بسم الله الرحمن الرحيم
***
*
*Semoga suka😊
"Dulu aku memperjuangkanmu,tapi setelah kamu menyuruhku untuk menjauhimu dan sudah aku turuti, justru kamu yang berubah dan mendekat,"
Bunga***
Azhara termenung dengan tubuh yang bersender diambang pintu kelas "Arshaka,Arshaka lagi, kenapa yaAllah, hilangin perasaan ini aku mohon, aku gamau suami aku yang sudah mendapatkan restu dari Abi sekaligus sudah terikat dengan nama hamba, jadi diabaikan dan dianggap hanya pengganti semata," Batinnya sedikit merengek.
"Lagian kenapa Gus nyebelin itu jadi aneh ya, dia itu selalu istigfar tapi sekarang?, berani banget nyentuh nyentu aku bahkan manggil sayang, apa cuma karna pas kerasukan doang ya?, tapi waktu ngebisikkin nama lengkap Arshaka, Gus Polisi itu lagi ga kerasukan,kan bukan pas malam," Itulah sambungan ocehan Azhara dalam batinnya.
"Azhara, kamu kenapa kaya cemas banget dari tadi?" Tanya Ustadzah Bela yang sedari tadi santai duduk dilantai bersama santriwati santriwati kelas 3.
Azhara yang kuranglebih sudah berdiri diambang pintu kelas cukup lamapun, akhirnya membalikkan badannya dan menghampiri Bela.
Azhara mendudukkan dirinya disamping Bela "Ustadzah Azhara kenapa?" Tanya Ustadzah Bela.
Azhara menatap Bela "Ayolah Ustadzah,belajar jangan panggil aku dengan embel Ustadzah terus," Ucap Azhara sedikit merajuk membuat Bela terkekeh.
"Iya iya, kamu kenapa emang?, cemas banget dari tadi," Ustadzah Bela bertanya ulang.
"Gapapa, ohya ini hari bazar Santri jadi nya hari apa Ustad-
"Bela aja Ra," Sela Ustadzah Bela dan Azhara mengangguk kikuk.
"Mbak aja!, emang hari bazar yang resmi nya hari apa?" Azhara memutuskan memanggil Ustadzah Bela dengan sebutan 'Mbak' dan Ustadzah Belapun hanya mengangguk setuju.
"Hari bazar nanti lusa, tepat hari Sabtu, mungkin musyawarah kemarin tentang bazar itu gajadi diresmiin banget, dan mereka musyawarah singkat lagi pas abis kajian, dan persiapan agak sedikit mendadak,dan santrinya juga acara ini buat semua, tapi yang jualan itu jadinya Santri SD," Jelas Ustadzah Bela.
Azhara mengangguk paham "Tenang, sore ini dekor untuk bazar tepat didepan halaman Pesantren pasti bakal beres, in syaa Allah lancar barokah," Ujarnya yakin.
"Kita rias halaman pesantrennya sampai keren, setuju gakk?" Tanya Azhara pada santriwari santriwati kecil yang sedang asik bermain ditengah kelas.
Para santriwati kelas tiga pun sontak menoleh kearah Azhara dengan wajah berbinar polos "Setuju Kakk!" Teriak mereka lantang penuh kegirangan.
Ustadzah Bela dan Ustadzah Azhara terkekeh lucu.
***
Azhara dan Ustadzah Bela sibuk didalam kelas membuat riasan apa saja yang harus dihias dihalaman pesantren, sementara Ustadzah Aisyah dan Ustadzah Meri kini sedang mulai menghiasi pohon pohon yang berada dihalaman Pondok dengan plastik warna warni yang sudah digunting terukir.
Ustadzah dan Ustadz Ustadz lain juga sedang menghias disetiap bagian yang berbeda, seperti Para Ustadzah yang menghias dan Para Ustadz yang membuat bambu menjadi toko kecil.
Dilain arah Ustadz Danil dan Ustadz Rafi sedang berbincang sembari berjalan beriringan.
"Nah pas mereka bingung, ane juga bingung Ustadz, kenapa tiba tiba dua Santriwati yang mendadak hilang jadi muncul, bareng Gus Fathur dan Gus Arshaka lagi," Sambung Ustadz Danil setelah menceritakan sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA Garis Pertemuan
Ficción General⚠️PLAGIAT? TANGGUNG DOSA⚠️ Mohon maaf ya kalau sebelumnya awalan cerita ga sesuai ekspetasi kalian ... "Gelang yang selalu lo pakai, selama 9 tahun sampai sekarang masih gue simpen, gue bakal cari lo, Kak Azhara," Gumam Arshaka dengan tatapannya y...