjalan menuju ke lorong kelas yang berada di sekolah. Terlihat semua siswa yang ada di sana menatap Gavin tak percya, ada juga yang tak segan menertawakan kedatangan Gavin barusan.

"Heh vin, " Tegur Arthur

"Oii, apaan" Balas Gavin

"Lo udah baca berita hari ini belum" Tanya Arthur

"Berita apaan, " Balas Gavin kebingungan

"Ni.. Lo liat aja sendiri. " Ucap Arthur sambil melihatkan berita yang ada di handphone miliknya itu.

Alangkah tak percaya Gavin melihat berita di handphone Arthur itu.

Berita itu di sebar oleh Lara, berisi vidio dimana Gavin sedang memohon kepada lara untuk menerima ajakan nya agar berpacaran.

"Lo nggak malu, vin.. Satu sekolah tau kalau lo ngemis ngemis cinta sama cewek itu" Ucap Arthur pada Gavin.

"Munafik lo ra.. " Gumam Gavin pelan.

Dengan wajah yang kelihatan marah itu, Gavin pergi meninggalkan Arthur, dia berniat untuk bicara pada Lara, tapi belum sempat dia bertatap muka dengan lara, dia tak sengaja mendengar pembicaraan Lara dan teman temannya.

"Kerja bagus ra.. " Ucap salah satu teman Lara

"Iya dong, gue kan pintar" Jawab Lara sombong

"Eh tapi kalau dia marah gimana? " Ujar salah seorang temannya lagi

"Dia nggak akan marah ke gue, kan cinta mati, hah" Ucap Lara meremehkan Gavin.

Sentak semua teman teman Lara disana ikut menertawakan kebodohan Gavin.

Kepalan tangan Gavin sangat kuat saat pembicaraan sampah perempuan tadi terdengar di telinganya.

"Gue kecewa sama lo ra.. " Batin Gavin dalam hatinya.

------------

Flashback off

------------

Ingatan Gavin barusan sangat jelas terlintas saat Gavin melihat Lara yang sedang melamun di dalam ruangan tempatnya di pasung itu.

Trekk..

Bunyi seseorang membuka kunci pintu ruangan itu terdengar lagi di telinga Lara. Dengan cepat dia langsung berdiri dan tiba tiba,... dia merosot kebawah, memegang kedua kaki Gavin yang baru saja memasuki ruangan tersebut.

"Vin.., bebasin gue vin, gue mohon.. Gue bakal lakuin apa pun buat lo asal lo bebasin gue. " Ucap Lara sambil memohon.

"Apa bebas?.. Gue belum puas anjing! " Ucap Gavin sambil tersenyum jahat.

Dengan tanpa rasa iba nya dia menendang paksa Lara.., membuat Lara terdorong kebelakang. Gavin mencengkram kuat dagu Lara "Gue pengen lo menderita selamanya" Bisik Gavin ke telinga Lara.

"Tapi gue nggak pernah perlakuin lo sampai kayak gini, pembalasan lo udah lebih dari cukup vin, ini udah kelewatan" Jawab Lara dengan suara sedikit tinggi.

"Ucapan mulut lo lebih sakit dari ini bangsat" Bentak Gavin yang sudah emosi sedari tadi.

Tanpa ampun Gavin kembali menyiksa Lara dengan lecutan sabuk celana nya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

112-150Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang